Aliran Indeks Indeks Produksi

2. Aliran Indeks Indeks Produksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 5. Dapat diketahui bahwa pada parameter indeks produksi menunjukkan perbedaan yang nyata ke arah yang lebih tinggi dengan klon pembanding hampir pada semua klon yang diuji kecuali pada klon IRR 319 dan IRR 311, jika dibandingkan dengan klon PB 260 sebagai klon pembanding. Jika dibandingkan dengan klon RRIC 100 dan BPM 24 terdapat beberapa klon yang memiliki perbedaan yang nyata pada parameter indeks produksi, dan perbedaan tersebut terjadi ke arah yang lebih tinggi atau positif, yaitu pada klon IRR 318, IRR 308, IRR 310, IRR 309 IRR 313, IRR 323, IRR 305, IRR 316 dan IRR 302. Selain klon tersebut seluruhnya menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan klon pembanding. Indeks produksi tertinggi terdapat pada klon IRR 309 86,62 dan yang terendah terdapat pada klon IRR 311 61,08. Nilai rataan dari klon pembanding pada parameter indeks produksi dapat dilihat pada Lampiran 13. Hal ini menjelaskan bahwa adanya variasi yang dimiliki dari klon-klon IRR seri 300 dan klon pembanding RRIC 100, BPM 24, dan PB 260. Perbedaan indeks produksi dalam penelitian ini disebabkan oleh perbedaan volume lateks yang dihasilkan tanaman. Klon ideal adalah klon yang memiliki indeks produksi yang tinggi seperti pada klon IRR 309 86,62. Indeks ini juga menggambarkan produksi kulit. Indeks produksi dipengaruhi faktor anatomis dan fisiologis tanaman. Oleh sebab itu, indeks produksi nilainya dipengaruhi oleh umur tanaman Subronto dan Napitulu, 1979. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Indeks Produksi Klon Hasil koreksi Rataan dikurang dengan klon pembanding belum sesudah PB 260 RRIC 100 BPM 24 IRR 300 78.72 77.48 12.26 3.81 tn 3.48 tn IRR 301 75.54 76.38 11.16 2.70 tn 2.38 tn IRR 302 79.06 79.90 14.68 6.23 5.90 IRR 303 74.62 75.02 9.80 1.34 tn 1.02 tn IRR 304 79.23 78.00 12.78 4.32 tn 4.00 tn IRR 305 79.69 80.53 15.31 6.85 6.53 IRR 306 74.65 75.04 9.82 1.37 tn 1.04 tn IRR 307 72.74 73.14 7.92 -0.54 tn -0.86 tn IRR 308 80.67 79.44 14.22 5.76 5.44 IRR 309 86.62 87.02 21.80 13.34 13.02 IRR 310 79.63 80.03 14.81 6.35 6.03 IRR 311 61.08 61.92 -3.30 tn -11.75 -12.08 IRR 313 84.17 84.56 19.34 10.89 10.56 IRR 314 78.24 77.01 11.79 3.33 tn 3.01 tn IRR 315 78.08 76.85 11.63 3.17 tn 2.85 tn IRR 316 85.27 86.11 20.89 12.43 12.11 IRR 317 79.32 78.08 12.86 4.41 tn 4.08 tn IRR 318 80.54 79.31 14.09 5.63 5.31 IRR 319 66.02 66.42 1.20 tn -7.26 -7.58 IRR 321 69.85 70.69 5.47 -2.99 tn -3.31 tn IRR 323 81.01 81.85 16.63 8.18 7.85 Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 Indeks Penyumbatan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 6. Dapat diketahui bahwa pada parameter pengamatan indeks penyumbatan menunjukkan perbedaan yang nyata dengan ketiga klon pembanding pada klon IRR 317, IRR 308, IRR 310 dan IRR 316. Dari klon yang diuji, indeks penyumbatan yang paling rendah dijumpai pada klon IRR 318 7,54, tetapi nilai ini tidak berbeda nyata dengan klon pembanding. Nilai rataan dari klon pembanding pada parameter indeks penyumbatan dapat dilihat pada Lampiran 16. Indeks penyumbatan tertinggi dijumpai pada klon IRR 316 58,78. Universitas Sumatera Utara Hasil pengamatan terdahulu yang dilakukan oleh Boatman 1966, Sothorn dan Gomez 1970, menunjukkan proses penyumbatan tidak sama untuk setiap klon, sehingga indeks penyumbatan dapat digunakan sebagai ciri spesifik dari masing-masing klon. Milford et al 1969, membuktikan bahwa produksi sangat efektif dihasilkan oleh tanaman yang memiliki indeks penyumbatan