Bentuk Pertunjukan Kesenian Tradisional dan Ciri-cirinya

8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Bentuk Pertunjukan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, 2005: 84. Bentuk yaitu : lengkung, keluk, lentur, wujud, rupa. Sedangkan Pertunjukan KBBI, 2005 : 600 berasal dari kata tunjuk kemudian mendapat imbuhan Per-an sehingga menjadi kata Pertunjukan yang memiliki arti yaitu : sesuatu yang dipertunjukan ; tontonan bioskop, wayang dan sebagainya. Dari kesimpulan di atas Bentuk Pertunjukan memiliki arti yaitu wujud sesuatu yang dipertunjukan berupa tontonan.

2.2 Kesenian Tradisional dan Ciri-cirinya

Kesenian tradisional merupakan bentuk seni yang bersumber dan berakar serta telah dirasakan sebagai milik sendiri oleh masyarakat dilingkunganya. Kehidupan dan pengolahan seni tradisional didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya, meliputi pandangan hidup, nilai kehidupan tradisi, rasa etis, estetis, serta ungkapan budaya lingkungan yang kemudian diwariskan pada generasi penerusnya Sinaga, 2006 :199. Kesenian tradisional atau kesenian rakyat selalu ada dan eksis sejak rakyat yang memilikinya selalu eksis. Jadi kesenian tradisional tidak bisa dipisahkan dari rakyat yang memilikinya dan dapat dikatakan sudah mendarah daging serta menjiwai rakyat yang mendukungnya Handayani, 2006 :101. Kesenian tradisional tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, sehingga kesenian tradisional tersebut menjadi identitas dan kepribadian masyarakat tersebut. Menurut Umar Kayam, 1991 :60, kesenian tradisional adalah kesenian yang cukup lama berkembang sebagai warisan leluhur secara turun-temurun dan merupakan hasil gagasan masyarakat pendukungnya yang mempunyai sifat atau ciri-ciri khas daerah-daerah yang bersangkutan serta menjadi identitas suatu wilayah atau daerah pendukungnya. Ciri-ciri kesenian tradisional menurut Umar kayam dalam Bastomi 1991 : 95-96, antara lain : a. Memiliki jangkauan yang terbatas pada lingkungan kultur yang menunjang. b. Merupakan pencerminan dari suatu kultur yang berkembang sangat pelan, karena dinamika dari masyarakat yang mendukungnya. c. Merupakan bagian dari kosmos kehidupan yang bulat tidak terbagi-bagi dalam pengkotakan yang spesialisasi. d. Bukan merupakan hasil dari kreativitas individu, tetapi tercipta secara anonim bersama dengan sifat kolektif masyarakat yang menunjagnya.

2.3 Musik Tradisional