Pertumbuhan Lilit Batang Studi Karakter Fisiologis Dan Sifat Aliran Lateks Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) IRR SERI 300.

Tabel 8. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Kecepatan Aliran Lateks Klon Hasil koreksi Rataan dikurang dengan klon pembanding belum sesudah PB 260 RRIC 100 BPM 24 IRR 300 13.23 12.02 1.86 tn 4.56 0.09 tn IRR 301 11.73 12.89 2.72 tn 5.42 0.96 tn IRR 302 13.83 14.99 4.82 7.52 3.06 tn IRR 303 12.20 12.26 2.09 tn 4.79 0.32 tn IRR 304 12.17 10.96 0.79 tn 3.49 -0.98 tn IRR 305 6.71 7.86 -2.30 tn 0.40 tn -4.07 IRR 306 6.01 6.06 -4.10 -1.40 tn -5.87 IRR 307 15.20 15.26 5.09 7.79 3.32 IRR 308 12.30 11.09 0.92 tn 3.62 -0.84 tn IRR 309 13.40 13.46 3.29 5.99 1.52 tn IRR 310 13.33 13.39 3.22 tn 5.92 1.46 tn IRR 311 14.87 16.02 5.86 8.56 4.09 IRR 313 11.93 11.99 1.82 tn 4.52 0.06 tn IRR 314 15.27 14.06 3.89 6.59 2.12 tn IRR 315 17.33 16.12 5.96 8.66 4.19 IRR 316 15.29 16.45 6.28 8.98 4.51 IRR 317 11.37 10.16 -0.01 tn 2.69 tn -1.78 tn IRR 318 11.93 10.72 0.56 tn 3.26 -1.21 tn IRR 319 11.90 11.96 1.79 tn 4.49 0.02 tn IRR 321 13.13 14.29 4.12 6.82 2.36 tn IRR 323 11.67 12.82 2.66 tn 5.36 0.89 tn Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5