yang rendah. Menurut Ho 1975, klon yang demikian akan memperlihatkan waktu aliran yang lebih lama dan ini merupakan ciri spesifik yang dimiliki oleh klon-klon tertentu. Tabel 6. Tabel Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Indeks Penyumbatan Klon Hasil koreksi Rataan dikurang dengan klon pembanding belum sesudah PB 260 RRIC 100 BPM 24 IRR 300 18.70 12.51 -9.32 tn -5.69 tn 0.01 tn IRR 301 13.40 15.28 -6.56 tn -2.92 tn 2.78 tn IRR 302 26.67 28.54 6.71 tn 10.34 tn 16.04 tn IRR 303 23.60 27.91 6.08 tn 9.71 tn 15.41 tn IRR 304 23.23 17.04 -4.79 tn -1.16 tn 4.54 tn IRR 305 10.70 12.58 -9.26 tn -5.62 tn 0.08 tn IRR 306 16.90 21.21 -0.62 tn 3.01 tn 8.71 tn IRR 307 17.60 21.91 0.08 tn 3.71 tn 9.41 tn IRR 308 48.37 42.18 20.34 23.98 29.68 IRR 309 22.03 26.34 4.51 tn 8.14 tn 13.84 tn IRR 310 46.60 50.91 29.08 32.71 38.41 IRR 311 16.03 17.91 -3.92 tn -0.29 tn 5.41 tn IRR 313 18.00 22.31 0.48 tn 4.11 tn 9.81 tn IRR 314 46.43 40.24 18.41 tn 22.04 27.74 IRR 315 42.97 36.78 14.94 tn 15.58 24.28 IRR 316 56.90 58.78 36.94 40.58 46.28 IRR 317 54.20 48.01 26.18 29.81 35.51 IRR 318 13.73 7.54 -14.29 tn -10.66 tn -4.96 tn IRR 319 12.33 16.64 -5.19 tn -1.56 tn 4.14 tn IRR 321 20.00 21.88 0.04 tn 3.68 tn 9.38 tn IRR 323 31.70 33.58 11.74 tn 15.38 tn 21.08 Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 Universitas Sumatera Utara Panjang Alur Sadap Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 7. Dapat diketahui bahwa pada parameter panjang alur sadap menunjukkan perbedaan yang nyata dengan klon pembanding yaitu pada klon IRR 318 dan IRR 319 berbeda nyata dengan klon PB 260, klon IRR 309 dan IRR 302 berbeda nyata dengan klon RRIC 100 dan klon IRR 318 menunjukkan perbedaan yang nyata dengan klon BPM 24. Selain klon tersebut seluruhnya menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan klon pembanding. Panjang alur sadap tertinggi terdapat pada klon IRR 318 46,63 cm dan yang terendah terdapat pada klon IRR 302 31,93 cm. Nilai rataan dari klon pembanding pada parameter panjang alur sadap dapat dilihat pada Lampiran 19. Hal ini menjelaskan bahwa adanya variasi yang dimiliki dari klon-klon IRR seri 300 dan klon pembanding RRIC 100, BPM 24, dan PB 260. Hal ini berarti bahwa semakin panjang alur sadap, maka semakin banyak jumlah pembuluh lateks yang terpotong dan sebaliknya indeks penyumbatan semakin kecil dan aliran lateksnya akan semakin lama mengalir Subronto dan Harris, 1977. Adapun klon yang ideal adalah klon yang memiliki lilit batang besar dengan jumlah pembuluh yang banyak dan diameter yang besar. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Panjang Alur Sadap cm Klon Hasil koreksi Rataan dikurang dengan klon pembanding belum sesudah PB 260 RRIC 100 BPM 24 IRR 300 37.67 39.13 1.00 tn -1.40 tn 1.20 tn IRR 301 43.93 42.40 4.27 tn 1.87 tn 4.47 tn IRR 302 33.47 31.93 -6.20 tn -8.60 -6.00 tn IRR 303 38.87 38.93 0.80 tn -1.60 tn 1.00 tn IRR 304 40.87 42.33 4.20 tn 1.80 tn 4.40 tn IRR 305 38.47 36.93 -1.20 tn -3.60 tn -1.00 tn IRR 306 41.77 41.83 3.70 tn 1.30 tn 3.90 tn IRR 307 38.27 38.33 0.20 tn -2.20 tn 0.40 tn IRR 308 40.63 42.10 3.97 tn 1.57 tn 4.17 tn IRR 309 33.17 33.23 -4.90 tn -7.30 -4.70 tn IRR 310 41.60 41.67 3.53 tn 1.13 tn 3.73 tn IRR 311 43.93 42.40 4.27 tn 1.87 tn 4.47 tn IRR 313 36.23 36.30 -1.83 tn -4.23 tn -1.63 tn IRR 314 37.53 39.00 0.87 tn -1.53 tn 1.07 tn IRR 315 39.67 41.13 3.00 tn 0.60 tn 3.20 tn IRR 316 38.87 37.33 -0.80 tn -3.20 tn -0.60 tn IRR 317 39.50 40.97 2.83 tn 0.43 tn 3.03 tn IRR 318 45.17 46.63 8.50 6.10 tn 8.70 IRR 319 44.53 44.60 6.47 4.07 tn 6.67 tn IRR 321 42.07 