MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI DESA GENENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu Jurusan Informatika

BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI DESA GENENG SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu Jurusan Informatika

Disusun Oleh :

DENI AGUS KRISTIANTO M0507014 JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI DESA GENENG SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu Jurusan Informatika

Disusun Oleh :

DENI AGUS KRISTIANTO M0507014 JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI DESA GENENG

Disusun oleh : DENI AGUS KRISTIANTO M0507014

telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada tanggal : 27 Oktober 2011

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing I

Wiharto, S.T., M.Kom. NIP. 19750210 200801 1005

Pembimbing II

Sari Widya Sihwi, S.Kom., M.TI. NIP. 19830412 200912 2 003

Anggota Dewan Penguji Lain :

1. Ristu Saptono, S.Si., M.T. ( ) NIP. 19790210 200212 1001

2. Wisnu Widiarto, S.Si., M.T. ( ) NIP. 19700601 200801 1 009

3. Abdul Aziz, S.Kom., M.Cs ( ) NIP. 19810413 200501 1001

Disahkan oleh

Dekan FMIPA UNS Ketua Jurusan Informatika

Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc. (Hons), Ph.D Umi Salamah, S.Si., M.Kom. NIP. 19610223 198601 1 001

NIP. 19700217 199702 2 001

Because there is no guarantee that this life is easy

(Miley Cirrus)

Paniyem dan Gunawan, Orang Tua Paling Tangguh

di Dunia

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Sholawat dan salam senantiasa penulis haturkan kepada Rosululloh SAW sebagai pembimbing seluruh umat manusia.

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari banyak pihak, karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan FMIPA UNS.

2. Ibu Umi Salamah, M.Kom. selaku Ketua Jurusan Informatika FMIPA UNS.

3. Ibu Dewi Wisnu Wardhani, S.Kom., M.S. selaku Sekretaris Jurusan Informatika FMIPA UNS.

4. Bapak Wiharto, S.T., M.Kom. selaku pembimbing I

5. Ibu Sari Widya Sihwi, S.Kom., M.TI. selaku pembimbing II

6. Bapak Drs. Wiranto, M.Kom., M.Cs. selaku Pembimbing Akademik.

7. Bapak Ibu Dosen Jurusan Informatika FMIPA UNS.

8. Seluruh keluargaku terutama kedua orangtuaku serta kakakku.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas jerih payah dan pengorbanan yang telah diberikan dengan balasan yang lebih baik Semoga skripsi ini dapat memeberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan mahasiswa Informatika pada khususnya.

Surakarta , Oktober 2011

Deni Agus Kristianto

Performer of recycling business in Desa Geneng should promote their professionalism and their profit. They need the recent information about the recycling availability or about the current recycling price. Information System for innovative recycling business is expected to be an alternative problem solver toward their needed. The most possible condition to build the information system with web service based is using SMS service.

This application which developed base on web service will provide a fast and real time information system. It also can be created as tools for recycling business management related to the information they need. This research is conducted to plan and develope the information system for innovative recycling business. Information system is built by object orientation software engineering method.

The implementation of information system using web technology stands as face to face management and SMS web application, SMS server, SOAP as service builder, and HTTP as transport protocol for accessing. The result of the research is the information system application which can be accessed via web and cell (sending SMS) for understanding the recycling availability and the recycling current price. For development program, this information system is built with web service based which can be accessed by other applications with different platform.

Key words: Information System, Innovative Recycling Business, Web Service, Recycling Business Performer

Pedagang rosok desa Geneng perlu meningkatkan profesionalisme dan profit. Pedagang rosok juga membutuhkan informasi terbaru tentang ketersediaan rosok

ataupun tentang harga rosok secara up to date. Sistem Informasi usaha rosok inovatif diharapkan sebagai solusi alternatif untuk kebutuhan tersebut. Kondisi yang ada memungkinkan untuk mambangun sistem informasi berbasis web service dengan layanan SMS.

Layanan SMS yang dibangun berbasis web service ini memberikan layanan informasi secara cepat dan realtime dan dapat dijadikan tools untuk manajemen usaha rosok terkait informasi yang diperlukan. Penelitian dilakukan untuk merancang dan membangun Sistem Informasi usaha rosok inovatif. Sistem informasi dibangun dengan metode berorientasi objek.

Implementasi Sistem Informasi menggunakan teknologi web sebagai antarmuka manajemen serta aplikasi SMS web, server SMS, SOAP sebagai pembangun service, dan HTTP sebagai protokol transport untuk mengakses. Hasil penelitian berupa aplikasi sistem informasi yang dapat diakses melalui web dan ponsel (mengirim SMS) untuk keperluan mengetahui informasi ketersedian barang rosok, harga yang up to date. Untuk keperluan pengembangan, sistem informasi ini dibangun berbasis web service yang dapat diakses oleh aplikasi lain meskipun berbeda platform.

Kata Kunci: Pedagang Rosok, Sistem Informasi, Usaha Rosok Inovatif, Web Service

Lampiran 1. Data Pedagang Rosok Desa Geneng ...................................................... 78 Lampiran 2. Data Sensus Ekonomi Kabupaten Sragen 2006 Kecamatan Miri ......... 79 Lampiran 3. Daftar Pertanyaan dan Rekapitulasi Interview ....................................... 88 Lampiran 4. Angket untuk Survei Data Pedagang Rosok Desa Geneng .................... 90 Lampiran 5. Daftar Nama dan Harga Barang Rosok .................................................. 91 Lampiran 6. Surat Keterangan Melakukan Penelitian dan Pengambilan Sampel ....... 92

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Namun tampaknya kondisi sumber daya manusianya belum berdaya guna secara maksimal, sehingga mengakibatkan kehidupan masyarakat masih jauh dari kata sejahtera. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada pertengahan tahun 2010 angka kemiskinan di Indonesia mencapai 31.023.400 orang, artinya hampir 13,33% masyarakat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan (BPS, 2010).

Mengacu pada amanat UUD 1945 pasal 33 dan 34, yang memaparkan bahwa pemerintah menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai sasaran utama pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. Namun dalam kondisi krisis keuangan global yang tengah melanda dunia, maka sangatlah berat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut.

Perdagangan merupakan sektor yang menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat digunakan untuk membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Masyarakat desa Geneng, kecamatan Miri, kabupaten Sragen memiliki keunikan dalam usaha perdagangan yang mampu memberikan ketertarikan kepada masyarakat lain, karena barang yang diperdagangkan adalah rosok. Rosok adalah barang-barang yg sudah rusak sama sekali; rombengan; rongsokan (KBBI, 2008). Rosok yang biasanya diperdagangkan misalnya: kertas bekas, kardus, botol, besi tua, ember bekas, dan lain-lain. Usaha dagang rosok merupakan peluang usaha yang sangat diminati oleh penduduk desa Geneng. Hal itu dibuktikan dalam sensus ekonomi terakhir pemerintah kabupaten Sragen tahun 2006 tercatat 91 dari 311 pengusaha atau 29.26% pengusaha di desa Geneng adalah Perdagangan merupakan sektor yang menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat digunakan untuk membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Masyarakat desa Geneng, kecamatan Miri, kabupaten Sragen memiliki keunikan dalam usaha perdagangan yang mampu memberikan ketertarikan kepada masyarakat lain, karena barang yang diperdagangkan adalah rosok. Rosok adalah barang-barang yg sudah rusak sama sekali; rombengan; rongsokan (KBBI, 2008). Rosok yang biasanya diperdagangkan misalnya: kertas bekas, kardus, botol, besi tua, ember bekas, dan lain-lain. Usaha dagang rosok merupakan peluang usaha yang sangat diminati oleh penduduk desa Geneng. Hal itu dibuktikan dalam sensus ekonomi terakhir pemerintah kabupaten Sragen tahun 2006 tercatat 91 dari 311 pengusaha atau 29.26% pengusaha di desa Geneng adalah

Perdagangan yang dilakukan pedagang rosok desa Geneng adalah dengan keliling di suatu daerah untuk membeli rosok penduduk daerah tersebut dimana ketersediaan rosok yang dimilki oleh penduduk daerah tersebut belum jelas ketersediaannya. Berdasar hasil wawancara dengan pedagang rosok, hal inilah salah satu yang menjadi masalah pedagang rosok sehingga uang modal bisa habis hanya untuk transportasi dari daerah satu ke daerah lain. Disamping itu, pedagang rosok sulit mengetahui fluktuasi harga jual, padahal harga jual tersebut dijadikan dasar dalam pembelian rosok. Belum adanya manajemen perdagangan juga menjadi kendala dan hambatan pedagang rosok desa Geneng. Sementara ini pedagang rosok hanya mencari rosok disekitar pedesaan atau perumahan penduduk kota. Artinya, instansi perkantoran belum dimaksimalkan untuk pencarian rosoknya, padahal ketersediaan barang rosok di instansi perkantoran juga dapat dimanfaatkan oleh pedagang rosok. Belum maksimalnya potensi ini disebabkan tidak ada informasi pemberitahuan tentang ketersediaan rosok yang dimiliki oleh penduduk maupun instansi perkantoran. Oleh sebab itu, perlu dibangun suatu sistem untuk mendapatkan informasi dengan cepat, misalnya sistem informasi dengan posisi client hanya cukup menggunakan SMS. Kebutuhan akan sistem yang mampu bekerja multiplatform memudahkan pengguna sistem dalam menerapkan dan mengimplementasikannya. Sistem yang harus mampu bertahan dengan perkembangan teknologi yang ada dan harus dipersiapkan untuk dikembangkan (ada keberlanjutan). Oleh karenanya, web service dapat digunakan sebagai arsitektur pembangunan sistem tersebut.

Web service merupakan salah satu implementasi dari suatu sistem yang menggunakan arsitektur yang berorientasi pada service (Service oriented architecture, SOA), konsep teknologi web service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur serta platform yang berbeda (multiplatform). Penggunaan arsitektur web service menjadikan aplikasi client nantinya dapat dikembangan tidak hanya menggunakan SMS, tetapi dapat juga Web service merupakan salah satu implementasi dari suatu sistem yang menggunakan arsitektur yang berorientasi pada service (Service oriented architecture, SOA), konsep teknologi web service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur serta platform yang berbeda (multiplatform). Penggunaan arsitektur web service menjadikan aplikasi client nantinya dapat dikembangan tidak hanya menggunakan SMS, tetapi dapat juga

Berdasarkan survei dengan metode angket (lihat lampiran 1), merumuskan bahwa mayoritas pedagang rosok memiliki ponsel/HP. Namun, kondisi ponsel/HP pedagang rosok saat ini belum bisa ditanami aplikasi atau belum mendukung aplikasi-aplikasi smart client. Sistem hendaknya dibangun dengan memperhatikan kondisi ponsel/HP pedagang rosok yang sekarang. Aplikasi client yang akan diterapkan adalah aplikasi layanan Short Message Service (SMS) rosok dengan SMS gateway . Sistem juga mendukung SMS pemberitahuan informasi keberadaan barang rosok melalui website sebagai upaya memperluas jangkauan sistem. Karena arsitektur sistem berbasis web service, maka kedepan memungkinkan untuk dikembangkan seperti aplikasi smart client. Jadi, aplikasi client yang akan dibangun adalah layanan SMS melalui SMS gateway dan SMS melalui website.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penulisan penilitian ini adalah bagaimana menyediakan informasi ketersediaan rosok dan harga jualnya secara up to date dalam sistem informasi berbasis web service dengan layanan SMS yang diterapkan pada usaha rosok inovatif di desa Geneng.

