Hubungan Teori dengan Permasalahan Penelitian (Herbert Blummer)

MATRIK 2 Hubungan Teori dengan Permasalahan Penelitian (Herbert Blummer)

Pertama, bahwa manusia bertindak terhadap sesuatu (apakah itu benda, kejadian, maupun fenomena tertentu) atas makna yang dimiliki oleh bendam kejadian, atau fenomena itu bagi mereka. Individu merespon suatu situasi simbolik. Mereka merespon lingkungan, termasuk objek fisik (benda) dan objek sosial (perilaku manusia) berdasarkan makna yang dikandung komponen tersebut

No Teori Interaksi Simbolik Proses Interaksi Sosial

1 Manusia bertindak sesuatu berdasarkan makna-makna

Proses Interaksi Sosial antara para calon TKI dengan masyarakat sekitar yang terjadi dari kondisi awal hingga saat ini.

2 Makna tersebut berasal dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain.

Muncul bentuk-bentuk Interaksi Sosial di dalam masyarakat.

3 Makna-makna tersebut disempurnakan di saat proses interaksi sosial berlangsung

Proses Akomodasi Proses Akomodasi

Kedua, makna tadi diberikan oleh manusia sebagai hasil interaksi dengan sesamanya. Jadi makna tadi tidak inhern, tidak terlekat pada benda ataupun fenomenanya itu sendiri, melainkan tergantung pada orang-orang yang terlibat dalam interaksi itu. Makna dinegosiasikan melalui pengguna bahasa. Melalui penggunaan simbol itulah manusia dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang dunia. Dalam penelitian ini hasil dari makna yang ada dalam interaksi para calon TKI dengan masyarakat sekitar kemudian memunculkan bentuk-bentuk dari interaksi sosial itu sendiri, antara lain kerjasama, persaingan, konflik dan akomodasi.

Ketiga, makna tadi ditangani dan dimodifikasi melalui proses interpretasi dalam rangka menghadapi fenomena tertentu lainnya. Proses akomodasi merupakan bentuk dari makna tersebut, proses akomodasi dilakukan sebagai suatu proses untuk menuju tercapainya kestabilan dalam kehidupan masyarakat, dengan adanya kestabilan maka akan diperoleh kondisi yang nyaman demi tercapainya tujuan bersama.

kelompok masyarakat antara para calon TKI dengan masyarakat sekitar tersebut sekarang ini mulai menjadi kondisi yang adaptif yaitu sikap saling memahami, sikap saling pengertian dan sikap saling menghormati satu sama lain. Kondisi yang seperti ini dapat terjadi karena mereka menyadari akan peran mereka masing-masing. Makna seperti inilah yang muncul ketika proses interaksi sosial yang terjalin antara para calon TKI dengan masyarakat sekitar, yaitu untuk menciptakan sikap saling menghormati dan saling memahami satu sama lain. Dalam kaitannya dengan makna yang terjadi dalam proses interaksi sosial, juga di gambarkan dalam jurnal international, (Language and Meaning: Symbolic Interactionism) Tina Mazzotta and W. Benjamin Myers - USC Upstate Undergraduate Research Journal. 2008.

In studying symbolic interactionism and its emphasis on the topics of society, psychology and culture within our everyday lives, one can have a greater understanding of Mead’s intentions of explaining the way in which humans behave based upon their symbolic interpretation of objects that surround us.

Dengan inti bahwa, dalam mempelajari interaksi simbolik dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, seseorang dapat memahami perilaku dari manusia.

Masyarakat di sepanjang Jl. Sawojajar II Kelurahan Krobokan ini terdiri dari berbagai individu-individu yang memiliki persamaan dan perbedaan. Dari satu kondisi yang berbeda dan sisi yang lain memiliki kesamaan, hal inilah yang seringkali menciptakan interaksi sosial yang bersifat positif dan negatif. Kejadian yang demikian tersebut karena masing-masing individu yang saling berinteraksi Masyarakat di sepanjang Jl. Sawojajar II Kelurahan Krobokan ini terdiri dari berbagai individu-individu yang memiliki persamaan dan perbedaan. Dari satu kondisi yang berbeda dan sisi yang lain memiliki kesamaan, hal inilah yang seringkali menciptakan interaksi sosial yang bersifat positif dan negatif. Kejadian yang demikian tersebut karena masing-masing individu yang saling berinteraksi

