100 x
Aset Total
Rata -
Rata tahun
1 dalam
Pajak Sebelum
Laba ROA
= ………………….....
2.3 Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank terdapat perbedaan antara
perhitungan Return on Asset ROA berdasarkan teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan
adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam sistem CAMEL, laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak Dendawijaya, 2003.
2.1.7 Pertumbuhan Capital Adequacy Ratio CAR
Pertumbuhan Capital Adequancy Ratio CAR digunakan untuk mengukur peningkatan atau penurunan CAR antara tahun saat ini dengan tahun
sebelumnya. Permodalan Capital Adequacy menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen
bank dalam mengidentifikasi, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank Sufa, 2008. Rasio
Capital Adequacy Ratio CAR digunakan untuk mengukur kemampuan
permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian didalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Sedangkan menurut Achmad
dan Kusuno 2003, Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan
pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Semakin besar rasio tersebut akan semakin
baik posisi modal. Berdasarkan Pakfeb 1991, perbankan diwajibkan memenuhi
Kewajiban Penyertaan Modal Minimum atau dikenal dengan CAR Capital Adequacy Ratio
yang diukur dari persentase tertentu terhadap aktiva tertimbang menurut risiko ATMR. Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank of
International Settlements BIS, seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan
untuk menyediakan modal minimum sebesar 8 dari ATMR Kuncoro dan Suhardjono, 2002. Pertumbuhan Capital Adequancy Ratio CAR dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1 t
CAR
−
− =
∆
t
CAR CAR
………………………………………….. 2.4
Keterangan: CAR
t
= CAR tahun ini CAR
t-1
= CAR tahun sebelumnya Sedangkan rasio CAR itu sendiri sesuai dengan SE No.623DPNP tanggal 31 Mei
2004, dapat dirumuskan sebagai berikut:
100 x
ATMR Modal
CAR =
……………………………………………. 2.5
Keterangan : Modal, terdiri dari :
1. Modal Inti
2. Modal Pelengkap
Modal Inti, terdiri dari : 1.
Modal Disetor 2.
Cadangan tambahan modal, terdiri dari : a.
Faktor penambah, yaitu :
1 Agio
2 Modal sumbangan
3 Cadangan umum modal
4 Cadangan tujuan modal
5 Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak
6 Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan taksiran pajak 50
7 Selisih lebih penjabaran laporan keuangan kantor cabang luar
negeri 8
Dana setoran modal b.
Faktor pengurang, yaitu: 1
Disagio 2
Rugi tahun-tahun lalu 3
Rugi tahun berjalan 4
Selisih kurang penjabaran laporan keuangan kantor cabang di luar negeri
5 Penurunan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk
dijual Modal Inti diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa goodwill.
Modal Pelengkap terdiri dari : 1.
Cadangan revaluasi aktiva tetap 2.
Cadangan umum PPAP maksimal 1,25 dari ATMR 3.
Modal pinjaman 4.
Pinjaman subordinasi maksimal 50 dari modal inti
5. Peningkatan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual
setinggi-tingginya sebesar 45.
2.1.8 Pertumbuhan Non Performing Loan NPL