1.3 Pembatasan Masalah

Yang menjadi pembatasan masalah dalam penulisan penelitian ini adalah:

a. Layanan sistem ini berlaku di desa Geneng

b. Sistem ini dipersiapkan untuk dijalankan di tingkat kelurahan yaitu di kelurahan Geneng.

c. Sistem ini dipersiapkan untuk dijalankan secara online melalui dua media yaitu layanan SMS dan website.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian tugas akhir ini adalah: membangun sistem informasi untuk menyediakan informasi ketersediaan rosok dan informasi harga jual secara up to date dalam sistem informasi berbasis web service dengan layanan SMS yang diterapkan pada usaha rosok inovatif di desa Geneng.

1.5 Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian tugas akhir ini adalah: Memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan menambah keuntungan (profit) pedagang rosok desa Geneng.

1.6 Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian tugas akhir ini antara lain:

a. Designing Web Services in Health Information Sistems: From Process to Application Level oleh Juha Mykkanena, Annamari Riekkinena, Marko

Sormunena, Harri Karhunenb, dan Pertti Laitinenc dalam International Journal of Medical Informatics

76 ( 2007 ) 89 95.

Penelitian tersebut memaparkan teknologi web service diusulkan untuk menanggapi beberapa tantangan interoperabilitas sistem informasi kesehatan. Sebuah model digunakan untuk mendefinisikan service dan solusi untuk aplikasi kesehatan. Secara ringkas dipaparkan bahwa web service memiliki potensi untuk meningkatkan konektivitas dan fleksibilitas sistem informasi kesehatan.

Penelitian tersebut membagi desain service/layanan pada tiga tingkatan yaitu proses (process level), aplikasi (application level) dan platform (platform level) dari sudut pandang penyedia, konsumen, produksi dan manajemen.

Pada tingkat platform diperlukan teknologi rinci atau keahlian dalam penciptaan dan pengelolaan service dan implementasi aplikasi serta infrastruktur teknologi. Pada tingkat aplikasi yang menggunakan penyedia layanan perangkat

pemeliharaan aplikasi dan layanan. Produksi mengacu pada alat-alat, teknologi (pada tingkat platform) dan metode yang digunakan dalam pembangunan. Desain service pada level aplikasi membutuhkan kombinasi ilmu dan keahlian teknologi. Pada tingkat proses, penyedia layanan biasanya menyediakan layanan kepada pelanggan. Proses jasa dan manajemen didukung oleh berbagai konvensi terutama oleh informasi sistem yang menghubungkan tingkat proses dan tingkat aplikasi. Solusi pada tingkat ini memerlukan pengetahuan yang terperinci pada domain yang terlibat serta tujuan dari individu atau organisasi yang berpartisipasi. Tingkat Proses harus mendorong semua desain aplikasi. Persyaratan yang harus ditangani dalam desain dan tingkat aplikasi merupakan sesuatu yang menggunakan alat dan teknologi pada tingkat platform . Berikut ini gambaran untuk layanan berorientasi analisis dan pendekatan desain:

Gambar 1.1 Layanan berorientasi analisis dan pendekatan desain

(Mykkanen et al, 2007)

Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada studi kasus yang ada, penelitian ini berkaitan erat dengan sistem informasi rosok. Perbedaan ini, otomatis variabel, sampel, populasi, dan domain masalahnya berbeda.

b. Web Service Enabled Online Laboratory Oleh Yuhong Yan, Yong Liang, Abhijeet Roy, dan Xinge Du dalam International Journal of Web Services Research , Vol.X.

dengan web service (berbasis layanan) menggunakan metode IVI ( Interchangeable Virtual Instruments) dan standard VISA ( Virtual Instrument Sistem Architecture) . Untuk menghindari instalasi di sisi klien, mereka mengembangkan teknik-teknik berbasis Web 2.0 untuk menampilkan panel instrumen virtual dan sinyal realtime hanya dengan web browser standar. Gambaran dari segi arsitektur sistem penelitian tersebut, ditunjukkan pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Service Oriented Architecture pada Online Lab Sistem (Yan et al, 2007)

Perbedaanya dengan penelitian ini adalah pada studi kasusnya serta sisi client yang digunakan. Penelitian ini menggunakan studi kasus usaha rosok di desa Geneng serta website dan layanan SMS untuk sisi/antarmuka kliennya.

c. E-Marketing And Digital Communications: Implementing An Effective Knowledge Based Targeted E-Marketing Campaign oleh Olawale Ogunlana dan Xiao-Chun Cheng dalam Proceedings of the Eighth International Conference on Machine Learning and Cybernetics, Baoding, 12-15 July 2009.

Penelitian ini menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan kecil ketika merencanakan, menggelar, dan mengusulkan kegiatan pemasaran. Untuk mencapai pengetahuan efektif berdasarkan target kampanye pemasaran. Tiga strategi e-business pemasarannya adalah: pengembangan website e-

service) . Penelitian ini menghendaki pelaksanaan layanan ini melalui salah satu pilihan yaitu Open Source Software untuk mengembangkan dan melaksanakan website e-commerce, e-marketing dan web services. Web service menggunakan teknologi web yang mendasarinya termasuk Extensible Markup Language (XML), Simple Object Application Protocol (SOAP), Web Services Description Language (WSDL) dan Universal Description, Discovery and Integrasi (UDDI) spesifikasi menggunakan NuSOAP web services Toolkit untuk PHP, HTML, MySQL, HTTP dll. Mereka juga mengevaluasi efektivitas teknologi web yang digunakan dan merekomendasikan lebih lanjut fungsi yang dapat meningkatkan kecepatan, kinerja, dan keamanan.

Penelitian e-marketing tersebut mempunyai 3 (tiga) domain masalah yang di selesaikan yaitu pengembangan website e-commerce, perangkat lunak kampanye pemasaran terpadu, dan layanan web (web service). Disini penulis mengadopsi domain masalah yang ketiga tentang web service yang menggunakan NuSOAP. Web service s toolkit untuk PHP yang akan diterapkan dalam studi kasus usaha rosok di desa Geneng. Bedanya, pada peneletian itu mereka menggunakan CMS (Content Management Sistem) dari Joomla Open Source. Sedangkan penulis menggunakan salah satu framework (CodeIgniter).

Dari segi arsitektur, gambaran arsitektur dari penelitian e-marketing tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.3. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada client

side , dimana penelitian ini dari sisi client side terdapat dua antar muka yaitu website sebagai front end dan client dan layanan SMS sebagai aplikasi client-nya.

Gambar 1.3 Arsitektur three tier client-server (Ogunlana, 2009)

d. Balanced MVC Architecture for Developing Service-based Mobile Applications oleh Hyun Jung La and Soo Dong Kim dalam IEEE International Conference on

Web Services tahun 2010 p. 292 s.d 299 Pada penelitian ini, dipaparkan penelitian mereka bertujuan untuk mrnunjukkan

perancangan yang unik. Ideal dan praktis pada aplikasi mobile berbasis service bernama rancangan MVC yang seimbang. Ada banyak keuntungan teknis dengan mengadopsi perancangan ini. Mereka juga memaparkan metode untuk mengoptimalisasi partisi fungsional antara sisi pelanggan dan provider, dan untuk perancangan keputusan yang lain terkait perancangan tersebut. Mereka menjelaskan studi kasus pasa peralatan mobile untuk pengaplikasian tujuan metode ini untuk mendesain perancangan.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada studi kasus dan penggunaan peralatan client. Pada penelitian tersebut sisi client mengakses server melalui mobile application yang disebut SMA (Service-Based Mobile Application), sedangkan penelitian ini pada sisi client menggunakan paket layanan SMS menggunakan gammu dan aplikasi SMS dari website.

oleh Cahyo Rossy W, Wiranto Herry Utomo, dan Theophilus Wellem dalam Jurnal Informatika Volume 2 Nomor 2 Tahun 2006, Universitas Maranatha Bandung.

Dipaparkan tentang sistem informasi data pertandingan serta perancangan sistem yang dibuat berbasis layanan SMS. Sistem yang dibuat dapat menambah, mengubah, ataupun menghapus tanpa harus menggunakan PC (Personal Computer). Sistem dibangun menggunakan telepon seluler dan sistem yang akan dikembangkan digunakan diberbagai database. Penelitian ini membahas detail tentang merancang sampai mengimplementasikan sebuah sistem berbasis layanan SMS. Kendala penelitian ini adalah menggunakan mobile device yang hanya mampu menampung sedikit inbox serta tidak cukup kapasitas untuk menampung banyak data. Proses sistem akan menjadi lambat ketika ada gangguan pada mobile device misalnya saat ada panggilan masuk.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada device yang digunakan. Penilitian ini menggunakan modem khusus untuk device SMS yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Belum ada beberapa fitur seperti autorefresh, autoreplay, autoforward, dan autoinsert juga menjadi perbedaan dengan penelitian penulis.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan memuat tentang metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir. Sistematika tersebut dijelaskan dengan uraian sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara umum mengenai latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat tugas akhir, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Pada bab ini dijelaskan secara umum tentang teori-teori Sistem Informasi, Web Service , Layanan Short Message Service (SMS), Model View Controller (MVC) dan Unified Model Language (UML). BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang segala yang berhubungan dengan metode penelian antara lain Metode pengumpulan data dan Metodologi penelitian. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan tentang analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem dan hasil penelitian. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan dan saran penulis dari BAB I sampai dengan BAB IV.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Menurut Sutedjo (2002), sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Sutanta (2003), sistem adalah sekumpulan elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

Menurut Sutedjo (2002), informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Sedangkan menurut Sutanta (2003), informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Sumber dari informasi adalah data, data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Informasi yang diberikan hendaknya akurat, tepat pada waktunya, dan relevan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan (Jogiyanto, 2000). Jika terdapat informasi pendukung yang akurat, tepat pada waktunya, dan relevan maka akan menghindari ketidakpastian yang akan menjadi hambatan.