Interaksi sosial menjadi kunci utama dari semua kehidupan sosial. Oleh karena itu, tanpa interaksi sosial maka tidak akan tercipta suatu kehidupan bersama. Dengan bertemunya orang-perorangan secara badaniah belakang tidak akan menghasilkan suatu pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu akan terjadi apabila orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia mau melakukan kerjasama, saling berbicara dan seterusnya. Untuk mencapai suatu tujuan bersama, mereka mengadakan persaingan, perselisihan bahkan pertikaian. Interaksi sosial menjadi salah satu faktor utama dalam kehidupan sosial yang merupakan syarat terjadinya aktivitas. Seperti halnya keadaan masyarakat yang ada di sepanjang Jl. Sawojajar II kelurahan Krobokan dalam menjalankan interaksi sosial dengan para calon TKI.

Interaksi sosial yang dijalankan oleh anggota masyarakat (masyarakat sekitar dengan para penghuni asrama putri PJTKI) tersebut diartikan sebagai suatu hubungan dalam sistem sosial yang melibatkan antara dua orang atau lebih individu, dimana tingkah laku individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki tingkah laku individu yang lain atau sebaliknya. Dengan sistem sosial tersebut akan mengarahkan pada penciptaan pranata sosial yang mencakup cara-cara bertingkah laku dan bertindak baik yang telah ditentukan maupun yang tidak ditentukan didalam menjalankan interaksi sosial, yang kemudian dia menjadi bagian dari kelompok masyarakat.

Tahun 2010 oleh Juha Pertutula : Everything that is related to human interaction AND related to human

interaction with the environment.” It is also related to more specific interactions between a person and social systems “...when this interaction that is communication between a person and social systems in the environment becomes problematic...” Another important aspect of the interactions is their often problematic nature – these are interactions resulting in some kind of problem that defines a phenomenon as social work.

Secara inti menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan interaksi manusia pasti berkaitan dengan hubungan antar manusia serta sistem sosial yang ada di lingkungan tersebut.

Proses interaksi yang terjadi dalam suatu masyarakat juga tidak lepas dari penggunaan simbol-simbol interaksi ini. Simbol interaksi yang paling umum adalah bahasa sebagai alat interaksi (komunikasi) memiliki berbagai macam makna yang akan ditafsirkan secara berbeda bagi masing-masing individu yang melakukan interaksi ini. Dimana ini menyebabkan manusia yang timbul dari interaksi ini adalah tindakan sosial dari setiap individu apakah akan mengarah pada respon/tanggapan secara positif (kerjasama) atau persaingan (konflik).

Di dalam kelompok masyarakat yang tinggal di sekitar PJTKI PT. Graha Indra Wahana Perkasa, orang-orangnya saling melakukan kerjasama dalam hal menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhakan dalam kehidupan sehari- hari. Kerjasama ini dilakukan karena adanya rasa saling membutuhkan satu sama lain antara masyarakat sekitar dengan para calon TKI yang bermukim di wilayah Kelurahan Krobokan ini (terutama bagi mereka yang dekat dengan PJTKI PT.

menciptakan kondisi masyarakat yang aman, tenang dan harmonis. Dari proses interaksi sosial yang telah dilakukan tidak hanya mengarah pada kerjasasama saja, tetapi kadang-kadang juga terjadi suatu persaingan, dan konflik serta akomodasi. Persaingan yang terjadi dalam bentuk persaingan ekonomi, sedangkan konfliknya hanya dalam beentuk tidak tampak atau tersembunyi dan cara menyelesaikan suatu konflik tersebut dengan cara sikap toleransi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh bahwa kedua kelompok masyarakat tersebut melakukan suatu interaksi karena adanya rasa saling membutuhkan satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Maka dari itu untuk dapat melakukan hubungan atau interaksi sosial harus melakukan hubungan kerjasama yang baik diantara kedua kelompok masyarakat tersebut.

