Jenis-Jenis Perintah Kerja Tertulis 1

2.2.4 Jenis-Jenis Perintah Kerja Tertulis 1

Surat Perintah Salah satu hal yang umum dilakukan pada suatu organisasi atau perusahaan adalah membuat surat perintah. urat perintah adalah surat yang dikeluarkan oleh instansi atau pihak yang lebih tinggi kepada instansi atau pihak yang berada di bawahnya agar melakukan sesuatu yang berkaitan dengan tugas-tugas, wewenang maupun tanggung jawab Prabowo 2004:264.. Teori yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Pratama dan Manurung 2008:133. Menurutnya, surat perintah adalah surat yang dikeluarkan oleh suatu instansipihak yang lebih tinggi kepada pihak yang lebih rendah bawahan untuk melakukan sesuatu sebagaimana diterangkan dalam surat perintah. Merujuk pada dua teori di atas dan dikaitkan dengan konteks budaya kerja, surat perintah dapat dipahami sebagai instruksi tertulis dari pihak atasan ke bawahan yang berisi pemberian hak serta kewajiban untuk melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang dijelaskan dalam surat perintah. Surat perintah pada umumnya terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut: 1 kepala surat 2 pembukaan 3 isi surat perintah 4 kaki suratbagian akhir surat 2 Surat Edaran Pratama dan Manurung 2008:143 mencetuskan teori mengenai surat edaran. Menurutnya, surat edaran adalah surat pemberitahuan yang diedarkan dan ditujukan kepada berbagai pihak. Dalam keadaan tertentu, surat edaran memiliki sasaran pembaca yang sangat besar, sehingga sering disebut surat stikuler. Selain teori di atas, surat edaran juga dimaknai sebagai surat yang berupa penganjuran, pelanggaran, pemberitahuan, atau petunjuk Kosasih dan Darma 2009:140. Dengan demikian, surat edaran hampir sama dengan surat pengumuman, yaitu isinya sama-sama untuk diketahui orang banyak. Bedanya, surat edaran dikeluarkan oleh instansi yang masih satu lingkungan dengan pihak yang menerimanya. Surat edaran diketahui oleh instansi atau subjek surat yang kedudukannya lebih tiggi dari para penerima atau subjek surat. Oleh karena itu, surat edaran biasanya dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kebijakan oleh instansi yang ada di bawahnya tersebut. Dari kedua teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa surat edaran adalah pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan oleh sebuah instansipimpinan untuk ditujukan kepada pejabatpegawai dalam lingkungan instansi yang bersangkutan. Surat edaran ini pada umumnya berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, seperti kebijakan pimpinan, petunjuk mengenai tata cara pelaksanaan, atau peraturan. Adapun unsur-unsur dari surat edaran terdiri atas beberapa hal berikut. 1 Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya. 2 No, hal, lampiran, tanggal surat, dan alamat tujuan surat. 3 Perkataan ”Edaran” biasanya ditulis di tengah 4 Isi surat edaran: Salam pembuka, isi surat, dan penutup surat 5 Kaki surat: salam penutup serta nama penanggung jawab surat edaran. 3 Surat Pengumuman Pengumuman adalah berita atau informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat umum Bratawidjaja, 2002:63. Dalam dunia kerja, penyampaian informasi tersebut pada umumnya disampaiakan melalui surat pengumuman. Surat pengumuman merupakan salah satu jenis surat yang berisi pemberitahuan kepada semua anggota dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi. Surat pengumuman berisi pemberitahuan mengenai suatu hal yang perlu diketahui oleh seluruh anggota atau warga dari suatu unit Prabowo, 2004:226. Teori lain mengenai surat pengumuman juga dicetuskan oleh Pratama dan Manurung 2008:143, surat pengumuman adalah surat yang isinya memberitakan sesuatu. Adapun bagian dari surat pengumuman meliputi beberapa hal di antaranya: 1 bagian kepala, yaitu bagian yang memuat nama dan alamat pemberi pengumuman, petunjuk pengumuman, nomor pengumuman, dan peruhal pengumuman, 2 bagian isi, yaitu bagian yang memuat isi atau inti dari pengumuman yang hendak disampaikan, 3 bagian kaki, yaitu bagian yang memuat tanggal dan bulan pengumuman, nama dan jabatan penanggungjawab pemberi pengumuman. 4 Memo Memo atau memorandum adalah surat internal yang bersifat informatif, setengah resmi, kekeluargaan, namun masih berkaitan dengan kedinasan Bratawidjaja, 2002:46. Dari segi etimologis, memorandum berasal dari bahasa Inggris, memory yang berarti ingat atau peringatan. Memorandum biasa digunakan untuk surat-menyurat secara intern dalam lingkungan kantor. Memo dibuat oleh atasan kepada bawahan atau antara pejabat yang setaraf. Isi memo singkat, sederhana, dan mudah agar cepat dipahami. Memo umumnya berisi peringatan, arahan, penerangan, perintah, pertanyaan, dan lain sebagainya. Penulisan memo dapat ditik atau ditulis tangan. Isi memo umumnya tidak lebih dari 10 baris. Bagian-bagian memorandum meliputi sebagai berikut: 1. Ciri Bentuk Terdiri atas dua bagian, yaitu kepala memo dan isi memo. Kepala memo berisi: 1 pihak yang dituju 2 pengirim memo 3 perihal memo 4 tanggal pengirim memo 5 paraf dan nama pengirim 2. Ciri Isi Isi memo disampaikan dengan bahasa singkat. Penulisan memo harus langsung menyampaikan pesan atau perintah dengan kalimat pendek dan tegas. Karena peredarannya yang terbatas, memo biasanya tidak mencantumkan identitas kantor. 