2010 126.443
0,67 Sumber : BPS Kota Magelang, 2001 – 2010 diolah
b. Sosial Kota Magelang
Pembangunan sosial merupakan aspek yang penting pada proses pembangunan disamping bidang ekonomi yang sebagai titik berat selama kegiatan
pembangunan. Peningkatan sumber daya manusia sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas manusia dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan
datang. Tersedianya sarana dan prasaran pendidikan di Kota Magelang merupakan salah satu wujud nyata dalam bidang pendidikan. Pada tahun 2010, jumlah SD ada
77 dengan jumlah guru 947 orang dan jumlah murid 15.732 orang. Dan jumlah jenjang SLTP ada 22 dengan jumlah guru 825 orang dan jumlah murid 10.966
orang. Sedangkan jumlah SLTA ada 15 dengan jumlah guru 591 orang dan jumlah murid 5.679 orang.
Salah satu peran pemerintah dalam pembangunan kesehatan adalah menyediakan sarana kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas dengan
mudah dan biaya yang relatif murah. Sarana kesehatan tersebut antara lain berupa rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, dan tenaga kesehatan. Pada tahun
2010 di Kota Magelang terdapat 10 rumah sakit yang terdiri-dari 6 rumah sakit umum, 1 rumah sakit jiwa, 1 rumah sakit paru-paru, dan 2 rumah sakit bersalin.
Sedangkan jumlah puskesmas sebanyak 5 dan terdapat 12 puskesmas pembantu. Fasilitas tersebut ditunjang dengan jumlah dokter yang memadai, yaitu ada 31
dokter dan 90 bidan serta perawat. Penyediaan tempat ibadah bagi kalangan umat beragama merupakan salah satu
media komunikasi antara hamba-Nya dengan sang pencipta untuk meningkatkan
keimanan seseorang. Pada tahun 2010 terdapat 145 mesji, 192 mushola, 30 gereja, dan 1 vihara. Jumlah penduduk pemeluk agama islam sebanyak 105.239 orang,
katholik sebanyak 8.039 orang, kristen sebanyak 12.345 orang, budha sebanyak 541orang, hindu sebanyak 249orang, dan lain-lainnya sebanyak 30 orang.
c. Geologi
Struktur dan Karakteristik geologi Kota Magelang berupa dataran alluvium yang tersebar sampai di bagian selatan dan tempat-tempat di pinggir Sungai Progo
dan Sungai Elo. Dataran ini tersusun oleh batuan hasil rombakan bebatuan yang lebih tua, yang bersifat lepas. Umumnya berada pada ketinggian antara 250–350
m, berelief halus dengan kemiringan antara 3-8. Daerah ini dialiri oleh Sungai Progo dan Sungai Elo yang mengalir dengan pola Sum Meander. Potensi
Kandungan tanah Kota Magelang sebagian besar berupa batu pasir lepas dan konglomerat. Hasil produksi gunung berapi yang merupakan endapan kwarter.
Sifat batuan pasir dan breksi konglomerat sangat poreous kelulusan air tinggi, serta penurunan terhadap beban kecil, mendekati nol 0. Daya dukung terhadap
bangunan berkisar antara 5kgcm
2
–19 kgcm
2
.
d. Hidrologi