1. Kerjasama

Kerja sama merupakan bentuk utama dari proses interaksi sosial, karena pada dasarnya orang atau kelompok melaksanakan interaksi sosial dalam rangka memenuhi kepentingan bersama. Pada masyarakat yang sederhana seperti masyarakat komunal (kesukuan) dan pada masyarakat pedesaan pada umunya. Pola kerjasama sudah sedemikian melembaga hampir dalam setiap pekerjaan yang sifatnya massal, seperti ketika akan berburu, membuka ladang (huma) baru, mengerjakan sawah, memperbaiki bendungan pengairan, membuat Kerja sama merupakan bentuk utama dari proses interaksi sosial, karena pada dasarnya orang atau kelompok melaksanakan interaksi sosial dalam rangka memenuhi kepentingan bersama. Pada masyarakat yang sederhana seperti masyarakat komunal (kesukuan) dan pada masyarakat pedesaan pada umunya. Pola kerjasama sudah sedemikian melembaga hampir dalam setiap pekerjaan yang sifatnya massal, seperti ketika akan berburu, membuka ladang (huma) baru, mengerjakan sawah, memperbaiki bendungan pengairan, membuat

Kerjasama yang dilakukan di dalam penelitian ini dapat berjalan karena adanya rasa saling membutuhkan sama lain dalam interaksi sosial antara masyarakat sekitar dengan para penghuni asrama putri PJTKI yang bermukim di wilayah Jl. Sawojajar II Kelurahan Krobokan, membuat interaksi diantara kedua kelompok masyarakat ini mengarah pada suatu kerjasama. Yang dimaksud dengan kerjasama disini adalah usaha yang dilakukan bersama antara orang-perorangan maupun antar kelompok manusia demi tercapainya suatu tujuan. Yang mana tujuan tersebut adalah untuk menciptakan masyarakat yang nyaman, tenang dan masyarakat yang harmonis dapat tercapai. Dimana dengan terciptanya masyarakat yang harmonis merupakan dambaan setiap individu.

Selain itu, tujuan dari diadakannya kerjasama diantara kedua kelompok masyarakat tersebut karena untuk memperoleh keuntungan yang didapatkan oleh kedua belah pihak. Keuntungan lain yang

tersebut yaitu dapat meningkatkan kualitas dalam berinteraksi sosial. Suatu kerjasama dapat berjalan baik apabila mereka lancar dalam berkomunikasi. Kerjasama yang terjalin antara masyarakat setempat sekitar dengan para calon TKI di Kelurahan Krobokan ini antara lain kerjasama dalam bidang Ekonomi dan kerjasama dalam bisang Sosial. Karena tidak dapat dipungkiri kerjasama yang terjalin antara para calon TKI dengan masayarakat sekitar sama-sama saling menguntungkan di kedua belah pihak kelompok masyarakat tersebut.

2. Persaingan

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenanganatau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik dipihak lawannya. Konsepsi ini merupakan definisi persaingan dalam arti persaingan yang “sehat”, dengan pola aturan main yang wajar. Pada dasarnya persaingan atau kompetisi memiliki fungsi dinamis dalam rangka menyalurkan daya kreativitas yang dinamis, menyalurkan daya juang yang sifatnya kompetitif, memberikan stimulus atau rangsangan berprestasi secara optimal, dan untuk menyeleksi penempatan atau kedudukan seseorang dalam hirarki organisasi secara tepat sesuai dengan kemampuannya. Akibat dari adanya persaingan ini dapat menyebabkan perubahan keperibadian, meningkatnya daya juang dan Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenanganatau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik dipihak lawannya. Konsepsi ini merupakan definisi persaingan dalam arti persaingan yang “sehat”, dengan pola aturan main yang wajar. Pada dasarnya persaingan atau kompetisi memiliki fungsi dinamis dalam rangka menyalurkan daya kreativitas yang dinamis, menyalurkan daya juang yang sifatnya kompetitif, memberikan stimulus atau rangsangan berprestasi secara optimal, dan untuk menyeleksi penempatan atau kedudukan seseorang dalam hirarki organisasi secara tepat sesuai dengan kemampuannya. Akibat dari adanya persaingan ini dapat menyebabkan perubahan keperibadian, meningkatnya daya juang dan

Kompetisi yang terjadi di dalam penelitian ini tidak berbentuk kompetisi yang riil atau nyata. Namun, hanya berbentuk kompetisi semu yang hanya muncul pada saat tertentu dan bukanlah hal yang mendominasi dalam kehidupan masyarakat.