5 Disposisi Lembaran disposisi adalah lembaran kertas yang disediakan oleh agendaris untuk diisi oleh pimpinan tentang tindak lanjut surat yang masuk. Dengan kata lain, disposisi adalah catatan berupa saran tanggapan instruksi setelah surat dibaca oleh pimpinan Irman, 2008:50. Sebagai contoh, suatu intitusi menerima surat penawaran barang oleh bagian administrasi. Surat itu diagendakan, lalu diberi lembar disposisi. Selanjutnya, pimpinan membuat disposisi. Isi disposisi bisa merupakan perintah untuk menolak penawaran tersebut atau memerintahkan staf yang bersangkutan untuk membalas surat yang isinya memesan barang-barang tersebut. Disposisi dibedakan menjadi dua macam: 1 Disposisi langsung, yaitu disposisi yang langsung ditulis pada lembaran surat, dan 2 Disposisi tidak langsung, yaitu disposisi yang dituliskan pada lembaran tersendiri lembaran disposisi. 2.3 Kerangka Berpikir Sebagaimana telah disadari bersama, bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di SMK haruslah mengutamakan fungsi kumunikasi yang dilakukan di masyarakat serta ruang publik di dalam bidang profesional kerja maupun industri. Perintah kerja tertulis sebagai salah satu kompetensi dasar bahasa Indonesia tingkat madya, harus dikuasasi benar oleh peserta didik SMK karena kompetensi ini akan sering mereka jumpai dan praktikan ketika masuk di dunia kerja dan industri. Konsep belajar dengan pendekatan berbasis kompetensi kejuruan pada peserta didik SMK sudah seharusnya diiringi dengan ketersediaan bahan ajar yang mumpuni. Menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini berupaya mengembangkan bahan ajar perintah kerja tertulis yang selama ini disajikan dalam buku-buku ajar SMK. Dalam pengembangan bahan ajar ini, prinsip tematik menjadi konsep pembeda sekaligus peyempurna bagi bahan ajar yang selama ini ada, sehingga mampu memaksimalkan pembelajaran dalam pendekatan Competency Based Training CBT . Melalui prinsip tematik, bahan ajar yang dihasilkan akan mampu memudahkan guru dalam memberikan pelajaran yang komunikatif dan bermakna bagi peserta didik. Konsep tematik yang akan disajikan dalam pengembangan bahan ajar ini adalah dengan mengintegrasikan mata pelajaran kewirausahaan bersamaan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia kompetensi perintah kerja tertulis, dan disajikan melalui materi ajar yang sesuai konteks kompetensi kejuruan. Pengintegrasian mata pelajaran kewirausahaan dalam bahan ajar ini dimaksudkan agar peserta didik SMK memiliki wawasan dan orientasi dunia kerja yang nyata. Adapun penyesuaian bahan ajar dengan konteks kompetensi kejuruan dimaksudkan agar peserta didik juga memiliki kesiapan, kematangan, dan kemantapan untuk praktik di dunia kerja sesuai dengan kompetensi profesional mereka. Langkah pertama dalam penyusunan bahan ajar ini dimulai dari pemetaan kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai peserta didik dalam mata pelajaran kewirausahaan dan mata pelajaran kejuruan. Kompetensi dasar dan indikator tersebut kemudian disinkronkan dengan kompetensi dasar memahami perintah kerja tertulis. Langkah berikutnya adalah merancang bahan ajar berdasarkan análisis pemetaan dan jaringan tema berdasarkan análisis tersebut. Tahapan penyusunan bahan ajar ini dapat divisualisasikan melalui bagan berikut. . Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Pemetaan kompetensi dasar dan indikator Analisis jaringan kompetensi dasar dan indikator Analisis jaringan tema dan konteks Penyusunan bahan ajar 45

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development RD yang merujuk pada model Borg dan Gall. Sugiono 2008: 297 mengemukakan bahwa metode RD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Pendekatan Research and Development RD dari Borg dan Gall 1989 terdiri atas sepuluh tahap, yaitu 1 penelitian dan pengumpulan data research and information collecting, 2 perencanaan planning, 3 pengembangan draf produk develop preliminary form of product, 4 uji coba lapangan awal preliminary field testing, 5 merevisi hasil uji coba main product revision, 6 uji coba lapangan main field testing, 7 penyempurnaan produk hasil uji lapangan operational product revision, 8 uji pelaksanaan lapangan operational fiel testing, 9 penyempurnaan produk akhir final product revision, dan 10 diseminasi dan implementasi dissemination and implementation Sukmadinata 2008:169-170. Penelitian ini dibatasi dalam skala kecil, termasuk dimungkinkannya untuk membatasi langkah penelitian menjadi lima tahapan yang dilakukan secara sistematik. Pembatasan tahapan penelitian tersebut disesuaikan dengan tingkat