15
2.1.5 Aktivitas Belajar
Menurut Poerwadarminto dalam Manihai 2013, aktivitas adalah kegiatan atau  kesibukan.
Menurut  Nasution  dalam  Manihai  2013  “aktivitas  adalah keaktifan  jasmani  dan  rohani
”.  Dierich  1979  dalam  Hamalik  2013:  172-3
mengklasifikasikan aktivitas belajar sebagai berikut:
1 Kegiatan-kegiatan  visual,  meliputi:  membaca,  melihat  gambar-
gambar,  mengamati  eksperimen,  demonstrasi,  pameran,  dan mengamati orang lain bekerja atau bermain;
2 Kegiatan-kegiatan lisan, meliputi: mengemukakan suatu fakta atau
prinsip,  menghubungkan  suatu  kejadian,  mengajukan  pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan
interupsi;
3 Kegiatan-kegiatan  mendengarkan,  meliputi:  mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan percakapan, mendengarkan radio; 4
Kegiatan-kegiatan  menulis,  meliputi:  menulis  cerita,  menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan
tes, dan mengisi angket; 5
Kegiatan-kegiatan  menggambar,  meliputi:  membuat  grafik, menggambar, diagram peta, dan pola;
6 Kegiatan-kegiatan  metrik,  meliputi:  melakukan  percobaan,
menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun; 7
Kegiatan-kegiatan  mental,  meliputi:  merenungkan,  mengingat, memecahkan  masalah,  menganalisis,  melihat,  dan  membuat
keputusan; 8
Kegiatan-kegiatan  emosional,  meliputi:  minat,  membedakan, berani, tenang.
Berdasarkan  pendapat  para  ahli  tentang  aktivitas  belajar,  maka  dapat disimpulkan  bahwa  aktivitas  belajar  merupakan  segala  kegiatan  jasmani  dan
rohani.  Kegiatan  tersebut  seperti  kegiatan  visual,  lisan,  mendengarkan,  menulis, menggambar, metrik, mental dan emosional.
2.1.6 Hasil Belajar
Rifa’i  dan  Anni  2011:  85  menyatakan  bahwa  hasil  belajar  merupakan perubahan  perilaku  yang  diperoleh  siswa  setelah  mengalami  kegiatan  belajar.
Perolehan  aspek-aspek  perubahan  perilaku  tergantung  pada  apa  yang  dipelajari
16 oleh  siswa.  Menurut  Tampubolon  2014:  195  hasil  belajar  ditentukan  oleh
gabungan antara kemampuan dasar dan kesungguhan dalam belajar. Kesungguhan ditentukan  oleh  motivasi  yang  bersangkutan.  Oleh  karena  itu,  sangat  penting
menumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai hasil belajar. Hamalik 2006 dalam Tampubolon 2014: 140 menyatakan bahwa hasil
belajar  adalah  perubahan  tingkah  laku  pada  diri  siswa  yang  dapat  diamati  dan diukur  dalam  bentuk  perubahan  pengetahuan,  sikap,  serta  keterampilan.  Sudjana
1989  dalam  Tampubolon  2014:  140  menyatakan  bahwa  hasil  belajar  adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian hasil belajar yang telah diuraikan,  dapat  disimpulkan  bahwa  hasil  belajar  merupakan  perubahan  tingkah
laku berdasarkan kesungguhan belajar  yang dapat diamati dan diukur. Selain itu, hasil belajar juga diperoleh dari pengalaman.
2.1.7 Performansi Guru