Konsep Kreatif

C. Konsep Kreatif

Perancangan buku cergam “Penyesalan Pak Toha” menggunakan visual yang menggambarkan kehidupan masyarakat yang hidup di sekitar hutan.Penggambaran tersebut termasuk model rumah, perabot rumah tangga serta pakaian yang dikenakan para tokoh.Gaya lukis Batuan dari Bali menjadi inspirasi dalam membuat ilustrasi. Modernisasi tidak mendominasi dalam ilustrasi cerita karena ingin menonjolkan daerah yang jauh dari kota.

Perancangan buku cergam “Penyesalan Pak Toha” menggunakan konsep visual sebagai berikut :

1. Karakter Tokoh

Tokoh dalam buku cergam “Penyesalan Pak Toha” yaitu Pak Toha dan tokoh figuran lainnya menggunakan gaya kartunal, yaitu menggunakan bentuk-bentuk jenaka atau bentuk-bentuk realis yang mengalami perubahan ukuran atau distorsi. Gaya tersebut tidak selalu seperti bentuk aslinya, tetapi dapat mendistorsi bentuk asli sehingga terkesan lucu dan dipandang paling cocok dengan anak-anak.Kartun pada

commit to user

Dalam cergam “Penyesalan Pak Toha”, tokoh utama yaitu Pak Toha memiliki sifat yang rajin bekerja, pekerja keras, ambisius namun serakah.Penggambaran tersebut ditangkap dariisi cerita dimana Pak Toha serius menebang hutan selama berbulan-bulan sendirian untuk memperkaya dirinya.

Gaya adalah kelanjutan dari pencetusan gagasan dan bentuk dalam pembuatan karya seni visual termasuk juga kartun. Berdasarkan akulturasi budayaasing yang masuk keIndonesia, terdapat tiga gaya atau aliran yang berlaku dalam duniakartun atau komik Indonesia yakni gaya Eropa, Amerika dan Jepang. Gaya Eropa lebihmenekankan pada eksagerasi tokoh, gaya Amerika menekankan pada bentuk realis dangaya Jepang (Manga) terbentuk dengan model yang terstuktur seperti mata besar dandagu lancip atau lebih dikenal sebagai efek topeng (Mc Cloud, 2002:42-43).Cergam Amerika dan Eropa, meski tumbuh dari budaya Barat yang kalau ditarik sejarahnya sampai pada akar yang sama, pretensi masing-masing mereka terhadap budaya visual ternyata membuahkan karakter cergam yang berbeda pula. Karakter masyarakat Amerika yang lebih puritan dan konservatif dibanding saudara Eropanya menciptakan persepsi yang memandang rendah gambar. Belum lagi fakta bahwa cergam di sana dimulai dari bentuk komik bercanda yang sejak semula memang tidak diniatkan untuk dianggap serius. Sementara itu, di seberang benua, cergam justru dinobatkan sebagai “seni kesembilan”, menjadikan perkembangan

cergam di Eropa menjadi sangat beragam, eksperimental dan tetap memasyarakat.

Dalam penciptaan karakter tokoh Pak Toha, penulis mengadopsi gaya ilustrasi dari Eropa.Gaya Eropa dinilai memilki bentuk ilustrasi yang bebas yang artinya penulis bebas berekspresi dalam menciptakan karakter.Penentuan gaya dalam

commit to user

2002:170).Salah satu illustrator yang menjadi inspiraasi penulis adalah Iryna Bodnaruk.Iryna Bodnaruk memiliki gaya ilustrasi yang sederhana pada outline namun kuat dan khas pada pewarnaan.Outline karakter tokoh digambar dengan sederhana dan apa adanya dengan distorsi bagian tubuh, di bagian kepala misalnya yang terlalu besar untuk ukuran badannya. Selain itu ukuran tangan yang lebih besar dan panjang dari pada kaki.Pewarnaan karakter dilakukan dengan sangat detail yaitu warna blok dengan garis-garis kecil sehingga berkesan menggunakan gradasi warna halus dan bervolume jika dilihat dari jauh. Beliau adalah seorang ilustrator buku anak-anak profesional dari Inggris. Beberapa karya beliau antara lain:

