Tabel 8. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Kecepatan Aliran Lateks
Klon Hasil koreksi
Rataan dikurang dengan klon pembanding
belum sesudah
PB 260 RRIC 100
BPM 24 IRR 300
13.23 12.02
1.86 tn 4.56
0.09 tn IRR 301
11.73 12.89
2.72 tn 5.42
0.96 tn IRR 302
13.83 14.99
4.82 7.52
3.06 tn IRR 303
12.20 12.26
2.09 tn 4.79
0.32 tn IRR 304
12.17 10.96
0.79 tn 3.49
-0.98 tn IRR 305
6.71 7.86
-2.30 tn 0.40 tn
-4.07 IRR 306
6.01 6.06
-4.10 -1.40 tn
-5.87 IRR 307
15.20 15.26
5.09 7.79
3.32 IRR 308
12.30 11.09
0.92 tn 3.62
-0.84 tn IRR 309
13.40 13.46
3.29 5.99
1.52 tn IRR 310
13.33 13.39
3.22 tn 5.92
1.46 tn IRR 311
14.87 16.02
5.86 8.56
4.09 IRR 313
11.93 11.99
1.82 tn 4.52
0.06 tn IRR 314
15.27 14.06
3.89 6.59
2.12 tn IRR 315
17.33 16.12
5.96 8.66
4.19 IRR 316
15.29 16.45
6.28 8.98
4.51 IRR 317
11.37 10.16
-0.01 tn 2.69 tn
-1.78 tn IRR 318
11.93 10.72
0.56 tn 3.26
-1.21 tn IRR 319
11.90 11.96
1.79 tn 4.49
0.02 tn IRR 321
13.13 14.29
4.12 6.82
2.36 tn IRR 323
11.67 12.82
2.66 tn 5.36
0.89 tn
Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5
3. Pertumbuhan Lilit Batang
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada
Tabel 9. Dapat diketahui bahwa klon dengan lilit batang terbesar dijumpai pada klon IRR 300, namun nilai ini tidak berbeda nyata dengan klon pembanding PB
260 dan RRIC 100 tetapi berbeda nyata dengan klon pembanding BPM 24. Rataan nilai klon pembanding dapat dilihat pada Lampiran 25. Dari semua klon
yang diamati, lilit batang yang terkecil terdapat pada IRR 309 dan IRR 313, dan klon ini menunjukkan perbedaan yang signifikan lebih kecil nilai negatif
Universitas Sumatera Utara
dengan klon pembanding PB 260 dan RRIC 100 tetapi tidak berbeda nyata dengan klon BPM 24. Berdasarkan hasil ini dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa jika lilit
batang dijadikan sebagai acuan untuk penentuan permulaan sadap maka ada kemungkinan klon-klon selain IRR 309 dan klon IRR 313 akan memiliki umur
untuk dapat disadap sama dengan klon PB 260 dan RRIC 100. Pertumbuhan lilit batang akan mempengaruhi produksi tanaman karet,
dimana semakin besar lilit batang maka jumlah pembuluh, diameter dan kerapatan kulitnya
banyak, sehingga
menghasilkan produksi
yang tinggi
Danimihardja, 1988. Tabel 9. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter
Lilit Batang cm
Klon Hasil koreksi
Rataan dikurang dengan klon pembanding
belum sesudah
PB 260 RRIC 100
BPM 24 IRR 300
73.57 84.48
9.08tn 16.34 tn
54.58 IRR 301
69.47 72.84
-2.56 tn 4.71 tn
42.94 IRR 302
61.27 64.64
-10.76 tn -3.49 tn
34.74 IRR 303
63.77 49.48
-25.92 tn -18.66 tn
19.58 tn IRR 304
62.63 73.54
-1.86 tn 5.41 tn
43.64 IRR 305
59.70 63.08
