melakukan praktik perataan laba dengan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba.
Pengklasifikasian perusahaan tersebut ditinjau dari penjualan dan laba bersih. Hal tersebut dikarenakan laba bersih mencerminkan seluruh akibat
tindakan laba terhadap keterjadian praktik perataan laba suatu perusahaan. Laba yang digunakan untuk menghitung indeks Eckel menurut Gordon, 1966 dalam
Prabayanti dan Gerianta, 2010 adalah net income. Hal tersebut didasarkan atas adanya kecenderungan perhatian dari investor atas nilai laba paling akhir yang
diperoleh suatu perusahaan.
2.3. Corporate Governance
2.3.1. Definisi dan Tujuan Corporate Govenance
Organization for Economic Cooperation and Development OECD mendefinisikan corporate governance sebagai berikut:
“Corporate governance is the system by which business corporations are directe and controlled. The corporate governance structure specifies the
distribution of right and responsibilities among different participants in the corporation, such as the board, managers, shareholders and other
stakeheholders, and spells out the rules and procedures for maing decisions on corporate affairs. By doing this, it also provides the structure
through which the company objectives are set, and the meansof attaining those obj
ectives and monitoring performance” OECD, 1999 OECD melihat corporate governance sebagai suatu sistem dimana
perusahaan atau entitas bisnis harus diarahkan dan diawasi. Sejalan dengan itu maka struktur corporate governance menjelaskan distribusi hak-hak dan
tanggungjawab dari masing-masing pihak yang terlibat dalam sebuah bisnis, yaitu antara lain dewan komisaris dan direksi, manajer, pemegang saham, serta pihak-
pihak lain yang terkait sebagai stakeholders. Selanjutnya struktur dari corporate governance juga menjelaskan bagaimana aturan dan prosedur dalam pengambilan
dan pemutusan kebijakan sehingga dengan melakukan itu semua maka tujuan perusahaan dan pemantauan kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan dan
dilakukan dengan baik. Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI, 2001
mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu
sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Corporate governance diartikan pula sebagai sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang
menciptakan nilai tambah value added untuk semua stakehokder Monks, 2003. Corporate governance dilaksanakan dengan tujuan agar kualitas laba yang
merupakan salah satu informasi penting yang tersedia untuk publik dan dapat digunakan investor untuk menilai perusahaan menjadi lebih andal. Secara umum
corporate governance dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk mengatur hubungan berbagai pihak yang berkepentingan, baik itu internal maupun
eksternal yang bertujuan untuk meningkatkan keandalan informasi keuangan.
2.3.2. Manfaat Corporate Governance