media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Nash et al, 1984). Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi (Sutedjo, 2002). Sistem informasi adalah suatu tipe khusus dari sistem kerja yang fungsi internalnya terbatas pada pemrosesan informasi dengan melakukan enam tipe operasi: menangkap (capturing), mentransmisikan (transmitting), menyimpan (storing), mengambil (retrieving), memanipulasi (manipulating), dan menampilkan (displaying) informasi (Jogiyanto, 2007)

2.2 Web service

Web service adalah implementasi menjanjikan dari arsitektur berorientasi layanan, dimaksudkan untuk menyediakan sarana standar interoperating antara aplikasi perangkat lunak yang berbeda, berjalan pada berbagai platform dan/atau kerangka kerja. Sistem lain berinteraksi dengan web service dalam cara yang ditentukan oleh deskripsi dengan menggunakan pesan SOAP, biasanya disampaikan menggunakan HTTP dengan serialisasi XML dalam hubungannya dengan Web lainnya yang standar (Protogeros, 2007). W3C mendefinisikan web service sebagai

software aplikasi yang dapat teridentifikasi oleh URI (Uniform Resource Identifier) dan memiliki interface yang didefiniskan, dideskripsikan, dan dimengerti

oleh XML dan juga mendukung interaksi langsung dengan software aplikasi yang lain dengan menggunakan message

. Konsep teknologi web service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur yang berbeda (Haryanto, 2006). Web service dapat diidentifikasikan sebagai komponen aplikasi-aplikasi yang melakukan proses

HTTP (HyperText Transport Protocol) yang dapat digunakan oleh aplikasi-aplikasi lainnya dan dapat dibuat dengan UDDI (Universal Description Discovery, and Integration) (Gusti et al, 2009). Konsep teknologi web service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur yang berbeda. Dengan adanya kombinasi dari XML dan HTTP web service yang berbasiskan XML sangat mungkin untuk diimplementasikan. SOAP (Simple Object Application Protocol) dan beberapa teknologi yang didukung seperti WSDL (Web Service Description Language ) dan UDDI merupakan kombinasi dari XML yang dikirimkan melalui HTTP. SOAP menyediakan transmisi data yang sederhana dan fleksibel, pemanggilan fungsi, pengembalian nilai, multiplatform dan dapat dikembangkan dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman (Gusti et al, 2009).

Menurut Hartwig Gunzer (2002) dalam papernya Web Service menjelaskan bahwa lapisan (layer) dari web service terdiri dari 4 bagian yaitu: XML (Extensible Markup Language), SOAP (Simple Object Access Protocol), WSDL (Web services Definition Language), UDDI (Universal Discovery Description Integration) yaitu diilustrasikan dalam gambar 2.2 berikut ini:

Gambar 2.1 Lapisan Teknologi Web Service (Gunzer, 2002)

Dari gambar diatas maka Hartwig Gunzer (2002) memaparkan lapisan XML adalah sebagai format yang diterima secara luas untuk pertukaran data dan yang sesuai dengan semantik. Ini adalah sebuah blok bangunan fundamental bagi hampir setiap lapisan lain yang digunakan untuk web service. Web services akan berjalan dalam lingkungan yang heterogen, protokol yang digunakan untuk melakukan Dari gambar diatas maka Hartwig Gunzer (2002) memaparkan lapisan XML adalah sebagai format yang diterima secara luas untuk pertukaran data dan yang sesuai dengan semantik. Ini adalah sebuah blok bangunan fundamental bagi hampir setiap lapisan lain yang digunakan untuk web service. Web services akan berjalan dalam lingkungan yang heterogen, protokol yang digunakan untuk melakukan

XML. WSDL menyediakan dokumentasi untuk sistem terdistribusi dan memiliki tujuan untuk memungkinkan aplikasi berkomunikasi satu sama lain secara otomatis. WSDL menjelaskan layanan yang ditawarkan oleh penyedia (sebuah "endpoint") dan dapat digunakan sebagai resep untuk menghasilkan pesan SOAP yang tepat untuk mengakses layanan/service yang ada.

UDDI adalah standar yang dirancang untuk menyediakan direktori pencarian bisnis dan layanan web. Jadi, UDDI merupakan broker layanan yang memungkinkan peminta layanan untuk mencari penyedia layanan yang sesuai. Dalam banyak hal UDDI dirancang seperti buku telepon.

Web service yang merupakan bagian dari arsitektur berbasis layanan mempunyai kelebihan untuk diterapkan dalam kasus ini. Menurut Sujala D Shetty dkk. bahwa web service dikatakan interoperable karena web service merupakan salah satu yang dapat bekerja di seluruh platform (multiplatform), bahasa, aplikasi dan dapat bekerja dengan web service dari vendor yang berbeda (Shetty et al, 2009).

Menurut Boualem Benatallah dkk. dalam penilitian menganalisis, dan mengelola protokol web service teknologi yang mendukung pengembangan pelayanan saat ini terutama berkaitan dengan pelaksanaan dan aspek infrastruktur web service. Mereka juga mengusulkan operator protokol untuk kebutuhan analisis dan manajemen serta memotivasi dalam mengikuti pendekatan tersebut untuk melihat evolusi bekerja di interoperabilitas web service yang mencerminkan kinerja yang dilakukan dalam pengelolaan database selama bertahun-tahun. Kontribusi utama dari kerja yang disajikan dalam penelitian mereka adalah kerangka kerja yang memanfaatkan teknologi web service dan notasi pemodelan untuk memberikan dukungan tingkat tinggi dalam menganalisis derajat persamaan dan varians antara protokol interoperation serta kemungkinan berinteraksinya web service (Benatallah et al, 2006).

kolaborasi antar sistem. Web service menjanjikan keuntungan besar seperti produktivitas, efisiensi, dan akurasi. Membantu aplikasi untuk berkomunikasi dengan satu sama lain merupakan fokus dari web service (Moradian, 2006).