Persaingan yang ada di dalam lingkungan masyarakat di Kelurahan Krobokan, terutama mereka yang tinggal di sekitar asrama putri PJTKI PT. Graha Indra Wahana Perkasa ini biasanya berupa persaingan yang berbentuk persaingan ekonomi. Persaingan ekonomi ini biasanya ditimbulkan oleh terbatasnya persedian barang bila di bandingkan dengan jumlah konsumen yang ada.

Berdasarkan pengamatan pengamatan yang telah dilakukan terdapat persaingan antar masyarakat setempat. Misalnya saja persaingan dalam menyediakan sarana dan prasarana, dan hal ini biasanya ditandai dengan tingkat harga yang bervariasi dan tergantung fasilitas-fasilitas yang disediakan. Persaingan yang terjadi dalam bidang ekonomi ini tidak selalu menimbulkan suatu berakibat negatif saja tetapi juga dapat menimbulkan sesuatu yang berakibat negatif Berdasarkan pengamatan pengamatan yang telah dilakukan terdapat persaingan antar masyarakat setempat. Misalnya saja persaingan dalam menyediakan sarana dan prasarana, dan hal ini biasanya ditandai dengan tingkat harga yang bervariasi dan tergantung fasilitas-fasilitas yang disediakan. Persaingan yang terjadi dalam bidang ekonomi ini tidak selalu menimbulkan suatu berakibat negatif saja tetapi juga dapat menimbulkan sesuatu yang berakibat negatif

3. Konflik

Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan lenyap dari sejarah. Selama kita masih hidup tidak akan mungkin kita menghapus konflik dari dunia ini. Baik konflik intrapersonal dan interpersonal dan juga konflik antar kelompok merupakan bagian konstitutif dari sejarah manusia. Berbagai macam hal seperti perbedaan selera, perbedaan pendapat dapat mengakibatkan konflik. Masalahnya adalah apabila konflik berlanjut hingga melahirkan kekerasaan.

Konflik sebagai proses ternyata dipraktikkan juga secara luas di dalam masyarakat. Berbeda hal dengan kompetisi yang selalu berlangsung di dalam suasana “damai”, konflik adalah suatu proses sosial yang berlangsung dengan melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok yang saling menantang dengan ancaman kekerasan.

Banyak faktor telah menyebabkan terjadinya konflik-konflik . perbedaan pendirian dan keyakinan orang perorangan telah menyebabkan konflik-konflik antarindividu, dalam konflik-konflik

masing pihak pun berusaha membinasakan lawannya. Kecuali perbedaan pendirian, perbedaan kebudayaan pun menimbulkan konflik-konflik. Perbedaan kebudayaan tidak hanya akan menimbulkan konflik antarindividu, akan tetapi malahan antarkelompok. Pola-pola kebudayaan yang berbeda akan menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola perilaku yang berbeda pula di kalangan khalayak kelompok yang luas, sehingga apabila terjadi konflik-konflik karena alasan ini, konflik tersebut akan bersifat konflik antar kelompok.

Perbedaan pendirian, budaya, kepentingan , dan sebagainya tersebut sering terjadi pada situasi-situasi perubahan sosial. Dengan demikian, perubahan-perubahan sosial itu secara tidak langsung dapat dilihat sebagai penyebab juga terjadinya (peningkatan) konflik-konflik sosial. Perubahan-perubahan sosial yang cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan berubahnya sistem nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dan perubahan nilai-nilai di dalam masyarakat ini akan menyebabkan perbedaan-perbedaan pendirian dalam masyarakat.