Dan beberapa model ilustrasi dari ilustrator lain yang menjadi inspirasi antara lain:

commit to user

menggunakan garis yang tegas pada seluruh badan termasuk pada raut muka.Outline yang sederhana akan mempermudah anak-anak dalam memahami ekspresi dan kegiatan yang dilakukan tokoh. Pewarnaan menggunakan sistem blok sedangkan bayangan dibuat gradasi halus berkesan memiliki volume karena kabanyakan koresponden menyukai jenis pewarnaan seperti ini.Pewarnaan tersebut agar jika karakter disatukan dengan ilustrasi background tidak terlihat ramai dan karakter tokoh terlihat menonjol.

Karakter kartunal dalam cergam “Penyesalan Pak Toha” yaitu memiliki kepala yang lebih besar dari ukuran normal,alis tebal, hidung besar dan badan berkesan pendek, memiliki dagu terbelah yang agak besar serta menggunakan lengkung tubuh yang halus dan sederhana namun tegas.Gaya gambar karakter yang sederhana agar ekspresi yang digambarkan mudah dipahami dan disesuaikan dengan anak-anak.Sedangkan pakaian yang digunakan adalah pakaian sederhana sehari-hari tanpa memperlihatkan budaya daerah tertentu agar tidak menimbulkan kesan bahwa cergam “Penyesalan Pak Toha” adalah cerita rakyat dari daerah tertentu.Warna baju

commit to user

Pada mimik wajah, penulis hanya menggunakan bentuk alis dan mulut untuk menunjukkan ekspresi dari tokoh. Sedangkan pada bentuk muka tidak mengalami perubahan. Perubahan pada bentuk wajah dikhawatirkan akan merubah karakter.

Sedangkan pada figuran menggunakan karakter gambar yang hampir sama dengan tokoh utama namun disederhanakan pada bagian wajah. Warna yang digunakan pun lebih soft agar tidak lebih menonjol jika berdampingan dengan tokoh utama.

2. Ilustrasi

Dalam sebuah cergam, ilustrasi berfungsi untuk memperjelas atau menerangkan pesan yang ada pada narasi. Ilustrasi juga dapat mendukung pesan agar lebih bisa masuk ke dalam benak pembaca. Perencanaan ilustrasi harus dapat menarik perhatian, merangsang minat untuk membaca keseluruhan pesan, menjelaskan suatu pernyataan atau keadaan, menciptakan suasana khas, mendramatisir cerita, sehingga berkesan unik dan mengesankan pembaca untuk selalu diingat.

Penciptaan ilustrasi lingkungan di buku cergam “Penyesalan Pak Toha” mengambil inspirasi dari gaya Batuan Bali. Seni lukis ini mempunnyai ciri-ciri antara lain: Penggambaran suasana seperti suasana malam, proporsi dan anatomi manusia serta binatang digambarkan secara naif, yaitu sederhana dan dekoratif, mengunakan

commit to user

masyarakat Bali. Gaya lukis Batuan dari Bali yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan ilustrasi background dan alam lingkungan dibuat lebih sederhana dengan menggunakan detail dan garis sederhana pada setiap objek. Hal tersebut dikarenakan gaya Batuan terlalu kompleks bagi anak-anak. Sedangkan gayaBatuan dipilih karena merupakan gaya lukis dari Indonesia yang dinilai menonjol hingga manca negara.

Penulis membuat satu persatu objek secara terpisah kemudian setiap objek tersebut

ilustrasibackground atau lingkungan.Penggunakan ilustrasi tersebut agar terjadi kesinambungan ilustrasi background antarhalaman. Warna yang digunakan adalah tone warna primer yang tegas agar lebih mencolok dan menarik perhatian dibandingkan cergam lainnya.

commit to user

Indonesia dan juga agar tidak bersifat kedaerahan. Sedangkan gaya lukis batuan dari Bali sudah tidak begitu terlihat karena telah disederhanakan baik dari outline maupun teknik pewarnaanya.

3. Layout

Layout adalah menyusun atau mengatur bidang-bidang pada desain grafis untuk memperoleh komposisi yang tepat serta mempunyai daya persuasi yang tinggi.Penempatan ilustrasi dantypografi baik dalam penempatan maupun ukurannya ditentukan oleh layout.Layout yang digunakan dalam cergam “Penyesalan Pak Toha” yaitu ilustrasi yang memenuhi setiap halamannya dengan narasi yang diletakkan di area yang tidak dipenuhi gambar agar mudah terbaca oleh anak-anak.

Buku cergam “Penyesalan Pak Toha” memiliki fokus ilustrasi yang sebagian besar berada di bagian bawah halaman.Hal ini untuk membuat space kosong di bagian atas.Bagian tersebut merupakan ilustrasi awan yang berisi narasi cerita.Narasi dinilai penulis mudah terbaca jika diletakkan di bagian tersebut.Adapun beberapa halaman yang penuh ilustrasi hingga bagian atas, itupun berwarna gelap, sehingga masih tetap terbaca jika diberi ilustrasi.

commit to user

ilustrasi.Bahkan satu ilustrasi yang dibagi dua halaman memiliki dua narasi.Hal tersebut tentu saja telah disesuaikan dengan isi cerita.

4. Tipografi

Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan dalam memilih jenis huruf untuk sebuah cergam adalah aspek mudah dibaca (legability). Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan headline, narasi dan sebagainya, perlu memperhatikan tingkat keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap jenis huruf dalam ukuran yang sama akan memiliki perbedaan dalam tingkat keterbacaannya.

- Headline Merupakan penarik perhatian yang utama dalam menggugah kesadaran audiens. Ketika orang melihat iklan ataupun media informasi, terutama pada iklan cetak, maka yang dilihat untuk pertama kalinya adalah pada headline. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap perhatian utama (eye catcher).Buku cergam ini menggunakan jenis headline yang disesuaikan dengan isi cerita. Disini penulis menggunakan headline yang merupakan judul dari buku cergam itu sendiri yaitu “Penyesalan Pak Toha”. Penggunaan headline tersebut agar target langsung tertuju pada buku cergam.

- Body Copy Body copy atau juga disebut body text adalah penjelasan tentang suatu produk serta memberitahukan secara detail tentang apa yang dijual (ditawarkan). Body copy merupakan penjabaran lebih lanjut dari ide atau tema sentral yang berada pada headline, sehingga penggunaan body copy akan lebih

commit to user

Toha”. Berikut adalah contoh jenis huruf yang akan digunakan dalam perancangan : - Gill Sans Ultra Bold (pada headline)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , / ; “?!

- Comic Sans MS (pada body copy dan narasi) Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 123456789 0 . , / ; “?!

Penggunaan jenis huruf Gill Sans Ultra Bold pada judul karena huruf tersebut berkesan santai, tidak kaku namun tegas.Kesan santai dan tidak kaku dibutuhkan agar cergam ini tidak bersifat formal dan juga nyaman dibaca anak- anak.Sedangkan kesan tegas dari font ini agar mencolok dan dapat menarik perhatian.Judul buku ini didesain dengan warna merah dengan outline tebal hitam. Hal ini dimaksudkan agar judul tersebut terlihat mencolok dan menarik perhatian anak-anak.

Sedangkan pada narasi menggunakan jenis huruf Comic Sans MS. Jenis font ini dinilai sederhana namun memilki nilai artistik.Selain itu pemilihan jenis huruf yang sederhana agar tidak mengganggu ilustrasi. Sedangkan ukuran font 18 mempermudah anak-anak dalam membacanya.