2.3 Layanan Short Message Service (SMS)

Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukan pesan dalam bentuk alphanumeric antar terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti email, paging, voice mail, dan lain-lain (Rozidi, 2004). SMS merupakan aplikasi ponsel yang menyediakan layanan untuk mengirim dan menerima pesan pendek berupa huruf atau teks (Oetomo dan Handoko, 2003).

Pada prinsipnya, SMS adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler yang diintegrasikan guna mendistribusikan pesan-pesan yang di-generate lewat sistem informasi melalui media SMS yang di-handle oleh jaringan seluler. Short Message Service disingkat SMS adalah sebuah layanan yang diberikan oleh jaringan komunikasi seluler melalui telepon seluler untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek .

SMS memiliki karakteristik utama yang merupakan sebuah sistem pengiriman data dalam paket yang bersifat out-of-band dengan bandwidth kecil, sehingga pengiriman suatu burst data yang pendek bisa dilakukan dengan waktu yang singkat dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Karakteristik yang dimiliki oleh fasilitas SMS inilah yang nantinya dapat menjadi faktor penting untuk mencapai sukses service provider dalam rangka diferensiasi layanan.

Selain digunakan untuk berkirim pesan pendek yang berbentuk alphanumeric, SMS juga dipergunakan untuk mengirim pesan yang berbentuk biner dan

mengimplementasikan tumpukan (stack). Menurut Oetomo dan Handoko (2003) , SMS memiliki karakteristik yang penting, antara lain: mengimplementasikan tumpukan (stack). Menurut Oetomo dan Handoko (2003) , SMS memiliki karakteristik yang penting, antara lain:

b. Jika saat pesan dikirim ponsel yang dituju tidak aktif, maka pesan tersebut akan masuk ke dalam antrian sampai batas waktu tertentu (time out) dan akan segera terkirim jika ponsel yang dituju telah aktif, tetapi jika sampai batas time out belum aktif, pesan yang dikirim dianggap gagal.

c. Bandwidth yang digunakan rendah. Hal ini dikarenakan sebuah pesan singkat, biasanya hanya terdiri dari beberapa karakter saja, berbeda dengan sebuah pesan

email yang terkadang terdiri dari ribuan karakter. Menurut Asyhari (2003) Secara umum layanan SMS memiliki keuntungan dari segi kenyamanan, fleksibilitas, dan kemudahan integrasi yang tidak terlihat antara layanan pesan (messaging service) dengan akses data. Secara garis besar keuntungan yang didapat oleh pelanggan melalui penggunaan fasilitas SMS antara lain: Pengiriman notifikasi dan alert, Pengiriman pesan yang terjamin karena sifatnya yang nonreal time , Pengiriman pesan yang handal (reliable), Layanan komunikasi dengan biaya murah, Meningkatkan produktifitas, Pengiriman pesan lebih dari satu tujuan dalam satu waktu, Pembuatan user group, Integrasi dengan aplikasi data dan aplikasi internet, Mampu menerima informasi yang beragam.

2.4 Model View Controller (MVC)

MVC adalah sebuah design pattern yang berfungsi untuk memisahkan kerja menjadi tiga bagian. yaitu model, view, dan controller. Design pattern inilah yang

sering digunakan dalam framework yang memungkinkan developer membagi pekerjaan bagi seorang programmer, database analisis, dan desainer (Myer, 2008).

Model , merepresantiskan struktur data dari website yang bisa berupa basis data maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks atau file XML. Biasanya didalam model akan berisi class dan fungsi untuk mengambil, melakukan update dan menghapus data website. Karena sebuah website biasanya memnggunakan basis data Model , merepresantiskan struktur data dari website yang bisa berupa basis data maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks atau file XML. Biasanya didalam model akan berisi class dan fungsi untuk mengambil, melakukan update dan menghapus data website. Karena sebuah website biasanya memnggunakan basis data

View , merupakan informasi yang ditampilkan kepada pengunjung website. Sebisa mungkin didalam view tidak berisi logika-logika kode tetapi hanya berisi variabel-variabel yang berisi data yang siap ditampilkan. View bisa dibilang adalah halaman website yang dibuat menggunakan HTML dengan bantuan CSS atau JavaScript. Didalam view jangan pernah ada kode untuk melakukan koneksi ke basis data. View hanya dikhususkan untuk menampilkan data-data hasil dari model dan controller (Myer, 2008).

Controller , merupakan penghubung antara model dan view. Didalam Controller inilah terdapat class dan fungsi-fungsi yang memproses permintaan dari view kedalam struktur data didalam model. Controller juga tidak boleh berisi kode untuk mengakses basis data. Tugas controller adalah menyediakan berbagai variabel yang akan ditampilkan di view, memanggil model untuk melakukan akses ke basis data, menyediakan penanganan error, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta melakukan validasi atau cek terhadap input (Myer, 2008).

2.5 Unified Model Language (UML)

UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan, dan membangun sistem pernagkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung bahasa da teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari semua pihak, disukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat XML. Standar UML dikelola oleh OMG (Object Managenent Group) (Hariyanto, 2004).

Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subyek melalui formulasi model dari subyek (dua konteks yang terhubung). Model memuat pengetahuan pada subyek, dan aplikasi dari pengetahuan ini bekaitan dengan Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subyek melalui formulasi model dari subyek (dua konteks yang terhubung). Model memuat pengetahuan pada subyek, dan aplikasi dari pengetahuan ini bekaitan dengan

Berikut ini jenis diagram dalam (Hariyanto, 2004) yaitu:

1. Diagram struktur

a. Diagram Kelas (Class Diagram) Diagram ini meunjukkan sekumpulan kelas, interface dan kolaborasi dan keterhubungannya. Diagram kelas ditujukan untuk pandangan statik terhadap sistem. Class diagram mendeskripsikan struktur statis dari kelas di dalam sistem dan mengilustrasikan atribut, operasi, serta relasi diantara kelas (Sugrue, 2010). Berikut ini contoh-contoh notasi/simbol dalam class diagram:

Tabel 2.1 Notasi/Simbol dalam Class Diagram

Nama

Notasi/symbol

Class

Dependency

Association

Composition

Generalitazion

Boundary Class

Controll Class

Entity Class

2. Diagram Perilaku

a. Diagram Use-Case (Use-Case Diagram) Diagram ini menunjukkan kasus fungsional dan aktor (jenis kelas khusus) dan keterhubungannya. Use case diagram sangat berguna untuk merepresentasikan kebutuhan dari sistem. Diagram menggambarkan interaksi antara user dan entitas eksternal lainnya dengan sistem yang sedang dikembangkan (Sugrue, 2010). Berikut ini tabel yang menunjukkan notasi/symbol dari use case diagram:

Nama

Simbol/Notasi

Aktor

Use case

Subject Boundary

b. Sequence Diagram Diagram ini yang menunjukkan interaksi antar objek, diagram ini merupakan pandangan dinamis terhadap sistem. Diagram ini menekankan pada basis keberurutan waktu dari pesan-pesan yang terjadi. Sequence diagram mendeskripsikan bagaimana entitas berinteraksi, termasuk message yang digunakan ketika berinteraksi (Sugrue, 2010). Semua message digambarkan dalam urutan eksekusi.

Nama

Notasi/Simbol

Object Destruction

Frame

c. Diagram Aktifitas (Activity Diagram) Diagram ini menunjukkan aliran aktifitas di sistem. Diagram ini adalah

pandangan dinamis terhadap sistem. Diagram ini penting untuk memodelkan fungsi sistem dan menekankan pada aliran kendali di anatara objek-objek.

Tabel 2. 4 Notasi/Simbol Activity Diagram

Nama

Notasi/Simbol

Action

Activity

Control Flow

Object Flow

Decision Node

Merge Node

Fork Node

Join Node

Initian Node

Final Node

Swimline

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini terdiri dari tahap pengumpulan data, tahap analisis, tahap perancangan, serta tahap implementasi dan pengujian, dan tahap. Pemodelan yang dipakai untuk merancang aplikasi sistem informasi usaha rosok inovatif ini adalah UML (Unified Model Language). Untuk lebih detail mengenai metode penelitian, perhatikan gambar berikut ini:

Tahap Pengumpulan Data

Tahap Analisis Dan Perancangan

Tahap Implementasi dan Pengujian

Tahap Penyusunan Dokumentasi

(Laporan)

Data Primer

Data Sekunder

Observasi Wawancara Survey/Angket

Analisis Permasalahan dan Deskripsi Kebutuhan

Construction

Testing

Use Case Diagram

Class Diagram

Activity Diagram

Sequence

Diagram Data Management

Layer Design Human Computer

Interaction Layer

Design Physical

Architecture Layer

Design

Gambar 3.1 Visualisasi Metodologi Penelitian

3.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan penyelesaian tugas akhir. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam tugas akhir ini terdiri dari Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan penyelesaian tugas akhir. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam tugas akhir ini terdiri dari

a. Data Primer Data primer yang diperlukan dalam penelitian tugas akhir ini dapat diperoleh dengan beberapa metode, yaitu :

i. Observasi Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap usaha rosok di desa Geneng. Observasi dilakukan dengan melakukan kunjungan ke desa Geneng, kantor kepala desa Geneng, serta ke tempat pengepul rosok yang menjadi tempat transaksi penjualan dari pedagang rosok. Observasi ini dilakukan untuk pengamatan terhadap potensi pedagang rosok, kesejahteraan pedagang rosok desa Geneng, observasi perputaran rosok, penjualan rosok, dan proses perdagangan rosok.

ii. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung bertemu dengan narasumber. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada pedagang rosok desa Geneng, pengepul rosok dan pihak pemerintah desa Geneng. Masing- masing dari pertanyaan dan ringkasan jawaban terdapat dalam lampiran 3. Wawancara kepada pedagang rosok desa Geneng bertujuan mengetahui permasalahan yang menjadi kendala dalam pencarian dan perdagangan rosok. Kemudian wawancara kepada pengepul rosok bertujuan mengetahui proses perdagangan rosok selanjutnya, barang rosok, dan harga jual rosok. Wawancara kepada pemerintah desa Geneng bertujuan mengetahui keterlibatan pemerintah dalam usaha rosok, data statistik pedagang rosok, serta data monografi desa Geneng.

iii. Angket/Survei Survei dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada pedagang rosok desa Geneng dengan menggunakan sampel 25 pedagang rosok. Angket dan hasil iii. Angket/Survei Survei dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada pedagang rosok desa Geneng dengan menggunakan sampel 25 pedagang rosok. Angket dan hasil

b. Data Sekunder Data sekunder dapat diperoleh dengan metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku, artikel dan jurnal dari media cetak maupun elektronik seputar perancangan sistem informasi, web service, dan hal lain yang berhubungan dengan pembangunan sistem informasi untuk usaha rosok inovatif. Studi pustaka dilakukan di BPS kabupaten Sragen, mengunjungi situs e-jurnal, serta membaca buku sebagai literatur. Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan data pendukung argumentasi serta teori-teori yang baerkaitan dengan pembangunan sistem informasi usaha rosok inovatif.

