Potensi Wisata Kabupaten Gunungkidul

H. Potensi Wisata Kabupaten Gunungkidul

Wisata merupakan salah satu sumber pendapatan bagi daerah, menyadari kondisi dan potensi tersebut kemudian pemerintah membangun fasilitas-fasilitas untuk menunjang kegiatan wisata. Seiring dengan berkembangnya jaman, kebutuhan rekreasi dikalangan masyarakat luas meningkat, hal tersebut sangat menguntungkan Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mengembangkan perekonomian daerah.

Upaya yang bisa dilaksanakan untuk mendukung berkembangnya sektor pariwisata adalah meningkatkan aksesibilitas, serta memberikan perhatian yang lebih besar terhadap keadaan sarana dan prasarana pendukung di masing-masing obyek-obyek wisata yang ada untuk menarik minat wisatawan yang datang berkunjung. Selain upaya tersebut diatas perlu juga didukung oleh dukungan sektor yang lain seperti pertanian dan industri kecil untuk memacu pertumbuhan di sektor ini.

commit to user

a. Hutan Wonosadi

Hutan Wonosadi dan Gunung Gambar merupakan dua obyek wisata alam yang letaknya berdekatan dan pada saat-saat tertentu secara bersamaan, masyarakat setempat melaksanakan upacara adat “Sadranan” secara meriah. Hutan Wonosadi merupakan hutan yang terletak di lereng perbukitan di Desa Beji Kecamatan Ngawen, sekitar 18 km dari Wonosari. Hutan yang kaya dengan pohon-pohon langka sampai saat ini masih sangat terjaga kelestariannya.

Gunung Gambar dengan ketinggian 200 mdpl, merupakan obyek wisata spiritual yang berada di Desa Jurangjero Kecamatan Ngawen. Gunung Gambar merupakan tempat bertapa Raden Mas Said/Pangeran Sambar Nyowo selama berperang melawan Belanda. Di tempat ini, beliau duduk di atas batu (Watu Kong) yang sampai sekarang masih terlihat di Gunung Gambar, menyusun strategi untuk melawan Belanda, yang kemudian menjadi penguasa Mangkunegaran Surakarta dengan gelar KGPAA Mangkunegara I.

b. Rest Area Bunder

Rest Area Bunder merupakan suatu kawasan yang dilengkapi bangunan pendopo dengan fasilitas listrik 3000 watt, mushola, air bersih, MCK, dan tempat bermain anak- anak.

Gb. III. 6. Rest Area Bunder

Sumber: www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

commit to user

Kawasan hutan Wanagama yang memiliki luas 600 ha merupakan hutan buatan dan sebagai pola percontohan untuk mengembangkan hutan serbaguna khususnya dalam mengatasi lahan kritis dan penghijauan.

2. Wisata gunung

a. Gunung Nglanggeran

Kawasan ini merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua dan bentang alamnya memiliki keindahan yang secara geologi sangat unik dan bernilai ilmiah tinggi.

Di kawasan hutan Wanagama juga terdapat Museum Kayu yang unik dan menarik karena terdapat aneka ragam peralatan kayu yang sudah tua umurnya, yaitu barang- barang antik dan langka serta beragam.

Gunung Nglanggeran terletak di kawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten

Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl, tepatnya di desa Nglanggeran, Patuk.

Gb. III. 7. Hutan Wanagama

Gb. III. 8. Gunung Nglanggeran

Sumber: www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

Sumber: www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

commit to user

Bentang alam kawasan karst Gunungkidul sangat unik, hal tersebut dicirikan dengan adanya fenomena di permukaan (eksokarst) dan bawah permukaan (endokarst). Fenomena bawah permukaan meliputi goa-goa karst (terdapat 119 goa) dengan stalaktit dan stalakmit, dan semua aliran sungai bawah tanah. Karena keunikan ekosistemnya, maka tahun 1993 International Union of Speleology mengusulkan agar Kawasan Karst Pegunungan Sewu masuk ke dalam salah satu warisan alam dunia.

4. Telaga Suling / Bengawan Solo Purba

Lokasi ini sangat cocok untuk kegiatan tracking atau jelajah wisata. Dalam perjalanan menuju Pantai Sadeng, jalur aliran sungai Bengawan Solo purba bisa dinikmati pemandangannya. Bekas aliran tersebut berupa dataran rendah yang diapit

Kabupaten Gunungkidul memiliki topografi karst yang terbentuk oleh proses pelarutan batuan kapur yang dikenal sebagai Kawasan Karst Pegunungan Sewu yang bentangnya meliputi wilayah kabupaten Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan.

Terletak di desa Songbanyu dan desa Pocung, Kecamatan Girisubo, dengan jarak sekitar 50 km dari kota Wonosari. Telaga Suling berupa lembah yang letaknya dekat

dengan Pantai Sadeng.

Gb. III. 9. Goa Karst Gunungkidul

Gb. III. 10. Telaga Suling Sumber: www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

Sumber: www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

commit to user

hingga wilayah Pracimantoro Kabupaten Wonogiri.

5. Kesenian

a. Wayang

Gb. III. 11. Wayang Kulit

b. Reog

Gb. III. 12. Prajurit Kuda Kepang

c. Campursari

Campursari merupakan suatu musik asli dari Gunungkidul. Musik ini diperkenalkan oleh Manthos (seorang penulis lagu campursari sekaligus penyanyi dari Kecamatan Playen). Musik ini merupakan perpaduan musik tradisional dan

Salah satu atraksi kesenian tradisional Gunungkidul adalah Reog, yang merupakan jenis kesenian rakyat yang bermuara dari cerita Panji dan biasanya dimainkan oleh 10 orang, yang terdiri dari Penthul dan Tembem, prajurit udeng gilig, prajurit kuda kepang, penongsong dan para prajurit, dengan iringan musik kendang / dhodok, bendhe, kecrek dan angklung.

