C. Sifat Kimia Tanah
Sifat kimia tanah dapat diartikan sebagai keseluruhan reaksi kimia yang berlangsung antar penyusun tanah dan bahan yang ditambahkan kepada tanah
Notohadiprawiro, 1999. Tanah berdasarkan ukuran partikelnya merupakan campuran dari pasir, debu, dan liat. Makin halusnya partikel akan menghasilkan
luas permukaan partikel per satuan bobot yang makin luas. Dengan demikian, liat merupakan fraksi tanah yang berpermukaan paling luas dibanding 2 fraksi
lainnya. Pada permukaan partikel inilah terjadi berbagai reaksi kimiawi tanah, yang kemudian mempengaruhi kesuburan tanah Hanafiah, 2005.
Derajat kemasaman pH tanah
Reaksi tanah pH sangat berpengaruh dalam menentukan baik tidaknya suatu tanaman hidup pada suatu lahan. Masing-masing jenis tanaman akan
tumbuh dan berkembang dengan baik pada pH optimum yang dikehendakinya. Apabila pH jenis tanaman itu tidak sesuai dengan persyaratan fisiologisnya,
pertumbuhan tanaman akan terhambat atau bahkan mati. Kemasaman tanah berakibat pula terhadap baik atau buruknya atau cukup dan kurangnya unsur hara
yang tersedia. Dalam hal ini pada pH sekitar 6,5 tersedianya unsur hara dinyatakan paling baik, pada pH dibawah 6,0 unsur P, Ca, Mg, ketersediannya
kurang. Ketersediaan unsur hara makro dinyatakan buruk sekali pada pH dibawah 4,0. Ketersediaan Al, Fe, Mn, Bo akan demikian meningkat pada pH rendah
dimana tanaman akan mengalami keracunan Sutedjo dan Kartasapoetra, 2005. Tanah masam akan dapat mempengaruhi keadaan tanah dan pertumbuhan
tanaman. Ketersediaan unsur hara di dalam tanah masam sangat kecil. Unsur hara
Universitas Sumatera Utara
yang sulit tersedia di dalam tanah antara lain kalsium, magnesium, fosfor, dan molibdenum. Kalau unsur hara tersebut sangat kurang, tanaman yang ditanam
pada tanah tersebut akan menderita seumur hidupnya. Akibat terparah ialah tanaman akan keracunan Al karena terlarut di dalam tanah. Al tidak bersifat racun
kalau terikat oleh tanah. Tanah asam umumnya terdapat di daerah yang bercurah hujan tinggi dan beririgasi tidak lancar sehingga kelebihan air. Air yang
berlebihan ini dapat mempercepat hancurnya mineral. Padahal mineral inilah yang menghasilkan zat yang dibutuhkan tanaman Novizan, 2002.
Pentingnya pH tanah menurut Hardjowigeno 1987 : 1 dapat menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman, 2 dapat
menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun, 3 dapat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme.
Kapasitas Tukar Kation KTK
Muatan negatif dari koloid tanah dinetralkan oleh kation. Kapasitas tukar kation KTK adalah kemampuan permukaan koloid tanah menjerap dan
mempertukarkan kation yang dinyatakan dalam me100 g koloid. Koloid tanah dapat menjerap dan mempertukarkan sejumlah kation, yang biasanya adalah Ca,
Mg, K, Na, NH
4
, Al, Fe, dan H Damanik et al., 2010. Menurut Mukhlis 2007 besarnya KTK tanah tergantung pada 1 tekstur
tanah; semakin halus tekstur tanah maka KTK tanah akan semakin besar, 2 tipe mineral liat; semakin tinggi kadar liat, KTK tanah juga akan semakin tinggi, 3
kandungan bahan organik; demikian halnya dengan bahan organik, semakin tinggi bahan organik maka KTK akan menjadi semakin tinggi. Semakin tinggi KTK
Universitas Sumatera Utara
tanah, semakin subur tanah tersebut. Demikian juga kemampuan menyerap pupuknya juga semakin tinggi. Kapasitas tukar kation setiap jenis koloid tanah
berbeda-beda. Kapasitas tukar kation tanah yang rendah dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan organik, seperti kompos atau pupuk kandang
Novizan, 2002.
Bahan organik
Penimbunan dari sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah mati serta hasil-hasil buangan hewan yang sebagian besar telah mengalami dekomposisi
dinamakan bahan organik. Sumber utama bahan organik tanah ialah jaringan tanaman berupa daun, batangcabang, ranting, buah, maupun akar yang berupa
serasah atau sisa-sisa tanaman. Sumber sekunder berupa jaringan organik fauna. Bahan organik umumnya ditemukan dipermukaan tanah, jumlahnya tidak besar,
hanya sekitar 3-5 tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Bahan organik tanah dapat memperbaiki struktur dan konsistensi tanah dan
dengan demikian dapat memperbaiki aerasi, permeabilitas, dan kemampuan tanah menyimpan air Notohadiprawiro, 1999.
