korban kejahatan, luas lantai, mendengarkan radio, membaca koran atau surat kabar, serta menonton televisi. Dari kelompok tersebut BPS melakukan pengelompokan
menjadi lima indikator dalam pengukuran kesejahteraan sosial, yaitu : 1.
Kesehatan, 2.
Pendidikan, 3.
Akses menjangkau media massa, 4.
Perumahan dan 5.
Gizi.
2.5 Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam proposal penelitian ini dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti
benar melalui data yang dikumpulkan Nawawi, 1998 : 43. Hipotesis itu bisa ditolak H- dan bisa juga diterima H+, atau bisa juga tidak mempengaruhi sama sekali
terhadap penelitian yang dilakukan. Hipotesa tidak diterima dan tidak pula ditolak
dan biasa disebut sebagai hipotesa nol Ho.
Adapun hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara bencana pasca meletusnya Gunung
Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi di Desa Kutarayat Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.
Universitas Sumatera Utara
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara bencana pasca meletusnya Gunung Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi di Desa Kutarayat
Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.
2.7 Kerangka Pemikiran
Bencana alam merupakan peristiwa alam yang akhir-akhir ini terjadi dimana- mana. Dimana akibat dari bencana alam tersebut menimbulkan banyak kerugian baik
secara fisik maupun material. Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan dampak paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah
menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban
gunung meletus.
Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo juga merupakan salah satu bencana alam yang menimbulkan kerugian walaupun pada kenyataannya tidak ada
korban nyawa dalam peristiwa tersebut. Tetapi memiliki dampak yang berarti dalam perubahan sosial ekonomi di kalangan masyarakat yang bermukim sekitar gunung
tersebut, salah satunya adalah desa Kutarayat. Keadaan sudah berbeda sebelum dan sesudah Gunung Sibayak meletus baik dalam bidang pendidikan, pendapatan dan
kesehatan. Gunung meletus diawali oleh suatu periode aktivitas vulkanis seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-batuan.
Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu yang disebabkan mencairnya salju di puncak gunung, atau dapat disebabkan hujan lebat
dan akumulasi material yang tidak stabil.
Universitas Sumatera Utara
Keadaan yang ditimbulkan jelas berbeda ketika Gunung Sinabung sudah meletus dibandingkan sebelum meletus. Dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan sosial
ekonomi lebih dominan pada pendapatan, pendidikan serta kesehatan masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alir pikir.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Meletus Gunung Sinabung
Masyarakat Desa Kutarayat
Sosial Ekonomi Keluarga
Pasca sesudah Pra Sebelum
PENDAPATAN PENDIDIKAN
KESEHATAN
Universitas Sumatera Utara
2.7 Definisi Konsep