-12.32 tn -5.06 tn
33.18 IRR 306
65.50 51.21
-24.19 tn -16.92 tn
21.31 tn IRR 307
70.47 56.18
-19.22 tn -11.96 tn
26.28 tn IRR 308
63.83 74.74
-0.66 tn 6.61 tn
44.84 IRR 309
51.73 37.44
-37.96 -30.69
7.54 tn IRR 310
65.67 51.38
-24.02 tn -16.76 tn
21.48 tn IRR 311
75.90 79.28
3.88 tn 11.14 tn
49.38 IRR 313
51.40 37.11
-38.29 -31.02
7.21 tn IRR 314
64.63 75.54
0.14 tn 7.41 tn
45.64 IRR 315
68.70 79.61
4.21 tn 11.48 tn
49.71 IRR 316
65.73 69.11
-6,29 tn 0.98 tn
39.21 IRR 317
63.50 74.41
-0.99 tn 6.28 tn
44.51 IRR 318
61.23 72.14
-3.26 tn 4.01 tn
42.24 IRR 319
74.30 60.01
-15.39 tn -8.12 tn
30.11 IRR 321
65.07 68.44
-6.96 tn 0.31 tn
38.54 IRR 323
61.70 65.08
-10.32 tn -3.06 tn
35.18
Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5
Universitas Sumatera Utara
Tebal Kulit
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 10. Dapat diketahui bahwa pada parameter tebal kulit menunjukkan
perbedaan yang nyata ke arah yang lebih tinggi dengan klon pembanding yaitu pada IRR 307, sedangkan IRR 317, IRR 305 dan IRR 321 menunjukkan
perbedaan ke arah yang lebih kecil jika dibandingkan dengan klon PB 260 sebagai klon pembanding. Jika dibandingkan dengan klon RRIC 100 terdapat beberapa
klon yang memiliki perbedaan yang nyata pada parameter tebal kulit, dan perbedaan tersebut terjadi ke arah yang kebih kecil, yaitu pada IRR 304, IRR 317,
IRR 306, IRR 309 IRR 305, IRR 321 dan IRR 302. Dan jika dibandingkan dengan klon BPM 24 terdapat beberapa klon yang memiliki perbedaan yang nyata pada
parameter tebal kulit, dan perbedaan tersebut juga terjadi ke arah yang lebih kecil, yaitu pada klon IRR 304, IRR 317, IRR 305, IRR 321 dan IRR 302. Selain klon
tersebut seluruhnya menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan klon pembanding. Tebal kulit terbesar terdapat pada IRR 316 8,67 dan yang terendah
terdapat pada IRR 317 5,90. Nilai rataan dari klon pembanding pada parameter indeks penyumbatan dapat dilihat pada Lampiran 28.
Hal ini menjelaskan bahwa adanya variasi yang dimiliki dari klon-klon IRR seri 300 dan klon pembanding RRIC 100, BPM 24, dan PB 260.
Pertumbuhan tebal kulit merupakan karakteristik spesifik pada klon tertentu. Tebalnya kulit dapat dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi pada umumnya kulit
yang tipis karena kemungkinan terjadinya luka-luka ketika penyadapan dilakukan. Tujuan melakukan evaluasi ketebalan kulit adalah untuk mendapatkan tanaman
yang mempunyai kulit yang cukup tebal sehingga diharapkan jumlah pembuluh
Universitas Sumatera Utara
lateksnya juga banyak. Tanaman yang mempunyai kulit yang terlalu tipis tidak diinginkan karena ketika terjadi penyadapan dapat melukai kambium.
