Dalam penelitian ini tingkat risiko kredit diproksikan dengan NPL Non Peforming Loan
dikarenakan NPL dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kredit yang bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang
dimiliki oleh suatu bank Teguh, 1995. Pertumbuhan Non Perfoming Loan NPL dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 t
NPL
−
− =
∆
t
NPL NPL
……………………………………………… 2.6
Keterangan: NPL
t
= NPL tahun ini NPL
t-1
= NPL tahun sebelumnya Sedangkan NPL itu sendiri sesuai dengan SE No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004,
dapat dirumuskan sebagai berikut: 100
x Kredit
Total Bermasalah
Kredit Total
NPL =
………………………………….. 2.7
Keterangan : Total Kredit Bermasalah = kredit kurang lancar + kredit diragukan + kredit macet
Kredit bermasalah didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan dengan kemungkinan kegagalan klien membayar kewajibannya atau risiko dimana debitur
tidak dapat melunasi hutangnya. Kriteria rasio NPL dibawah 5.
2.1.9 Pertumbuhan Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi BOPO
Pertumbuhan BOPO BOPO digunakan untuk mengukur peningkatan atau penurunan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasinya antara tahun saat ini dengan tahun sebelumnya. Sedangakan rasio BOPO itu sendiri merupakan rasio antara biaya operasional terhadap pendapatan
operasional Dendawijaya, 2003. Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya
seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan lain-lain. Pendapatan operasional merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan
bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan penempatan
operasi lainnya.
Peningkatan BOPO antara tahun ini dengan tahun sebelumnya menunjukkan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasinya semakin buruk, maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Sedangkan penurunan BOPO menunjukkan semakin efisien biaya
operasional yang dikeluarkan bank yang besangkutan antara tahun ini dengan tahun sebelumnya. Semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya
maka laba yang dapat dicapai bank semakin meningkat. BOPO maksimum sebesar 90 Surat Edaran BI No. 330 DPNP tanggal 14 Desember 2001.
Pertumbuhan BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 t
BOPO
−
− =
∆
t
BOPO BOPO
………………………………………... 2.8
Keterangan: BOPO
t
= BOPO tahun ini BOPO
t-1
= BOPO tahun sebelumnya Sedangkan rasio BOPO itu sendiri sesuai dengan SE No.623DPNP tanggal 31
Mei 2004, dapat dirumuskan sebagai berikut: 100
x l
Operasiona Pendapatan
l Operasiona
Biaya BOPO
= …………………………........
2.9
Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah
penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya.
2.1.10 Pertumbuhan Loan to Deposit Ratio LDR