Pengaruh bahan organik terhadap sifat kimia tanah menurut Hakim et al. 1986 adalah :
a. Meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar kation
b. Kation yang mudah dipertukarkan meningkat
c. Unsur N, P, S diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh mikroorganisme
sehingga terhindar dari pencucian, kemudia tersedia kembali. d.
Pelarutan sejumlah unsur hara dari mineral oleh asam humus.
Universitas Sumatera Utara
Nitrogen N
Tanaman menyerap unsur N terutama dalam bentuk NO
3 -
. Namun bentuk lain yang juga dapat diserap adalah NH
4 +
. Dalam keadaan aerasi baik senyawa- senyawa N akan dirubah dalam bentuk NO
3 -
. Nitrogen yang tersedia bagi tanaman dapat mempengaruhi pembentukan protein dan disamping itu unsur ini juga
merupakan bagian yang integral dari klorofil Nyakpa et al., 1988. Nitrogen adalah komponen utama dari berbagai substansi penting dalam
tanaman. Sekira 40-50 kandungan protoplasma yang merupakan substansi hidup dari sel tumbuhan terdiri dari senyawa nitrogen. Senyawa nitrogen digunakan oleh
tanaman untuk membentuk asam amino yang akan diubah menjadi protein. Nitrogen juga dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti klorofil,
asam nukleat, dan enzim. Karena itu, nitrogen dibutuhkan dalam jumlah relatif besar pada setiap tahap pertumbuhan tanaman, khususnya pada tahap
pertumbuhan vegetatif, seperti pembentukan tunas, atau perkembangan batang dan daun. Memasuki tahap pertumbuhan generatif, kebutuhan nitrogen mulai
berkurang. Tanpa suplai nitrogen yang cukup, pertumbuhan tanaman yang baik tidak akan terjadi Novizan, 2002.
Menurut Sutejo 2002, fungsi nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
2. Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna
yang lebih hijau, kekurangan N menyebabkan khlorosis pada daun muda berwarna kuning
3. Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
Universitas Sumatera Utara
4. Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan
5. Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme dalam tanah.
Sebagaimana diketahui hal tersebut penting sekali bagi kelangsungan pelapukan bahan organik.
Fosfor P
Fosfor merupakan unsur yang diperlukan dalam jumlah besar. Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan dengan nitrogen dan kalium
Rosmarkam dan Yuwono, 2002. Fosfor diserap tanaman dalam bentuk H
2
PO
4 -
, HPO
4 2-
, PO
4 2-
, atau tergantung dari nilai pH tanah. Fosfor sebagian besar berasal dari pelapukan batuan mineral alami, sisanya berasal dari pelapukan bahan
organik. Walaupun sumber fosfor di dalam tanah mineral cukup banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan fosfor. Pasalnya, sebagian besar fosfor terikat
secara kimia oleh unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sukar larut di dalam air. Mungkin hanya 1 fosfor yang dapat dimanfaatkan tanaman
Novizan, 2002. Secara umum, fungsi dari P dalam tanaman menurut Sutejo 2002 dapat
dinyatakan sebagai berikut: 1.
Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai 2.
Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa pada umumnya.
3. Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah
4. Dapat meningkatkan produksi biji-bijian
Universitas Sumatera Utara
Kalium K
Senyawa K hasil pelapukan mineral, di dalam tanah dijumpai dalam jumlah yang bervariasi tergantung jenis bahan induk pembentuk tanah dan hasil
pelapukan, pelepasan dari situs pertukaran kation tanah dan dekomposisi bahan organik yang terlarut dalam tanah Hanafiah, 2005.
Berlainan dengan N dan P, pada tanah-tanah mineral pada umumnya kalium K tanah tinggi, bahkan unsur ini di dalam tanah lebih banyak bila
dibandingkan dengan unsur lainnya. Unsur kalium terdapat pada lapisan tanah olah bisa mencapai 40-60 kg K
2
O per ha. Hal ini merupakan angka yang umum namun unsur kalium dapat dipertukarkan dalam larutan tanah hanya terdapat
dalam jumlah yang sedikit Soegiman, 1982; Soepardi, 1983. Menurut Sutejo 2002, pada tanaman unsur hara K berperan membantu:
1. Pembentukan protein dan karbohidrat
2. Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
3. Meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit
4. Meningkatkan kualitas biji dan buah
D. Tanaman Suren Toona sureni Merr.