Tabel 10. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Tebal Kulit mm
Klon Hasil koreksi
Rataan dikurang dengan klon pembanding belum
sesudah PB 260
RRIC 100 BPM 24
IRR 300 8.00
8.20 1.00 tn
0.13 tn 0.67 tn
IRR 301 7.73
7.27 0.07 tn
-0.80 tn -0.27 tn
IRR 302 6.60
6.13 -1.07 tn
-1.93 -1.40
IRR 303 7.80
8.07 0.87 tn
0.00 tn 0.53 tn
IRR 304 5.93
6.13 -1.07 tn
-1.93 -1.40
IRR 305 6.47
6.00 -1.20
-2.07 -1.53
IRR 306 6.43
6.70 -0.50 tn
-1.37 -0.83 tn
IRR 307 8.10
8.37 1.17
0.30 tn 0.83 tn
IRR 308 6.83
7.03 -0.17 tn
-1.03 tn -0.50 tn
IRR 309 6.23
6.50 -0.70 tn
-1.57 -1.03 tn
IRR 310 7.07
7.33 0.13 tn
-0.73 tn -0.20 tn
IRR 311 8.30
7.83 0.63 tn
-0.23 tn 0.30 tn
IRR 313 7.40
7.67 0.47 tn
-0.40 tn 0.13 tn
IRR 314 7.27
7.47 0.27 tn
-0.60 tn -0.07 tn
IRR 315 7.33
7.53 0.33 tn
-0.53 tn 0.00 tn
IRR 316 8.67
8.20 1.00 tn
0.13 tn 0.67 tn
IRR 317 5.90
6.10 -1.10
-1.97 -1.43
IRR 318 7.03
7.23 0.03 tn
-0.83 tn -0.30 tn
IRR 319 6.77
7.03 -0.17 tn
-1.03 tn -0.50 tn
IRR 321 6.13
5.67 -1.53
-2.40 -1.87
IRR 323 7.57
7.10 -0.10 tn
-0.97 tn -0.43 tn
Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5
Anatomi Kulit
Jumlah Baris Pembuluh Lateks buah
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 11. Dapat diketahui bahwa klon dengan jumlah baris pembuluh terbanyak
dijumpai pada klon IRR 315, dan nilai ini berbeda nyata dengan klon pembanding PB 260, RRIC 100 dan BPM 24. Rataan nilai klon pembanding dapat dilihat pada
Lampiran 31. Dari semua klon yang diamati, jumlah baris pembuluh yang terkecil
Universitas Sumatera Utara
terdapat pada klon IRR 303 yang nilainya lebih rendah dengan ketiga klon pembanding namun belum menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan ketiga
klon pembanding. Menurut Webster dan Baulkwill 1989, menyatakan bahwa baik
ketebalan asli maupun jumlah baris pembuluh lateks yang ada didalam semakin meningkat dengan bertambahnya usia tanaman. Jumlah baris pembuluh lateks
pada prinsipnya merupakan ciri khas suatu klon tetapi perkembangannya tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti kepadatan tanaman dan status hara dan juga oleh klon. Tabel 11. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter
Jumlah Baris Pembuluh Lateks buah
Klon Hasil koreksi
Rataan dikurang dengan klon pembanding Belum
sesudah PB 260
RRIC 100 BPM 24
IRR 300 14.50
16.61 0.94tn
1.28 tn -0.72 tn
IRR 301 18.33
19.28 3.61 tn
3.94 tn 1.94tn
IRR 302 12.00
12.94 -2.72 tn
-2.39 tn -4.39tn
IRR 303 15.67
12.61 -3.06 tn
-2.72 tn -4.72 tn
IRR 304 15.67
17.78 2.11 tn
2.44 tn 0.44 tn
IRR 305 18.00
18.94 3.28 tn
3.61 tn 1.61 tn
IRR 306 20.50
17.44 1.78 tn
2.11 tn 0.11 tn
IRR 307 16.00
12.94 -2.72 tn
-2.39 tn -4.39 tn
IRR 308 11.17
13.28 -2.39 tn
-2.06 tn -4.06 tn
IRR 309 16.50
13.44 -2.22 tn
-1.89 tn -3.89 tn
