Bahan dan Alat Penelitian .1 Bahan Penelitian Prosedur Penelitian

7. Karies media adalah karies yang sudah mencapai dentin. 9. Karies pulpa adalah karies yang sudah mencapai pulpa. 3.7 Bahan dan Alat Penelitian 3.7.1 Bahan Penelitian a. Gigi premolar satu maksila kiri dan kanan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi b. Larutan saline NaCl 0.9 c. Natrium Hipoklorit NaOCl 5,25 Baycline, PT. Johnson Home Hygine Product, Indonesia d. Asam Nitrat HNO3 5 e. Alkohol C2H5OH70, 96 dan Alkohol Absolut f. Methyl Salisilat C8H8O3 g. Tinta Printer Data Print, Indonesia h. Tissue

3.7.2 Alat Penelitan

a. Bur bulat b. Masker c. Sarung tangan d. Pinset e. Jarum Eksirpasi Thomas, Prancis f. Micromotor strong,Korea g. Spuit 1,5cc York, Indonesia h. Wadah perendaman i. Stereo mikroskop Zeizz Stemi DV4 Universitas Sumatera Utara Gambar 10: Micromotor, strong- korea A, Jarum ekstirpasi Nerve Broach, Thomas- Prancis B, wadah perendaman C, spuit, york-Indonesia D , Stereo mikroskop, zeizz stemi DV4 E A B C D E Universitas Sumatera Utara

3.8 Prosedur Penelitian

Setelah semua gigi premolar satu maksila permanen kiri dan kanan terkumpul, sampel dimasukkan ke dalam wadah perendaman dan diberi label, kemudian dilakukan prosedur penelitian dengan tahap sebagai berikut :

I. Tahap pembersihan gigi

• Sampel direndam dengan larutan saline NaCl 0,9. • Scaling sampel secara manual untuk membersihkan kalkulus dan sisa jaringan lunak yang menempel pada sampel. • Cuci dengan air. • Rendam seluruh permukaan sampel dalam larutan natrium hipoklorit NaOCl 5,25 Baycline, PT. Johnson Home Hygine Product, Indonesia selama 1 jam untuk membersihkan sampel dari debris.

II. Tahap pemeriksaan visual

• Lakukan pemeriksaan morfologi eksternal gigi secara visual dan catat klasifikasikan tipe akar gigi menurut Loh HS 1998.

III. Tahap dekalsifikasi dan pewarnaan saluran akar

• Buka atap pulpa sampel dengan menggunakan bur bulat. Bur bulat diletakkan di tengah permukaan oklusal gigi dan diarahkan sejajar dengan sumbu panjang gigi dan lakukan pengeburan sampai menembus atap pulpa sehingga orifisi saluran akan terlihat. • Lakukan ekstirpasi saluran akar dengan menggunakan jarum ekstirpasi nerve broach, ekstirpasi saluran akar dilakukan melalui setiap orifisi. Setelah itu cuci dengan air. • Rendam seluruh permukaan gigi dalam larutan natrium hipoklorit NaOCl 5,25 Baycline, PT. Johnson Home Hygine Product, Indonesia selama 12 jam untuk melarutkan sisa-sisa jaringan pulpa dan debris yang terdapat pada Universitas Sumatera Utara saluran akar. Perendaman dimulai pada pukul 19.00-07.00 WIB pada hari pertama. • Sampel dicuci dengan air mengalir selama 2 jam pukul 07.00-09.00 hari pertama untuk melarutkan sisa larutan natrium hipoklorit NaOCl kemudian keringkan dengan tissue. • Sampel didekalsifikasi dengan cara merendam seluruh permukaan gigi dengan asam nitrat HNO3 5 selama 4 hari pada suhu ruangan, setiap 24 jam larutan asam nitrat 5 diganti dengan larutan yang baru. Perendaman mulai dilakukan pada pukul 09.00 WIB dan penggantian larutan asam nitrat 5 dilakukan setiap hari pada pukul 09.00 WIB hingga hari keempat. Larutan asam nitrat ini berfungsi untuk melarutkan komponen anorganik gigi mineral. Larutan asam nitrat 5 ini bekerja dalam waktu yang cepat dan hanya sedikit menyebabkan kerusakan jaringan pada gigi. • Gigi dicuci dengan air mengalir selama 4 jam pukul 09.00-12.00 WIB hari keempat untuk membersihkan asam nitrat kemudian dikeringkan dengan tissue. • Gigi didehidrasi dengan cara merendam seluruh permukaan gigi dalam alkohol C2H5OH 70 selama 12 jam kemudian merendam kembali pada alkohol 96 selama 12 jam dan terakhir merendamnya pada alkohol absolut 99 selama 12 jam. Perendaman pada alkohol 70 dilakukan pada pukul 12.00 WIB hari keempat , alkohol 96 pada pukul 24.00 WIB hari keempat dan alkohol absolut pada pukul 12.00 WIB hari kelima. Hal ini dilakukan untuk menarik kandungan air, lemak dan udara yang terdapat pada gigi. Proses dehidrasi ini dilakukan secara bertahap mulai dari alkohol berkonsentrasi rendah hingga tinggi bertujuan agar tidak terjadi penyusutan yang terlalu besar pada gigi. • Suntikkan tinta printer Data Print,Indonesia ke dalam saluran akar melalui orifisi dengan menggunakan spuit York, Indonesia. Tinta ini akan mewarnai saluran akar sehingga saluran akar akan mempunyai warna yang berbeda Universitas Sumatera Utara dengan jaringan disekitarnya sehingga dapat terlihat bentuk dan jumlah saluran akar pada gigi. • Rendam seluruh permukaan gigi pada larutan methyl salisilat C8H8O3 selama 2 jam hingga gigi menjadi transparan karena methyl salisilat ini akan menaikkan index refraktif gigi. Perendaman pada larutan methyl salisilat ini dilakukan mulai pukul 12.00-14.00 WIB pada hari kelima.

IV. Tahap pemeriksaan mikroskopis

• Sampel yang sudah menjadi transparan kemudian dilihat dengan menggunakan stereo mikroskop. Pada penelitian ini, yang dilihat adalah bentuk saluran akar utama, saluran akar lateralaksesori tidak dilihat. • Klasifikasikan tipe saluran akar berdasarkan klasifikasi Vertucci.

V. Tahap pengolahan dan analisa data

• Hasil • Analisa Data • Kesimpulan Universitas Sumatera Utara Gambar 11: Pembukaan atap pulpa A, ekstirpasi pulpa B pencucian gigi dengan air mengalir C, penyuntikan tinta kedalam saluran akar D.

3.9 Pengolahan dan Analisa Data