Nonfarmakologi Tatalaksana dismenore .1 Farmakologi

2.1.7 Tatalaksana dismenore 2.1.7.1 Farmakologi a Pemberian obat analgesik Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikan sebagai terapi simtomatik. Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderitaan. Obat analgesik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi aspirin, fenasetin, dan kafein. Obat-obat paten yang beredar di pasaran adalah novalgin, ponstan, acetaminopen, dan sebagainya Simanjuntak, 2008. b Obat anti inflamasi nonsteroid NSAID NSAID menghambat sintesis prostaglandin dan memperbaiki gejala pada 80 kasus Kabirian, 2011. Nasihatkan wanita untuk mengonsumsinya pada saat atau sesaat sebelum awitan nyeri 3 kalihari pada hari pertama hingga ketiga Sinclair, 2009. C Terapi hormonal Tujuan terapi hormonal adalah menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenore primer, atau untuk memungkinkan penderita melaksanakan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi Simanjuntak, 2008. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya ovulasi dan menurunkan produksi prostaglandin karena atrofi endometrium desidual Martinus, 2010.

2.1.7.2 Nonfarmakologi

a Penerangan dan nasihat Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenore adalah gangguan yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita. Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya tabu atau takhyul mengenai haid perlu dibicarakan . nasihat-nasihat mengenai makanan sehat, Universitas Sumatera Utara istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna. Kadang-kadang diperlukan psikoterapi Simanjuntak, 2008. Olahraga dapat mengurangi rasa nyeri oleh karena terkontrolnya emosional seperi suasana hati dan tekanan Lafebvre, 2005

2.2 Pengetahuan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengetahuan itu berasal dari kata tahu yang berarti: mengerti sesudah melihat, mengalami. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu Notoatmodjo, 2005. Menurut Bloom, pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, antara lain : 1. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya. 2. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan menyimpulkan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara banar. 3. Aplikasi aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya, misalnya ; rumus statistik dalam perhitungan hasil penelitian. 4. Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis synthesis Universitas Sumatera Utara