Tak perlu diragukan lagi, proses sosial yang namanya konflik itu adalah suatu proses yang bersifat disosiatif. Namun demikian, sekalipun sering berlangsung dengan keras dan tajam, proses-proses konflik itu sering pula mempunyai akibat-akibat yang positif bagi masyarakat. Positif tidaknya akibat konflik-konflik memang Tak perlu diragukan lagi, proses sosial yang namanya konflik itu adalah suatu proses yang bersifat disosiatif. Namun demikian, sekalipun sering berlangsung dengan keras dan tajam, proses-proses konflik itu sering pula mempunyai akibat-akibat yang positif bagi masyarakat. Positif tidaknya akibat konflik-konflik memang

Perbedaan perasaan atau pandang akan melahirkan pertentangan, kadangkala dalam hubungan sosial yang terjadi diantara masyarakat, bisa terjadi perasaan tidak suka dengan orang lain, keadaan seperti ini terjadi karena rasa iri yang diarasakan seseorang terhadap yang lain yang menimbulkan rasa tidak suka karena rasa ini tersimpan dalam waktu yang lama dan orang tersebut tidak bisa menahannya. Yang terjadi dalam masyarakat sekitar dengan adanya para calon TKI pertentangan semacam ini muncul karena adanya rasa tidak suka antara masyarakat setempat terhadap para calon TKI di wilayah mereka.

Pertentangan (konflik) yang terjadi dan berkembang diantara kedua kelompok tersebut (masyarakat sekitar dengan para calon TKI) disini biasanya mengarah pada suatu konflik laten yaitu suatu konflik yang dilakukan tidak terang-terangan atau secara tersembunyi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kalaupun terjadi suatu konflik yang melibatkan antar individu, hal tersebut tidak akan meluas yang mana akan mengacu pada suatu konflik terbuka serta tidak akan

massal. Perbedaan lain yang menjadi sebab musabab terjadinya suatu konflik adalah adanya perbedaan kepentingan, yang mana perbedaan kepentingan antar individu atau kelompok merupakan sumber lain daripada munculnya konflik. Namun, sampai saat ini perbedaan kepentingan tersebut tidak pernah terjadi saat ini di wilayah Jl. Sawojajar II Kelurahan Krobokan. Hal demikian dapat terjadi karena adanya sikap masyarakat yang toleransi, sehingga tidak memungkinkan benih-benih pertikaian (konflik) tidak berkembang.

Dalam kelompok-kelompok dimana para warganya mengadakan interaksi sosial dalam frekuensi yang tinggi, kemungkinan besar terjadinya suatu konflik dapat ditekan. Memang benih-benih pertentangan (konflik) tersebut kadang-kadang ada di dalam setiap masyarakat. Akan tetapi sudah menjadi anggapan umum bahwa dalam memelihara hubungan yang baik, sebaiknya benih-benih pertentangan (konflik) tersebut tidak dibiarkan berkembang di dalam lingkungan masyarakat.

4. Akomodasi

Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujuk pada suatu keadaan dan untuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujuk pada suatu keadaan dan untuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam

Menurut Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Dalam suasana kehidupan bermasyarakat antara para calon TKI dengan masyarakat sekitar selalu saja terdapat apa yang menjadi bibit-bibit timbulnya konflik. Namun, sampai sekarang ini bibit-bibit konflik tersebut tidak pernah berkembang menjadi konflik yang terbuka yang berakibat buruk. Hal ini dikarenakan adanya penyelesaian secara damai dalam bentuk toleransi oleh pihak-pihak yang berselisih. Toleransi adalah suatu bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan formal. Kadang toleransi timbul karena tidak sadar atau tanpa suatu perencanaan. Hal ini disebabkan oleh watak atau karakter orang-perorangan atau kelompok manusia untuk sedapat Dalam suasana kehidupan bermasyarakat antara para calon TKI dengan masyarakat sekitar selalu saja terdapat apa yang menjadi bibit-bibit timbulnya konflik. Namun, sampai sekarang ini bibit-bibit konflik tersebut tidak pernah berkembang menjadi konflik yang terbuka yang berakibat buruk. Hal ini dikarenakan adanya penyelesaian secara damai dalam bentuk toleransi oleh pihak-pihak yang berselisih. Toleransi adalah suatu bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan formal. Kadang toleransi timbul karena tidak sadar atau tanpa suatu perencanaan. Hal ini disebabkan oleh watak atau karakter orang-perorangan atau kelompok manusia untuk sedapat