3. Pertumbuhan Lilit Batang

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 9. Dapat diketahui bahwa klon dengan lilit batang terbesar dijumpai pada klon IRR 300, namun nilai ini tidak berbeda nyata dengan klon pembanding PB 260 dan RRIC 100 tetapi berbeda nyata dengan klon pembanding BPM 24. Rataan nilai klon pembanding dapat dilihat pada Lampiran 25. Dari semua klon yang diamati, lilit batang yang terkecil terdapat pada IRR 309 dan IRR 313, dan klon ini menunjukkan perbedaan yang signifikan lebih kecil nilai negatif Universitas Sumatera Utara dengan klon pembanding PB 260 dan RRIC 100 tetapi tidak berbeda nyata dengan klon BPM 24. Berdasarkan hasil ini dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa jika lilit batang dijadikan sebagai acuan untuk penentuan permulaan sadap maka ada kemungkinan klon-klon selain IRR 309 dan klon IRR 313 akan memiliki umur untuk dapat disadap sama dengan klon PB 260 dan RRIC 100. Pertumbuhan lilit batang akan mempengaruhi produksi tanaman karet, dimana semakin besar lilit batang maka jumlah pembuluh, diameter dan kerapatan kulitnya banyak, sehingga menghasilkan produksi yang tinggi Danimihardja, 1988. Tabel 9. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Lilit Batang cm Klon Hasil koreksi Rataan dikurang dengan klon pembanding belum sesudah PB 260 RRIC 100 BPM 24 IRR 300 73.57 84.48 9.08tn 16.34 tn 54.58 IRR 301 69.47 72.84 -2.56 tn 4.71 tn 42.94 IRR 302 61.27 64.64 -10.76 tn -3.49 tn 34.74 IRR 303 63.77 49.48 -25.92 tn -18.66 tn 19.58 tn IRR 304 62.63 73.54 -1.86 tn 5.41 tn 43.64 IRR 305 59.70 63.08 -12.32 tn -5.06 tn 33.18 IRR 306 65.50 51.21 -24.19 tn -16.92 tn 21.31 tn IRR 307 70.47 56.18 -19.22 tn -11.96 tn 26.28 tn IRR 308 63.83 74.74 -0.66 tn 6.61 tn 44.84 IRR 309 51.73 37.44 -37.96 -30.69 7.54 tn IRR 310 65.67 51.38 -24.02 tn -16.76 tn 21.48 tn IRR 311 75.90 79.28 3.88 tn 11.14 tn 49.38 IRR 313 51.40 37.11 -38.29 -31.02 7.21 tn IRR 314 64.63 75.54 0.14 tn 7.41 tn 45.64 IRR 315 68.70 79.61 4.21 tn 11.48 tn 49.71 IRR 316 65.73 69.11 -6,29 tn 0.98 tn 39.21 IRR 317 63.50 74.41 -0.99 tn 6.28 tn 44.51 IRR 318 61.23 72.14 -3.26 tn 4.01 tn 42.24 IRR 319 74.30 60.01 -15.39 tn -8.12 tn 30.11 IRR 321 65.07 68.44 -6.96 tn 0.31 tn 38.54 IRR 323 61.70 65.08 -10.32 tn -3.06 tn 35.18 Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 Universitas Sumatera Utara Tebal Kulit Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 10. Dapat diketahui bahwa pada parameter tebal kulit menunjukkan perbedaan yang nyata ke arah yang lebih tinggi dengan klon pembanding yaitu pada IRR 307, sedangkan IRR 317, IRR 305 dan IRR 321 menunjukkan perbedaan ke arah yang lebih kecil jika dibandingkan dengan klon PB 260 sebagai klon pembanding. Jika dibandingkan dengan klon RRIC 100 terdapat beberapa klon yang memiliki perbedaan yang nyata pada parameter tebal kulit, dan perbedaan tersebut terjadi ke arah yang kebih kecil, yaitu pada IRR 304, IRR 317, IRR 306, IRR 309 IRR 305, IRR 321 dan IRR 302. Dan jika dibandingkan dengan klon BPM 24 terdapat beberapa klon yang memiliki perbedaan yang nyata pada parameter tebal kulit, dan perbedaan tersebut juga terjadi ke arah yang lebih kecil, yaitu pada klon IRR 304, IRR 317, IRR 305, IRR 321 dan IRR 302. Selain klon tersebut seluruhnya menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan klon pembanding. Tebal kulit terbesar terdapat pada IRR 316 8,67 dan yang terendah terdapat pada IRR 317 5,90. Nilai rataan dari klon pembanding pada parameter indeks penyumbatan dapat dilihat pada Lampiran 28. Hal ini