40.53 2.40 tn 0.00 tn 2.60 tn IRR 323 44.67 43.13 5.00 tn 2.60 tn 5.20 tn Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 Kecepatan Aliran Lateks Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 8. Dapat diketahui bahwa pada parameter kecepatan aliran lateks menunjukkan perbedaan yang nyata dengan ketiga klon pembanding yaitu pada klon IRR 315, IRR 314, IRR 309, IRR 311, IRR 321, IRR 316 dan IRR 302 menunjukkan perbedaan ke arah yang lebih baik sedangkan klon IRR 306 menunjukkan perbedaan ke arah yang lebih rendah jika dibandingkan dengan klon PB 260. Dari klon yang diuji , kecepatan aliran lateks yang paling tinggi dijumpai pada klon IRR 316 16,45 gmntcm dan nilai ini berbeda nyata dengan klon Universitas Sumatera Utara pembanding. Sedangkan kecepatan aliran lateks yang paling rendah dijumpai pada klon IRR 306 6,06 gmntcm dan nilai ini tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan klon RRIC 100. Nilai rataan dari klon pembanding pada parameter kecepatan aliran lateks dapat dilihat pada Lampiran 22. Kecepatan aliran lateks menunjukkan per satuan waktu per panjang alur sadap yang dilalui. Artinya semakin cepat dan lama lateks mengalir maka produksi semakin tinggi Subronto dan Harris, 1977. Lambat cepatnya aliran lateks sewaktu disadap berpengaruh terhadap tinggi rendahnya produksi. Semakin cepat dan lama lateks mengalir, maka hasil lateksnya semakin tinggi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata pola aliran lateks itu berbeda-beda setiap klon. Perbedaan aliran lateks ini memungkinkan disebabkan oleh banyaknya pembuluh lateks yang terpotong. Selain itu, komposisi pembuluh lateks juga berbeda. Berdasarkan hasil itu maka pola aliran lateks berbeda untuk setiap klon sehingga hasilnya juga berbeda Boerhendy, 1988. Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Kecepatan Aliran Lateks Klon Hasil koreksi Rataan dikurang dengan klon pembanding belum sesudah PB 260 RRIC 100 BPM 24 IRR 300 13.23 12.02 1.86 tn 4.56 0.09 tn IRR 301 11.73 12.89 2.72 tn 5.42 0.96 tn IRR 302 13.83 14.99 4.82 7.52 3.06 tn IRR 303 12.20 12.26 2.09 tn 4.79 0.32 tn IRR 304 12.17 10.96 0.79 tn 3.49 -0.98 tn IRR 305 6.71 7.86 -2.30 tn 0.40 tn -4.07 IRR 306 6.01 6.06 -4.10 -1.40 tn -5.87 IRR 307 15.20 15.26 5.09 7.79 3.32 IRR 308 12.30 11.09 0.92 tn 3.62 -0.84 tn IRR 309 13.40 13.46 3.29 5.99 1.52 tn IRR 310 13.33 13.39 3.22 tn 5.92 1.46 tn IRR 311 14.87 16.02 5.86 8.56 4.09 IRR 313 11.93 11.99 1.82 tn 4.52 0.06 tn IRR 314 15.27 14.06 3.89 6.59 2.12 tn IRR 315 17.33 16.12 5.96 8.66 4.19 IRR 316 15.29 16.45 6.28 8.98 4.51 IRR 317 11.37 10.16 -0.01 tn 2.69 tn -1.78 tn IRR 318 11.93 10.72 0.56 tn 3.26 -1.21 tn IRR 319 11.90 11.96 1.79 tn 4.49 0.02 tn IRR 321 13.13 14.29 4.12 6.82 2.36 tn IRR 323 11.67 12.82 2.66 tn 5.36 0.89 tn Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5

3. Pertumbuhan Lilit Batang

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Stump Karet (Hevea Brassiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemberian Growtone Pada Berbagai Komposisi Media Tanam

7 52 92

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Media Ms Dengan Pemberian Benzil Amino Purin (Bap) Dan Naftalen Asam Asetat (Naa)

9 88 81

Induksi Tunas Mikro TanamanKaret (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Medium WPM dengan Pemberian Benzil Amino Purin (BAP) Dan Naftalen Asam Asetat (NAA)

0 44 74

Peningkatan Mutu Kayu Karet (Hevea braziliensis MUELL Arg) dengan Bahan Pengawet Alami dari Beberapa Jenis Kulit Kayu

2 55 78

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium

0 32 92