Di Kabupaten Gunungkidul berdasarkan cara pertunjukan dan jenis ceritanya terdapat 3 jenis, Wayang kulit, Wayang Orang dan Wayang Beber.

Sumber: www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

Sumber:

www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

commit to user

diatonis.

d. Tayub

e. Kethek ogleng

Kesenian kethek ogleng merupakan drama tari rakyat yang berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat, yang disajikan setelah masa panen. Pertunjukan ini tokoh utamanya memang menggambarkan seekor kera (Jawa: kethek, berujud manusia yang identik dengan tokoh Hanoman dalam pewayangan). Tema ceritanya berkisar salah satu fragmen dalam siklus cerita Panji. Penari laki-laki berbusana kera putih yang digambarkan pandai berbicara dan menyanyi, dan tiga penari wanita. Salah satu penari itu berperan sebagai Endang Loro Tompe, yang tak lain merupakan penyamaran dari Dewi Sekartaji dalam upaya mencari suaminya, Panji Seputra.

Salah satu kesenian tradisional yang menjadi ciri khas Kabupaten Gunungkidul adalah Tayub, yaitu penari wanita (yang biasa disebut ledhek) yang menari sambil diiringi musik gamelan untuk menghibur penonton dengan tarian dan kemudian mengajak penonton untuk

ikut menari. Tayub disajikan dalam acara-upacara adat, sebagai sarana untuk memohon keselamatan, kesuburan, datangnya hujan dan menyampaikan rasa syukur atas karunia Sang Maha Pencipta.

Gb. III. 13. Tayub Sumber: www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

commit to user

6. Wisata sejarah

a. Stasiun Radio AURI Pc-2

Radio AURI memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Melalui stasiun radio AURI itu, berita tentang perjuangan bangsa Indonesia dapat tersebar luas ke mancanegara. Tentu saja dampaknya sangat luas, Sehingga dunia internasional mengetahui tentang Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Bahkan tokoh perjuangan Mr. Sjafruddin Prawiranegara pernah berkomentar, kalau tidak ada PHB AURI, maka Pemerintah Republik Indonesia saat itu tidak ada artinya.

a. Situs Megalitik Gunungbang

Terletak di kawasan dusun Gunungbang, desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Artefak yang tedapat pada situs ini adalah peti kubur batu, yang berukuran panjang 100 cm, lebar 75 cm dan diameter lubang 15 cm. Hal ini berkaitan dengan pengolahan hasil pertanian.

Rinding gumbeng merupakan seni musik yang menjadi bagian dari sebuah ritual panen. Rinding dipandang mempunyai kekuatan magis untuk mendatangkan sosok imajiner Dewi Sri.

Gb. III. 14 . Rinding Gumbeng Sumber: www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

commit to user

Gb. III. 16 . Peta Wisata Kabupaten Gunungkidul

Kecamatan Patuk terletak di pintu masuk menuju Kabupaten Gunungkidul tepatnya di Koridor I dari arah Yogyakarta. Berdekatan dengan Gunung Api Purba Nglanggeran, Rest Area Bunder, Hutan Wanagama dan dilewati oleh jalur utama menuju objek wisata

Bangunan periode Islam ini terletak di Dusun Kerjo I Desa Genjahan Kecamatan Ponjong. Pontjodirjo adalah Bupati I yang pada waktu itu ibukota kabupaten berkedudukan di Ponjong.

Gb. III. 15. Makam Bupati Pontjodirdjo Sumber: www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

commit to user

dengan pasir putihnya.

Dokumen yang terkait

Iklim Komunikasi Organisasi, Reward Dan Kinerja Karyawan Di PT. PLN (Persero) Area Surakarta

0 1 163

Dampak Implementasi TQM terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta)

0 0 82

Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Kebakkramat

2 3 109

Zaman Dustha dan Zaman Nistha dalam Sekar Pralambang Jaman (Analisis Sosiologi Sastra)

0 0 127

Deiksis Dalam Wacana Di Halaman Pendidikan Harian Solopos Edisi Agustus Oktober 2011 Sebuah Kajian Pragmatik abstrak

0 0 110

TUGAS AKHIR - Analisis prinsip 5c dan 7p pada penyaluran kredit di pt. bpr antar rumeksa arta Karanganyar

2 7 73

PERISTILAHAN DALAM NE’BARUAKNG KULUB CERITA RAKYAT KANAYATN MAMPAWAH DI DESA PAHOKNG KECAMATAN MEMPAWAH HULU Antonia Weni Iyasena, Paternus Hanye, Agus Syahrani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak e-mail: antoniaweni

0 0 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN METODE INKUIRI DI MAN 2 FILAIL PONTIANAK Sajidin Muttaqin Putra. Nanang Heryana. Syambasril. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak

0 0 10

KAJIAN STRUKTURALIAME DAN NILAI-NILAI PADA HIKAYAT HANG TUAH JILID I KARYA MUHAMMAD HAJI SALEH Fiky Indra Gunawan Saputra, Antonius Totok Priyadi, Agus Wartiningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak Email : fikyind

0 0 14

Yoga Kharisma Putra Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP UNTAN Pontianak E-mail : yogagoyaaayahoo.co.id Abstract - BIOGRAFI H. MUHAMMAD (TOKOH SENIMAN HADRAH KOTA PONTIANAK)

0 0 12