menjelaskan bahwa adanya variasi yang dimiliki dari klon-klon IRR seri 300 dan klon pembanding RRIC 100, BPM 24, dan PB 260. Pertumbuhan tebal kulit merupakan karakteristik spesifik pada klon tertentu. Tebalnya kulit dapat dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi pada umumnya kulit yang tipis karena kemungkinan terjadinya luka-luka ketika penyadapan dilakukan. Tujuan melakukan evaluasi ketebalan kulit adalah untuk mendapatkan tanaman yang mempunyai kulit yang cukup tebal sehingga diharapkan jumlah pembuluh Universitas Sumatera Utara lateksnya juga banyak. Tanaman yang mempunyai kulit yang terlalu tipis tidak diinginkan karena ketika terjadi penyadapan dapat melukai kambium. Tabel 10. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Tebal Kulit mm Klon Hasil koreksi Rataan dikurang dengan klon pembanding belum sesudah PB 260 RRIC 100 BPM 24 IRR 300 8.00 8.20 1.00 tn 0.13 tn 0.67 tn IRR 301 7.73 7.27 0.07 tn -0.80 tn -0.27 tn IRR 302 6.60 6.13 -1.07 tn -1.93 -1.40 IRR 303 7.80 8.07 0.87 tn 0.00 tn 0.53 tn IRR 304 5.93 6.13 -1.07 tn -1.93 -1.40 IRR 305 6.47 6.00 -1.20 -2.07 -1.53 IRR 306 6.43 6.70 -0.50 tn -1.37 -0.83 tn IRR 307 8.10 8.37 1.17 0.30 tn 0.83 tn IRR 308 6.83 7.03 -0.17 tn -1.03 tn -0.50 tn IRR 309 6.23 6.50 -0.70 tn -1.57 -1.03 tn IRR 310 7.07 7.33 0.13 tn -0.73 tn -0.20 tn IRR 311 8.30 7.83 0.63 tn -0.23 tn 0.30 tn IRR 313 7.40 7.67 0.47 tn -0.40 tn 0.13 tn IRR 314 7.27 7.47 0.27 tn -0.60 tn -0.07 tn IRR 315 7.33 7.53 0.33 tn -0.53 tn 0.00 tn IRR 316 8.67 8.20 1.00 tn 0.13 tn 0.67 tn IRR 317 5.90 6.10 -1.10 -1.97 -1.43 IRR 318 7.03 7.23 0.03 tn -0.83 tn -0.30 tn IRR 319 6.77 7.03 -0.17 tn -1.03 tn -0.50 tn IRR 321 6.13 5.67 -1.53 -2.40 -1.87 IRR 323 7.57 7.10 -0.10 tn -0.97 tn -0.43 tn Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 Anatomi Kulit Jumlah Baris Pembuluh Lateks buah Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 11. Dapat diketahui bahwa klon dengan jumlah baris pembuluh terbanyak dijumpai pada klon IRR 315, dan nilai ini berbeda nyata dengan klon pembanding PB 260, RRIC 100 dan BPM 24. Rataan nilai klon pembanding dapat dilihat pada Lampiran 31. Dari semua klon yang diamati, jumlah baris pembuluh yang terkecil Universitas Sumatera Utara terdapat pada klon IRR 303 yang nilainya lebih rendah dengan ketiga klon pembanding namun belum menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan ketiga klon pembanding. Menurut Webster dan Baulkwill 1989, menyatakan bahwa baik ketebalan asli maupun jumlah baris pembuluh lateks yang ada didalam semakin meningkat dengan bertambahnya usia tanaman. Jumlah baris pembuluh lateks pada prinsipnya merupakan ciri khas suatu klon tetapi perkembangannya tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh faktor- faktor seperti kepadatan tanaman dan status hara dan juga oleh klon. Tabel 11. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Jumlah Baris Pembuluh Lateks buah Klon Hasil koreksi Rataan dikurang dengan klon pembanding Belum sesudah PB 260 RRIC 100 BPM 24 IRR 300 14.50 16.61 0.94tn 1.28 tn -0.72 tn IRR 301 18.33 19.28 3.61 tn 3.94 tn 1.94tn IRR 302 12.00 12.94 -2.72 tn -2.39 tn -4.39tn IRR 303 15.67 12.61 -3.06 tn -2.72 tn -4.72 tn IRR 304 15.67 17.78 2.11 tn 2.44 tn 0.44 tn IRR 305 18.00 18.94 3.28 tn 3.61 tn 1.61 tn IRR 306 20.50 17.44 1.78 tn 2.11 tn 0.11 tn IRR 307 16.00 12.94 -2.72 tn -2.39 tn -4.39 tn IRR 308 11.17 13.28 -2.39 tn -2.06 tn -4.06 tn IRR 309 16.50 13.44 -2.22 tn -1.89 tn -3.89 tn IRR 310 23.33 20.28 4.61 tn 4.94 tn 2.94 tn IRR 311 15.00 15.94 0.28 tn 0.61 tn -1.39 