Pola Iringan Musik Kesenian Dayakan di Kota Magelang

masyarakat, kesenian Dayakan mulai berkembang di tengah masyarakat lereng Merapi Merbabu sejak zaman penjajahan Belanda dan dilanjutkan perkembangannya tahun 1960-an. Kemiripan penggunaan bulu-buluan dalam asesoris pakaian barangkali yang menjadikan kesenian jenis ini disebut sebagai dayakan, karena memang orang Dayak sering juga memakai bulu elang ataupun burung tontong untuk perhiasan diri. Dayak sebagai suku di luar suku Jawa. Saat ini kesenian dayakan tidak hanya berkembang di daerah Blondho dan Paremono sebagai daerah pionir saja. Kesenian dayakan juga berkembang dihampir di setiap sudut kecamatan yang tersebar di wilayah Kota Magelang.

4.2 Pola Iringan Musik Kesenian Dayakan di Kota Magelang

Kesenian tradisional dayakan di kota Magelang adalah salah satu dari sekian banyak bentuk kesenian rakyat yang masih eksis di Indonesia. Banyak keunikan yang terdapat di kesenian tradisional dayakan ini, dimana kesenian tradisional yang monoton dan berdiri sebagai sebuah pertunjukan sendiri, namun dalam kesenian tradisional dayakan ini menampilakan gabungan dari beberapa kesenian yaitu dari seni musik seni gerak atau tari. Tarian tersebut diiringi dengan musik yang menggunakan alat-alat gamelan serta lagu-lagu islami. Menurut Bapak Tarmiyanto salah satu pembina group kesenian tari dayakan di Kota Magelang mengatakan bahwa kesenian dayakan merupakan perpaduan antara budaya yang berbeda dari jawa dan kalimantan. Selain itu gerakan, kesenian ini juga merupakan kolaborasi tarian Jawa dan seni beladiri dari Suku Dayak Kalimantan. Bentuk gerakan kesenian dayakan tidak memiliki aturan yang baku hanya terkadang muncul gerak-gerak yang merupakan ciri khas tari kerakyatan. Ciri khas yang ada dalam kesenian dayakan tersebut antara lain adalah banyaknya hentakan kaki dan pengulangan gerak. Gerak dalam kesenian ini pun tidak dapat terlepas dari iringan yang ada, karena geraknya mengikuti alunan musik yang dibawakan. Gambar 4.1 Pertunjukan Kesenian Dayakan Dalam rangka Pembukaan Tempat Ibadah di Kota Magelang Dokumentasi Kristina N, 23 juli 2013 Pola iringan perbabak dalam kesenian Dayakan Kab. Magelang digambarkan dalam pola ritmisnya ditulis dengan not balok. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan sebagai berikut: a. Pola Iringan musik dayakan pada babak Pertama : Cymbal Gong Cymbal Kecrek Kempul Kendhang Dalam pola iringan musik yang pertama atau pada babak pertama, kesenian dayakan menggunakan beberapa alat musik dalam pertunjukannya, yaitu gong , kecrek, Kempul, kendhang, dan cymbal. Kesenian dayakan selalu menggunakan instrumen kendhang sebagai alat ritmis yang bertujuan untuk membuat ramai dalam setiap pola permainan musiknya. Selain itu kesenian dayakan juga menggunakan cymbal dan gong sebagai aksen dalam setiap pola iringan musiknya. b. Pola Iringan Pada Babak kesenian pada babak kedua : pada babak kedua juga menambahkan syair yang dinyanyikan dan dipadukan dengan beberapa instrumen tambahan, hal ini dilakukan supaya dalam pertunjukannya mempunyai alur yang semakin naik atau ramai. Pada babak kedua iringan musik dayakan sudah menggunakan syairlagu. Lagu yang dinyanyikan beragam dan tidak ada patokan untuk lagu pembuka. Lagu yang dinyanyikan misalnya seperti aki sutopo, luntur, caping gunung. cymbal gong cymbal kecrek Kempul kendhang c. Pola iringan pada babak Ketiga pada kesenian Dayakan: Gong Rebana Ketipung cymbal Bonang Kempul Kecrek Kendang Sedangkan dalam pola iringan ketiga, kesenian dayakan menggunakan pola iringan dengan semakin ramai atau rancak. Hal tersebut dilakukan supaya kesenian dayakan mencapai klimak atau puncak dari sebuah musik iringan. Sehingga para penonton dapat mengetahui bahwa pertunjukan yang dilakukan kesenia dayakan akan segera berakhir. Sedangkan pola iringan kedua, kesenian dayakan juga menambahkan beberapa alat musik lainnya, yaitu instrumen bonang, instrumen ketipung, instrumen rebana. Namun dalam pola iringan kedua ini kesenian dayakan juga masih menggunakan beberapa alat musik yang digunakan pada pola iringan pertama. Kesenian dayakandalam

4.4 Makna Tata Pakaian, Rias dan Properti