Visualisasi judul dibuat sederhana yaitu hanya dengan kalimat “Penyesalan Pak Toha” yang dibagi dalam dua baris.Baris pertama dan kedua dibuat sejajar

commit to user

promosi, judul tersebut disertakan bersama ilustrasi khas dari cergam ini.

a. Judul

b. Conviguration

c. Clear Space

commit to user

e. Scale

commit to user

5. Warna

Warna adalah pelengkap dari suatu bentuk serta merupakan salah satu unsur dalam menambah daya tarik visual.Warna merupakan unsur yang penting karena warna merupakan bahasa komunikasi tersendiri yang disampaikan melalui penglihatan.Permainan warna dapat menentukan menarik atau tidaknya suatu cergam.Apalagi bila permainan atau penggunaan warna dalam suatu cergam dapat menimbulkan kesan unik dan enak dipandang, karena setiap individu memiliki reaksi yang berbeda terhadap warna.

Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna disesuaikan dengan citra yang akan dibangun dan karakteristik produk yang ditawarkan. Dalam perancangan buku cergam “Penyesalan Pak Toha”, sebagian isi media menggunakan tone warna primer cerah, yang disukai dan cocok dengan karakteristik anak-anak.

C0 M100 Y100 K0C100 M0 Y100 K0

C0 M0 Y100 K0C100 M20 Y0 K0

commit to user

memepermudah penulis dalam pembuatan ilustrasi dalam cergam.Berikut ini adalah story line cergam “Penyesalan Pak Toha”.

- Halaman 1

Pak Toha berdiri dengan background kebun buahnya. - Halaman 2 dan 3 Pak Toha sedang merawat kebunnya. - Halaman 4 Pak Toha sedang memanen kebunnya dengan riang gembira. - Halaman 5 Pak Toha melamun di pinggir kebun miliknya setelah panen. - Halaman 6 dan 7 Pak Toha melihat ke arah hutan sambil tertawa. - Halaman 8 dan 9 Istri Pak Toha melihat Pak Toha yang sedang mempersiapkan sesuatu berangkat ke hutan sambil membawa peralatan untuk menebang pohon.

- Halaman 10 dan 11 Pak Toha semangat menebang pohon. - Halaman 12 Burung dan binatang penghuni hutan pergi ketakutan setelah pohon tempat sarang mereka ditebang Pak Toha.

- Halaman 13 Burung dan binatang penghuni hutan hanya bisa bersedih melihat ulah. Pak Toha.

commit to user

- Halaman 15 Warga desa terganggu oleh asap. - Halaman 16 dan 17 Hutan yang gundul semakin luas akibat ditebang dan dibakar Pak Toha. - Halaman 18 dan 19 Pak Toha senyum membayangkan sesuatu di pinggir kebunnya. - Halaman 20 dan 21 Pak Toha bersantai dengan istrinya di teras di saat hujan mulai turun. - Halaman 22 Pak Toha dan istrinya merasa khawatir melihat hujan yang lebat. - Halaman 23 Air mengalir deras di kebun Pak Toha. - Halaman 24 Seorang warga membunyikan kentongan. - Halaman 25 Istri Pak Toha meminta Pak Toha untuk mencari tahu apa yang terjadi dan Pak Toha pun segera keluar rumah.

- Halaman 26 Pak Toha kaget melihat air sudah menggenangi halaman rumahnya. - Halaman 27 Istri Pak Toha kaget melihat air sudah masuk ke dalam rumah. - Halaman 28 Orang kampung bingung untuk mengungsi.

commit to user

- Halaman 30 dan 31 Salah satu warga di pengungsian mengatakan sesuatu pada warga lainnya dan Pak Toha sedih dan menyesal.

- Halaman 32 Pak Toha menanam pohon beserta warga .