IRR 310 23.33
20.28 4.61 tn
4.94 tn 2.94 tn
IRR 311 15.00
15.94 0.28 tn
0.61 tn -1.39 tn
IRR 313 16.50
13.44 -2.22 tn
-1.89 tn -3.89 tn
IRR 314 17.17
19.28 3.61 tn
3.94 tn 1.94 tn
IRR 315 21.00
23.11 7.44
7.78 5.78
IRR 316 15.00
15.94 0.28 tn
0.61 tn -1.39tn
IRR 317 17.17
19.28 3.61 tn
3.94 tn 1.94 tn
IRR 318 12.83
14.94 -0.72 tn
-0.39 tn -2.39 tn
IRR 319 19.00
15.94 0.28 tn
0.61 tn -1.39 tn
IRR 321 12.17
13.11 -2.56 tn
-2.22 tn -4.22tn
IRR 323 16.67
17.61 1.94 tn
2.28 tn 0.28 tn
Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5
Universitas Sumatera Utara
Diameter Pembuluh Lateks mikron
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 12. Dapat diketahui bahwa pada parameter diameter pembuluh secara
umum menunjukkan nilai yang lebih rendah dengan klon pembanding PB 260 kecuali klon IRR 308, IRR 317 dan IRR 314, walaupun nilai dari ketiga klon ini
juga menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan klon pembanding. Nilai klon pembanding dapat dilihat pada Lampiran 34. Terdapat perbedaan yang nyata
antara klon yang diuji dengan klon RRIC 100 sebagai klon pembanding yaitu pada klon IRR 318, IRR 304, IRR 317 dan IRR 314. Sedangkan jika
dibandingkan dengan klon BPM 24 terdapat perbedaan yang nyata ke arah yang lebih kecil nilai negatif yaitu pada klon IRR 305 dan IRR 321.
Hal ini disebabkan karena pembuluh semakin dekat dengan kambium maka aliran pembuluh semakin kecil. Diketahui bahwa pembuluh lateks
membentuk struktur, dimana pembuluh yang muda berada dekat dengan kambium dan yang tua lebih jauh ke sebelah luar Gills dan Suharto, 1976.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Diameter Pembuluh Lateks mikron
Klon Hasil koreksi
Rataan dikurang dengan klon pembanding belum
sesudah PB 260
RRIC 100 BPM 24
IRR 300 18.83
19.78 -1.22 tn
2.11 tn -0.39 tn
IRR 301 20.17
19.94 -1.06 tn
2.28 tn -0.22 tn
IRR 302 18.83
18.61 -2.39 tn
0.94 tn -1.56 tn
IRR 303 19.17
18.44 -2.56 tn
0.78 tn -1.72 tn
IRR 304 19.67
20.61 -0.39 tn
2.94 0.44 tn
IRR 305 16.33
16.11 -4.89
-1.56 tn -4.06
IRR 306 19.67
18.94 -2.06 tn
1.28 tn -1.22 tn
IRR 307 19.83
19.11 -1.89 tn
1.44 tn -1.06 tn
IRR 308 19.00
19.94 -1.06 tn
2.28 tn -0.22 tn
IRR 309 18.83
18.11 -2.89
0.44 tn -2.06 tn
IRR 310 19.67
18.94 -2.06 tn
1.28 tn -1.22 tn
IRR 311 19.67
19.44 -1.56 tn
1.78 tn -0.72 tn
IRR 313 19.50
18.78 -2.22 tn
1.11 tn -1.39 tn
IRR 314 21.33
22.28 1.28 tn
4.61 2.11 tn
IRR 315 18.50
19.44 -1.56 tn
1.78 tn -0.72 tn
IRR 316 19.67
19.44 -1.56 tn
1.78 tn -0.72 tn
IRR 317 21.50
22.44 1.44 tn
4.78 2.28 tn
IRR 318 20.50
21.44 0.44 tn
3.78 1.28 tn
IRR 319 20.17
19.44 -1.56 tn
1.78 tn -0.72 tn
IRR 321 17.00
16.78 -4.22
-0.89 tn -3.39
IRR 323 18.67
18.44 -2.56 tn
0.78 tn -1.72 tn
Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5
4. Produksi grps