3.2 Tahap Analisis dan Perancangan

Pada tahap analisis, terdapat banyak sub tahap, antara lain sebagai berikut ini:

a. Tahap Analisis Permasalahan dan Deskripsi Kebutuhan Sub tahap analisis permasalahan ini dilakukan guna melakukan listing semua permasalahan yang ada, sehingga terdapat penyikapan terhadap permasalahan tersebut. Tahap ini dilakukan dengan tujuan mengetahui permasalahan, kemudian dilakukan skala prioritas terhadap semua permasalahan dan menentukan permasalahan yang harus segera diselesaikan. Penentuan permasalahan yang harus diselesaikan berdasarkan urutan kepentingan dan/atau berdasarkan urutan skala prioritas serta dampak yang akan timbul dalam sistem. Analisis kebutuhan dibedakan menjadi functional dan analisis kebutuhan non functional sistem. Pada kebutuhan functional dijabarkan tentang kebutuhan sistem dari segi hal yang harus ada dalam sistem, mekanisme kerja sistem, serta pihak yang terlibat terhadap sistem. Pada kebutuhan non functional dijabarkan kebutuhan yang mendukung sistem. Dari tahap ini, maka akan diketahui kebutuhan-kebutuhan baik kebutuhan pokok ataupun kebutuhan penunjuang dalam membangun sistem.

Sub tahap ini dilakukan untuk memodelkan analisis permasalahan dan kebutuhan yang sebelumnya dilakukan dengan membuat use case diagram. Use case diagram dibuat analisis detail mulai dari actor glossary, hak dan kewajiban aktor, use case glossary, use case description, dan use case diagram. Dalam use case diagram ini dimodelkan aktor yang terlibat dalam sistem serta hal yang dapat dilakukan aktor dalam sistem.

c. Activity diagram Activity Diagram dibuat untuk pemodelan kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh

aktor yang akan memudahkan implementasi program.

d. Class Diagram Pada sub tahap ini dilakukan pemodelan class yang dibutuhkan dalam sistem berdasarkan analisis permaslahan dan kebutuhan. Pada tahap ini, dibuat class diagram untuk memudahkan pengimplementasian sistem, mengetahui class yang dibutuhkan berikut atribut kelas dan operasinya. Class diagram ini juga merepresentasikan relasi antar kelas.

e. Sequence Diagram Sub tahap ini melakukan analisis alur atau mekanisme aktor yang terkait dengan sistem. Analisis alur tersebut dilakukan dengan cara dimodelkan dengan membuat sequence diagram. Diagram ini yang menunjukkan interaksi antar objek. Diagram ini menekankan pada basis keberurutan waktu dari pesan-pesan yang terjadi.

f. Data Management Layer Design Pada sub tahap ini melakukan perancangan basis data mulai dari nama basis data, tabel dalam basis data, atribut dan tipe data tabel, dan relasi antar tabel. Sub tahap ini juga melakukan perancangan transaksional antar tabel dalam sistem.

Pada sub tahap ini dibuat perancangan arsitektur dilihat dari dua macam arsitektur, yaitu arsitektur aplikasi sistem dan arsitektur sistem jaringan yang akan diterapkan pada tahap implementasi.

3.3 Tahap Implementasi dan Pengujian

Pada tahap Implementasi, dilakukan construction yaitu pemrograman sistem dan testing yaitu melakukan pengujian jalannya program. Tahap ini adalah tahap mengimplementasikan segala sesuatu yang telah di analisis dan dirancang pada tahap

analisis dan tahap perancangan. Hardware yang digunakan untuk

mengimplementasikan sistem mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Processor Intel Pentium Dual Core 1,86 GHz, Ram 1 GB DDR2. Sedangkan untuk hardware layanan

SMS menggunakan modem Wavecom Fastrack dan ponsel/HP sebagai alat untuk SMSnya.

Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP Object dengan framework CodeIgniter yang mendukung konsep MVC (model, view, controller) menggunakan library nuSOAP untuk pembangunan service-nya, gammu versi 1.25 untuk server smsnya, dan MySQL versi 5 untuk basis datanya yang didukung engine innoDB.

Pengujian dilakukan dengan cara memberikan input ke program dan dianalisis outputnya. Penginputan dicoba dengan input yang benar dan/atau yang salah, kemudian dilakukan perbaikan apabila sistem tidak sesuai dengan perancangan.

3.4 Tahap Penyusunan Dokumentasi

Tahap ini adalah tahapan penyusunan laporan dari setiap tahap yang dikerjakan. Setiap tahap yang sudah dikerjakan, langsung didokumentasikan laporannya pada tahap ini. Jadi, tahap ini dilakukan setiap kali satu tahap selesai dikerjakan. Laporan disusun untuk mendokumentasikan segala report analisis, perancangan, implementasi dan pengujian yang selanjutnya disusun sebagai sebuah hasil dari penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis dan Perancangan Sistem