Etiologi dan Faktor Resiko

Gambar 1. Klasifikasi Presentase Lemak tubuh sesuai usia Deurenberg, 2000 Walaupun begitu, pada usia lebih dari 20 tahun, menurut kriteria WHO dalam The Asia;Pasific Perspective : Redefining Obesity and Its Treatment 2000 seperti dikutip oleh Sugondo 2007 untuk kawasan Asia Pasifik, obesitas ditentukan jika IMT 25 Sugondo, 2007. Tabel 2.1. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT dan Lingkar Perut Menurut Kriteria Asia Pasifik :

2.1.2 Etiologi dan Faktor Resiko

Klasifikasi IMT kgm 2 Resiko Ko Morbiditas Lingkar Perut 90 cm laki laki 80 cm Perempuan 90 cm laki laki 80 cm Perempuan Berat Badan Kurang 18,5 Rendah resiko meningkat pada masalah klinis lain Sedang ormal 18,5+22,9 Sedang Meningkat Beresiko Obes I Obes II ≥ 23 23,0+24,9 25,0+29,9 ≥30 Meningkat Moderat Berat Moderat Berat Sangat berat 60 79 Universitas Sumatera Utara Menurut Sherwood 2001, obesitas terjadi jika, selama periode waktu tertentu, kilokalori yang masuk melalui makanan lebih banyak daripada yang digunakan untuk menunjang kebutuhan energi tubuh, dan kelebihan energi tersebut disimpan sebagai trigliserida di jaringan lemak. Sebagian faktor yang mungkin berperan adalah : 1. Gangguan emosi dengan makan berlebihan yang menggantikan rasa puas lainnya 2. Pembentukan sel+sel lemak dalam jumlah yang berlebihan akibat pemberian makanan berlebihan 3. Gangguan pusat pengatur kenyang+selera makan satiety;appetite center di hipotalamus 4. Kecenderungan herediter 5. Kelezatan makanan yang tersedia 6. Kurang berolahraga Sedangkan menurut Fauci, et al., 2009, obesitas dapat disebabkan oleh peningkatan masukan energi, penurunan pengeluaran energi, atau kombinasi keduanya. Selain itu, Akumulasi lemak tubuh berlebihan sangat dipengaruhi lingkungan, faktor genetik, faktor sosial, dan kondisi ekonomi . Faktor genetik dianggap menentukan kerentanan terhadap timbulnya obesitas, dan 30+50 variasi penyimpanan lemak tubuh total. Penyebab sekunder obesitas dapat berupa kerusakan hipotalamus, hipotiroid, Cushing’s syndrome, dan hipogonadisme. Penggunaan obat+obatan juga dapat menimbulkan penambahan berat badan seperti penggunaan obat antidiabetes insulin, sulfonylurea, thiazolidinepines, glukokortikoid, agen psikotropik, mood stabilizers lithium, antidepresan tricyclics, monoamine oxidase inibitors, paroxetine, mirtazapine atau obat+obat anti epilepsi volproate, gabapentin, carbamazepin. Selain itu, Insulin;secreting tumors juga dapat menimbulkan keinginan makan berlebihan sehingga menimbulkan obesitas.

2.1.3 Komplikasi