Karakteristik Penyajian Karakteristik Bahan Ajar Tematik Keterampilan Memahami

perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya berkaitan dengan dunia kerja dan industri. Adapun indikator empat dan lima, yaitu bentuk penjelasan materi dan penyajian contoh dapat dikategorikan ke dalam karakteristik user friendly dan self instructional . Karakter bersahabat pada kedua indikator tersebut terilhat dari penjelasan materi dan penyajian contoh yang sengaja disesuaikan dengan konteks kompetensi kejuruan yang sangat akrab dengan pengguna peserta didik. Hal ini memicu pengguna untuk membelajarkan diri sendiri tanpa perlu banyak bergantung pada pihak lain self instructional.

4.2.1.2 Karakteristik Penyajian

Karakteristik penyajian dalam bahan ajar tematik keterampilan memahami perintah kerja tertulis berdasarkan kebutuhan peserta didik dan guru diperoleh melalui lima indikator yaitu 1 konsep penyajian materi, 2 bentuk pengantar, 3 sistematika penataan uraian materi, 4 letak evaluasi, dan 5 bentuk evaluasi. Berikut merupakan karakteristik yang dihasilkan berdasarkan lima indikator tersebut. Tabel 4.6 Rumusan Karakteristik Penyajian Bahan Ajar No Indikator Karakteristik yang Dihasilkan 1 Konsep penyajian materi Diawali dengan tujuan dan manfaat pembelajaran serta dilengkapi pemodelan 2 Bentuk pengantar Menjelaskan sekilas materi yang akan dibahas 3 Sistematika penataan uraian materi Pengantar, isi, contoh, rangkuman, latihan 4 Letak evaluasi Evaluasi pada setiap bab dalam bahan ajar 5 Bentuk evaluasi Soal penguasaan materi Sama halnya dengan karakteristik materi, pembahasan yang dilakukan terhadap kelima indikator karakteristik di atas adalah dengan menghubungkan temuan tersebut dengan teori karakteristik modul yang disosialisasikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Dirjen Dikti. Indikator pertama yang berkaitan dengan konsep penyajian materi dapat dikatergorikan ke dalam krakteristik self instructional. Konsep penyajian yang diawali dengan tujuan dan manfaat pembelajaran serta dilengkapi pemodelan memudahkan pengguna bahan ajar khususnya peserta didik untuk belajar memahami materi secara mandiri. Pada indikator kedua, bentuk pengantar berupa penjelasan sekilas mengenai materi yang dibahas dapat dikategorikan ke dalam karakter self instructional dan self contained. Selain memudahkan peserta didik untuk belajar mandiri, bentuk pengantar seperti ini juga menunjukkan keseluruhan cakupan materi yang akan dibahas pada kompetensi atau subkompetensi. Sistematika penataan uraian materi dan letak evaluasi sebagai indikator ketiga dan keempat dapat dikategorikan ke dalam karakteristik konsistensi dan format. Penataan uraian materi yang disajikan berdasarkan urutan pengantar, isi, contoh, rangkuman, dan latihan merupakan format penyajian materi yang disajikan secara konsisten. Konsistensi penyajian ini juga diterpakan dalam penyajian evaluasi yang diletakkan pada setiap bab dalam bahan ajar. Adapun indikator kelima yaitu bentuk evaluasi berupa soal penguasaan materi dapat dikategorikan ke dalam karakter adaptif. Melalui bentuk evaluasi ini, pengguna bahan ajar tidak hanya diuji penguasaan materi tetapi juga kemampuan untuk menerapkan dan mengaitkan hubungan materi tersebut dengan perkembangan ilmu dan teknologi pada dunia kerja dan industri. Selain rumusan karakteristik isi dan karakteristik penyajian yang telah dibahas berdasarkan teori kaakteristik modul, bahan ajar tematik keterampilan memahami perintah kerja tertulis yang telah dikembangkan juga dibahas berdasarkan teori karakteristik pembelajaran tematik yang dicetuskan oleh Hilda Karli 2007. Pembahasan ini diharapkan dapat menunjukkan relevansi dan manfaat bahan ajar terhadap pembelajaran tematik. Tabel 4.7 Implementasi Karakteristik Pembelajaran Tematik dalam Bahan Ajar Keterampilan Memahami Perintah Kerja Tertulis No Karakteristik Pembelajaran Tematik Implementasi dalam Bahan Ajar yang Dikembangkan 1. Holistik. Suatu topik bahasan diamati dan dikaji dari beberapa sudut pandang bidang studi. Jaringan tema dalam bahan ajar tematik ini terdapat pada bagian penjelasan yang menyertai setiap contoh perintah kerja tertulis. Dari penjelasan ini, setidaknya ada tiga sudut pandang bidang studi yang terkait dengan tema dalam contoh yaitu Bahasa Indonesia, Mata Pelajaran Kejuruan, dan Kewirausahaan. Penjelasan relasi jaringan tema. 2. Bermakna. Terbentuknya jalinan struktur kognitif peserta didik yang berdampak pada kebermaknaan Implementasi karakteristik ini pada dasarnya juga terletak dalam contoh materi. Akan tetapi, penjelasan yang menunjukkan kebermaknaan bagi peserta didik terletak pada kiat menindaklanjuti perintah kerja tersebut. materi yang dipelajari. Kebermaknaan materi bagi peserta didik 3. Otentik. Memungkinkan peserta didik memahami hasil belajarnya sendiri yang diperoleh bukan sekadar hasil pemberitahuan guru. Hasil belajar yang dimaksud dalam karakteristik ini diperoleh dari interaksi peserta didik dengan berbagai sumber belajar, objek, fakta, dan peristiwa. Untuk menunjang hal tersebut, materi pembelajaran juga harus dilengkapi dengan refleksi yang mampu memberikan bahan evaluasi diri bagi peserta didik. Kolom refleksi sebagai arahan pengetahuan otentik peserta didik 4. Aktif. Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Menurut karakteristik ini, peserta didik diharapkan berperan aktif dalam pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Guna memaksimalkan peran aktif ini, kolom latihan yang terdapat pada setiap bab menjadi penekanan aktivitas belajar peserta didik. Latihan sebagai salah satu aktivitas belajar siswa

4.2.2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar Tematik Keterampilan