tn IRR 313 16.50 13.44 -2.22 tn -1.89 tn -3.89 tn IRR 314 17.17 19.28 3.61 tn 3.94 tn 1.94 tn IRR 315 21.00 23.11 7.44 7.78 5.78 IRR 316 15.00 15.94 0.28 tn 0.61 tn -1.39tn IRR 317 17.17 19.28 3.61 tn 3.94 tn 1.94 tn IRR 318 12.83 14.94 -0.72 tn -0.39 tn -2.39 tn IRR 319 19.00 15.94 0.28 tn 0.61 tn -1.39 tn IRR 321 12.17 13.11 -2.56 tn -2.22 tn -4.22tn IRR 323 16.67 17.61 1.94 tn 2.28 tn 0.28 tn Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 Universitas Sumatera Utara Diameter Pembuluh Lateks mikron Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuji secara statistik pada Tabel 12. Dapat diketahui bahwa pada parameter diameter pembuluh secara umum menunjukkan nilai yang lebih rendah dengan klon pembanding PB 260 kecuali klon IRR 308, IRR 317 dan IRR 314, walaupun nilai dari ketiga klon ini juga menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan klon pembanding. Nilai klon pembanding dapat dilihat pada Lampiran 34. Terdapat perbedaan yang nyata antara klon yang diuji dengan klon RRIC 100 sebagai klon pembanding yaitu pada klon IRR 318, IRR 304, IRR 317 dan IRR 314. Sedangkan jika dibandingkan dengan klon BPM 24 terdapat perbedaan yang nyata ke arah yang lebih kecil nilai negatif yaitu pada klon IRR 305 dan IRR 321. Hal ini disebabkan karena pembuluh semakin dekat dengan kambium maka aliran pembuluh semakin kecil. Diketahui bahwa pembuluh lateks membentuk struktur, dimana pembuluh yang muda berada dekat dengan kambium dan yang tua lebih jauh ke sebelah luar Gills dan Suharto, 1976. Universitas Sumatera Utara Tabel 12. Hasil Rataan Yang Telah Dikoreksi dan Yang Belum Pada Parameter Diameter Pembuluh Lateks mikron Klon Hasil koreksi Rataan dikurang dengan klon pembanding belum sesudah PB 260 RRIC 100 BPM 24 IRR 300 18.83 19.78 -1.22 tn 2.11 tn -0.39 tn IRR 301 20.17 19.94 -1.06 tn 2.28 tn -0.22 tn IRR 302 18.83 18.61 -2.39 tn 0.94 tn -1.56 tn IRR 303 19.17 18.44 -2.56 tn 0.78 tn -1.72 tn IRR 304 19.67 20.61 -0.39 tn 2.94 0.44 tn IRR 305 16.33 16.11 -4.89 -1.56 tn -4.06 IRR 306 19.67 18.94 -2.06 tn 1.28 tn -1.22 tn IRR 307 19.83 19.11 -1.89 tn 1.44 tn -1.06 tn IRR 308 19.00 19.94 -1.06 tn 2.28 tn -0.22 tn IRR 309 18.83 18.11 -2.89 0.44 tn -2.06 tn IRR 310 19.67 18.94 -2.06 tn 1.28 tn -1.22 tn IRR 311 19.67 19.44 -1.56 tn 1.78 tn -0.72 tn IRR 313 19.50 18.78 -2.22 tn 1.11 tn -1.39 tn IRR 314 21.33 22.28 1.28 tn 4.61 2.11 tn IRR 315 18.50 19.44 -1.56 tn 1.78 tn -0.72 tn IRR 316 19.67 19.44 -1.56 tn 1.78 tn -0.72 tn IRR 317 21.50 22.44 1.44 tn 4.78 2.28 tn IRR 318 20.50 21.44 0.44 tn 3.78 1.28 tn IRR 319 20.17 19.44 -1.56 tn 1.78 tn -0.72 tn IRR 321 17.00 16.78 -4.22 -0.89 tn -3.39 IRR 323 18.67 18.44 -2.56 tn 0.78 tn -1.72 tn Ket: tn=tidak berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5 = berbeda nyata dengan klon pembanding pada taraf 5

4. Produksi grps

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Stump Karet (Hevea Brassiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemberian Growtone Pada Berbagai Komposisi Media Tanam

7 52 92

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Media Ms Dengan Pemberian Benzil Amino Purin (Bap) Dan Naftalen Asam Asetat (Naa)

9 88 81

Induksi Tunas Mikro TanamanKaret (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Medium WPM dengan Pemberian Benzil Amino Purin (BAP) Dan Naftalen Asam Asetat (NAA)

0 44 74

Peningkatan Mutu Kayu Karet (Hevea braziliensis MUELL Arg) dengan Bahan Pengawet Alami dari Beberapa Jenis Kulit Kayu

2 55 78

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium

0 32 92