2.2 Penelitian yang relevan
Beberapa karya ilmiah mengembangkan model Problem Based Learning PBL untuk meningkatkan hasil belajar dan soft skill konservasi siswa.
Diantaranya penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan soft skill dan pemahaman konsep yang dikembangkan oleh
Faizah dkk 2013 menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis masalah pada materi hidrolisis garam yang dikembangkan memiliki kriteria valid dengan
rata-rata sebesar 3,57, adanya peningkatan soft skill siswa dengan N-Gain sebesar 0,46 dalam kategori sedang, sebanyak 72,72 siswa mencapai ketuntasan soft
skill dengan kriteria tinggi atau sangat tinggi, pemahaman konsep siswa juga meningkat dengan perolehan N-Gain sebesar 0,69 dalam kategori sedang,
sebanyak 84,85 siswa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥76, serta
siswa memberikan respon positif. Penelitian lain yang dilakukan oleh Rosita 2014 tentang pengembangan
perangkat pembelajaran Problem Based Learning PBL berorientasi Green Chemistry materi hidrolisis garam untuk mengembangkan soft skill konservasi
siswa menunjukkan LKS yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran kimia. Perangkat pembelajaran dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa materi hidrolisis garam dengan N-gain sebesar 0,63 sedang. Peningkatan soft skill konservasi siswa yang berkriteria tinggi sebanyak
35,48 sedangkan yang berkriteria sedang 64,52. Selain itu, penelitian pengembangan media pembelajaran IPA Education
Card berbasis sains-edutainment tema energi kelas VIII oleh Suparmi 2013 menghasilkan media pembelajaran yaitu Education Card berbasis Sains-
Edutainment yang mengacu pada bentuk kartu remi yang sebenarnya yaitu berukuran 9x6 cm. Penelitian ini menunjukkan hasil yang efektif dan layak
digunakan dalam proses pembelajaran. Ketiga penelitian di atas menunjukkan bahwa pengembangan media dalam
model Problem Based Learning PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan soft skill konservasi siswa.
2.3 Kerangka Berfikir