Arang Kompos Bioaktif Pengaruh Kombinasi Arang Kompos Bioaktif Dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Suren (Toona sureni Merr) Pada Tanah Pasca Tambang Emas

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian lahan kritis menurut Departemen Kehutanan 2009 yaitu suatu lahan baik yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan yang telah mengalami kerusakan, sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sampai pada batas yang ditentukan atau yang diharapkan. Menurunnya fungsi tersebut akibat dari penggunaan lahan yang kurang atau tidak memperhatikan teknik konservasi tanah sehingga menimbulkan erosi dan tanah longsor yang berpengaruh terhadap kesuburan tanah, tata air, dan lingkungan. Salah satu karakteristik lahan kritis adalah lahan yang kondisinya mengalami cengkraman kekeringan akibat laju erosi yang tinggi. Hal ini menyebabkan tanah yang berfungsi sebagai media penyimpanan air yang terkandung di dalamnya tidak dapat berfungsi sehingga berimplikasi terhadap pertumbuhan tanaman yang menjadi tidak maksimal. Salah satu cara untuk memulihkan fungsi lahan agar berfungsi kembali yaitu dengan pemberian bahan organik. Fungsi penting bahan organik antara lain memperbaiki strukstur tanah dan daya simpan air, mensuplai nitrat, sulfat, dan asam organik untuk menghancurkan mineral, mensuplai nutrisi, meningkatkan kapasitas tukar kation KTK dan daya ikat hara, serta sebagai sumber karbon, mineral, dan energi bagi organisme Syukur dan Harsono, 2008

A. Arang Kompos Bioaktif

Arang kompos bioaktif arkoba merupakan pupuk organik yang dihasilkan dari pencampuran arang dan kompos yang dihasilkan melalui teknologi pengomposan dengan bantuan mikroba lignoselulostik yang tetap hidup di dalam Universitas Sumatera Utara kompos. Apabila diberikan ke tanah, mikroba tersebut berperan secara hayati sebagai biofungisida untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit akar, sehingga disebut bioaktif. Keunggulan lain arkoba adalah keberadaan arang yang menyatu dalam kompos, sehingga bila diberikan pada tanah akan ikut andil dan berperan sebagai agent pembangun kesuburan tanah, sebab arang mampu meningkatkan pH tanah sekaligus memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah. Oleh sebab itu arkoba cocok dan tepat dikembangkan secara luas di Indonesia mengingat 23 66,67 dari lahan pertanian maupun kehutanan berada dalam kondisi masam pH rendah, kritis dan marjinal akibat menurunnya kandungan bahan organik tanah yang tak bisa digantikan perannya oleh pupuk kimia Gusmailina, 2009. Tujuan penambahan arang pada proses pengomposan, selain untuk meningkatkan kualitas dari kompos tersebut, juga diharapkan dengan adanya arang pada pengomposan akan menambah jumlah dan aktivitas mikroorganisme yang berperan, sehingga proses dekomposisi dapat berlangsung lebih cepat. Beberapa hasil aplikasi skala laboratorium menunjukkan bahwa penambahan 20 arang kompos serasah campuran pada media tanaman mengkudu sampai umur 4 bulan dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman sebesar 2,7 kali. Pada tanaman jati putih Gmelina arborea penambahan 20-30 arang kompos serbuk gergaji meningkatkan pertumbuhan tanaman 2,2 kali sampai umur 3,5 bulan Komarayati et al., 2002. Arang mempunyai pori yang efektif untuk mengikat dan menyimpan air dan unsur hara tanah. Keuntungan pemberian arang pada tanah sebagai pembangun kesuburan tanah PKT karena arang mempunyai kemampuan dalam Universitas Sumatera Utara memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah, meningkatkan pH tanah sehingga pada akhirnya dapat merangsang dan memudahkan pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman Gusmailina, 2009. Manfaat arang kompos bioaktif Menurut Gusmailina 2009, arang kompos bioaktif memiliki manfaat sebagai berikut: • Arang kompos dapat ditingkatkan menjadi pupuk organik melalui pengkayaan unsur hara dengan bahan-bahan organik alam. • Memacu perkembangan mikroorganisme tanah, meningkatkan nilai kadar tukar kation KTK tanah, pH tanah pada tingkat yang lebih sesuai bagi pertumbuhan tanaman, sehingga cocok untuk reklamasi lahan yang mempunyai tingkat kesuburan dan keasaman tanah yang rendah. • Arang kompos mempunyai sifat yang lebih baik dari kompos karena keberadaan arang yang menyatu dalam kompos. Morfologi arang yang mempunyai pori sangat efektif untuk mengikat dan menyimpan hara. Hara tersebut dilepaskan secara perlahan sesuai dengan konsumsi dan kebutuhan tanaman efek slow release. Karena hara tersebut tidak mudah tercuci, lahan akan selalu berada dalam kondisi siap pakai. • Penggunaan arang kompos merupakan upaya untuk menjaga stabilitas bahan organik tanah agar kelestarian produktivitas tanaman terjaga. Baik diterapkan untuk mencapai keberhasilan pembangunan hutan tanaman serta mendukung kesinambungan dan kelestarian hutan, sekaligus program gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan. Universitas Sumatera Utara Bahan baku yang dapat dibuat arang sebagai pencampur arang kompos antara lain adalah serbuk gergaji sekam padi, kulit kayu, limbah pertanian dan perkebunan seperti tongkol jagung, tempurung kelapakelapa sawit. Bahan yang dapat dibuat untuk kompos antara lain adalah serbuk gergaji, serasah tumbuhan hutan atau dedaunan seperti, serasah tusam, serasah mangium, atau campuran limbah organik pertanian seperti, limbah sayuran, jerami, kulit atau tongkol jagung, sampah organik pasar, atau kotoran hewan Gusmailina, 2009. Hasil penelitian pendahuluan Gusmailina et al. 1999, menunjukkan bahwa pemberian arang dan arang aktif bambu sebagai campuran media tanam dapat meningkatkan persentase pertumbuhan baik pada tingkat semai maupun anakan seedling dari Eucalyptus urophylla. Pemberian arang serbuk gergaji dan arang sarasah dapat meningkatkan pertumbuhan anakan Acacia mangium dan Eucalyptus citriodora lebih dari 30 dibanding tanpa pemberian arang, begitu juga pemberian arang di lapangan dapat meningkatkan diameter batang tanaman E. urophylla.

B. Pupuk NPK Majemuk