BAB 1 PE DAHULUA
1.1 Latar Belakang
Menurut World Helath Organization WHO, obesitas adalah akumulasi lemak secara berlebihan atau abnormal dalam tubuh yang dapat mengganggu
kesehatan. Obesitas dan overweight dikatakan lebih berhubungan dengan penyebab kematian global berbanding kejadian underweight. Pada tahun 2008,
angka orang dewasa usia 20 tahun keatas yang mengalami overweight di seluruh dunia adalah sebanyak 1.5 bilyar. Daripada angka tersebut lebih dua ratus juta
orang dewasa laki+laki dan tiga ratus juta orang wanita mengalami obesitas. Obesitas yang dahulunya dianggap sebagai masalah yang melanda negara dengan
sosioekonomi tinggi kini semakin meningkat angka kejadian di negara sosioekonomi menengah dan rendah. WHO, 2011.
Di Indonesia, perkiraan 210 juta penduduk Indonesia pada tahun 2000, dan penduduk yang mengalami overweight diperkirakan melebihi 76.7 juta
17.5 dan obesitas melebihi 9.8 juta 4.7. Penelitian di Indonesia menurut Sjarif, et al., menunjukkan prevalensi obesitas pada anak+anak usia sekolah
sebesar 5, dengan prevalensi terbesar terdapat di Jakarta 25, Semarang 24,3 Medan 17,7 dan Palembang 13,2 Ilham, 2010.
Menurut Soekiman yang dikutip oleh Aritonang 2003, terdapat hubungan erat antara pertumbuhan ekonomi yang tinggi di daerah kota, perubahan
pola konsumsi pangan dengan meningkatnya penyakit degenaratif. Perubahan dalam gaya hidup, terutama di perkotaan, karena adanya perubahan pola makan.
Pola makan tradisional yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi serat dan rendah lemak berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidrat, tinggi lemak
sehingga menggeser mutu makanan ke arah yang tidak seimbang. Perubahan gaya hidup pada golongan tertentu menyebabkan masalah gizi lebih berupa kegemukan
dan obesitas Almatsier, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Menurut WHO 2011, obesitas dan overweight adalah faktor resiko kelima terbanyak yang menyebabkan kematian global
.
Sekurang+kurangnya 2,8 juta orang dewasa meninggal setiap tahun akibat obesitas atau overweight.
Dimana 44 disertai penyakit Diabetes, 23 dengan penyakit jantung iskemik dan
antara 7 hingga 41 disertai kejadian kanker akibat kondisi obesitas dan overweight.
Obesitas jika menetap selama periode waktu tertentu dapat menyebabkan terjadinya pelbagai gangguan metabolik dan diantaranya hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kolesterol tinggi dalam darah. Hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh obesitas merupakan hal
yang sangat membimbangkan kerana merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya arterosklerosis dan meskipun tanpa kehadiran faktor lain keadaan ini
sendiri sudah cukup untuk merangsang perkembangan pembentukan lesi namun dianggap faktor resiko yang bisa dimodifikasi dengan diet teratur dan olahraga
yang rutin Kumar, et al.,2007. Dalam waktu 15 tahun mendatang, penyakit kardiovaskuler diperkirakan
akan menjadi penyebab utama kematian, meliputi Amerika, Eropah, dan sebagian besar Asia. Berdasarkan prediksi terkini dikatakan bahwa pada tahun 2020
penyakit kardiovaskuler, khususnya aterosklerosis akan menjadi penyebab utama kematian non accidental Sakinah, 2009.
Survei Kesehatan Nasional tahun 2001 menunjukkan sebab utama kematian penduduk Indonesia adalah penyakit kardiovaskuler yaitu penyakit
jantung dan pembuluh darah sebesar 26,3. Proporsi terbesar kematian akibat penyakit kardiovaskuler mulai terjadi pada usia di atas 35 tahun Mawi, 2005.
Dari uraian di atas, dilakukan penelitian pada populasi dengan kelompok usia berkisar antara 20 tahun hingga 60 tahun sebagai subjek penelitian dimana
yang mampu terjangkau adalah guru+guru sekolah dimana yang menjadi pilihan utama adalah sekolah yang berkedudukan di tengah+tengah kota. Maka penulis
telah meneliti “hubungan antara kejadian obesitas dengan peningkatan kadar kolesterol pada Guru+guru SMP Negeri 3 Medan”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah