Arsitektur Nusantara sebagai Tampilan Fisik Bangunan
D. Arsitektur Nusantara sebagai Tampilan Fisik Bangunan
Kesamaan ciri-ciri arsItektur candi di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Candi juga difungsikan sebagai tempat pemujaan kepada para Dewa yang dilambangkan sebagai arca.
2. Secara vertikal, struktur Candi terdiri dari tiga bagian yang melambangkan kosmologi atau kepercayaan terhadap pembagian dunia sebagai satu kesatuan alam semesta yang disebut dengan ‘Trilok’;dunia manusia (bhurloka) , dunia tengah untuk orang-orang yang disucikan (bhuvarloka) kemudian dunia untuk para dewa (svarloka). Ketiga tingkatan ini, dalam struktur candi digambarkan sebagai bagian kaki, badan dan kepala
3. Bangunan candi di Indonesia umumnya dibangun dengan cara a joint vif, yaitu bebatuan yang saling ditumpuk diatasnya tanpa ada bahan pengikat. Awalnya teknik penumpukan batu dilakukan dengan cara membuat perkuatan dengan memotong bagian balok batu untuk membuat semacam lidah dan tekukan yang saling mengunci dengan balok-balok yang
commit to user
bangunan Jawa menggunakan teknik dinding batu berdaun ganda.
Kesamaan ciri-ciri arsitektur vernakuler Nusantara adalah sebagai berikut:
1. Arsitektur vernakuler Nusantara merupakan ciri dari arsitektur Austronesia:
a) Tipe rumah panggung Sebagian besar rumah vernakular Indonesia kecuali rumah Jawa, Bali, Lombok dan Papua, menggunakan struktur rangka tiang kayu, menggunakan sistem sambungan tarik dan tekan (sistem pen) tanpa menggunakan paku dan sistem cros-log foundation (balok kayu yang saling tumpang tindih secara horizontal).
b) Tiang bangunan mempunyai alas batu. Tiang tidak ditanam didalam tanah, melainkan beralas batu sehingga lebih fleksibel ketika ada guncangan atau gempa.
c) Lantai bangunan didukung oleh tiang dan balok kayu yang saling mengikat satu sama lain, biasanya tanpa menggunakan paku.
d) Pemanjangan bubungan atap sering dangan sopi-sopi mencondong keluar. Proporsi atap lebih besar dari pada badan dan kaki (bagian bawah) bangunan. Atap pelana (saddle roof) lebih umum digunakan.
e) Memiliki ornamen pada dinding penutup atap (gable end) yang menyimbolkan status sosial, kekuasaan dan karakteristik budaya.
2. Pola Perkampungan
a) Tatanan permukiman dan rumah kampong tradisional yaitu linier dan konsentris, terdapat pula pola radial, huruf T, dan silang.
b) Selalu terdapat ruang bersama untuk berkumpul, pemujaan atau ritual agama, acara kesenian dan sebagainya
c) Tatanan perkampungan memiliki bagian tengah yang dianggap sacral, sebagai ruang terbuka (tempat berumpul),batu megalith, tugu atau kuburan nenek moyang
d) Pola menyebar mencerminkan persamaan struktur social
3. Rumah dan Tatanan Ruang
a) Pembagian ruang dikategorikan secara vertical dan horizontal
commit to user
paling dalam atau belakang Vertical: bagian atas sebagai ruang paling sacral, bagian tengah untuk
kehidupan manusia, bagian bawah untuk binatang ternak atau gudang
b) Pembagian dengan konsep gender (pemisahan ruang serta gagasan mengatur perilaku wanita dan pria)
c) Dari segi bentuk dan morphologi ruang, rumah vernakuler Indonesia umumnya terdiri dari persegi panjang dan bujur sangkar namun ada juga yang berbentuk lingkaran dan ellips
d) Dalam tipe rumah komunal, tiap ruang dibatasi oleh dinding, perbedaan tinggi lantai atau alas tikar yang dihubungkan oleh ruang bersama
4. Teknologi Bangunan: Bahan Bangunan dan Teknik Konstruksi
a) Menggunakan bahan yang alami berupa kayu dengan penyusunan tiang dan balok tanpa paku namun menggunakan sambungan lubang dengan pasak, sambungan pangku dan sambungan tarik
b) Tiang bangunan beralas batu tanpa ditanam dalam tanah sebagai perkuatan sistem konstruksi pengantisipasian kondisi alam yang rawan gempa karena akan lebih fleksibel ketika terjadi guncangan
5. Upacara Pendirian Bangunan
a) Rumah lebih dari tempat tinggal namun juga menjadi perlambang status kedudukan seseorang sehingga perlu tata cara dalam pendirian rumah yang bertujuan memberikan spirit/ jiwa, disimbolkan dalam bentuk benda keramat yang diletakkan di dalam rumah
b) Rumah merupakan tempat kelahiran, perkawinan dan kematian sehingga dikaitkan dengan arah mata angin. Bagian timur memberi kehidupan (awal) dan bagian barat merupakan kematian (akhir)
6. Kesamaan untuk mengantisipasi permasalahan termal dengan kondisi iklim yang sama yaitu tropis lembab (arsitektur tropis)
commit to user