Pembelajaran IPA Tinjauan Pustaka

a Aktivitas melihat visual activities, aktivitas yang termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi maupun percobaanpekerjaan orang lain. b Aktivitas lisan oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi. c Aktivitas mendengarkan listening activities, sebagai contoh yaitu mendengarkan uraian, percakapan, diskusi dan interupsi. d Aktivitas menulis writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin. e Aktivitas menggambar drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta dan diagram. f Aktivitas gerak motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan dan membuat konstruksi. g Aktivitas mental mental activities, misalnya mengingat, memecahkan soal, menganalisa, membuat hubungan dan mengambil keputusan. h Aktivitas emosional emotional activities, misalnya menaruh minat, gembira bersemangat, berani, tenang, dan gugup. c. Penilaian tertulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya.

6. Pembelajaran IPA

IPA adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji kehidupan dan alam sekitar, membahas aspek keilmuan dan proses IPA, berorientasi pada kegiatan laboratorium atau percobaan atau pengamatan, dan menggunakan keterampilan fisik, kemampuan imaginasi, dan kreativitas. Sesuai dengan definisi IPA, ruang lingkup dari materi IPA di tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP, misalnya, mencakup: a. Inkuiri, bekerja secara ilmiah, melalui kegiatan percobaan, penelitian, pengamatan, atau praktikum. b. Materi tentang hidup dan kehidupan biologi, proses fisis, IPA, sifat materi dan perilakunya. c. Keterkaitan IPA dengan kehidupan sehari-hari dan teknologi. Jadi IPA tidak hanya menyampaikan informasi fakta dan pemahaman materi namun juga memperhatikan pengembangan kemampuan lain, seperti kemampuan menggunakan peralatan dan pemecahan masalah, bahkan sampai pada pengembangan sikap, apresiasi dan minat. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran bahwa sifat IPA, yaitu empiris melalui pengamatan dan analitis pengkajian dan pemikiran konsep dan teori, memberi corak pada metode penyampaian atau pengajaran materi yang berupa konsep dan teori dalam kurikulum Sapriati 2006. Salah satu cakupan IPA adalah Biologi, yang membahas tentang hidup dan kehidupan, yang secara sistematis membahas makhluk hidup, alam dan pengaruh alam terhadap makhluk hidup dan lingkungan serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan cara berpikir, penerapan prinsip, dan membentuk sikap, serta mengembangkan kemampuan mengingat, mereorganisasi, meneliti, melakukan percobaan Sapriati 2006. IPA, termasuk Biologi, memiliki kaitan erat dengan kegiatan laboratorium, pengamatan, penelitian, percobaan, praktikum. Pengertian laboratorium dalam hal ini tidak hanya mengacu pada alat untuk melakukan kegiatan namun merupakan inti proses belajar mengajar dan tempat orientasi atau pusat kegiatan pembelajaran IPA. Sejalan dengan pengertian tersebut, praktikum dapat diartikan sebagai kegiatan siswa yang menggunakan bahan dan atau alat serta melakukan pengamatan atau percobaan atau melatih keterampilan IPA Sapriati 2006. Tujuan praktikum adalah untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan berpikir kreatif, meningkatkan pemahaman terhadap IPA dan metode ilmiah, mengembangkan keterampilan percobaan dan penyelidikan ilmiah, menganalisis data dan mengkomunikasikan hasil, melatih kemampuan bekerja sama, menumbuhkan sikap positif dan minat, serta meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap lingkungan Sapriati 2006.

7. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan