yang jika dipecahkan sebagai termasuk dalam laba objektif yaitu apabila ketidakpastian telah sampai tingkat yang dapat diterima.
3. Pengakuan Keuntungan Waktu pengakuan keuntungan , dan khususnya keuntungan yang
berasal dari kenaikan nilai aktiva, harus identik dengan waktu pengakuan pendapatan.
E. PELAPORAN PENDAPATAN SELAMA PRODUKSI
1. Kontrak jangka panjang Metode ini dapat pada kontrak-kontrak pembangunan jangka
panjang. Pengakuan pendapatan sebelum suatu bangunan selesai dibuat mempunyai alasan yang cukup kuat baik dari segi
pragmatis maupun teoritis. Dari segi teoritis, pengakuan pendapatan selama berlangsungnya produksi untuk kontrak-
kontrak jangka panjang dapat dibenarkan karena beberapa hal. Pertimbangan yang paling penting apakah harga total kontrak
tersebut juga ketidakpastian mengenai penagihan biasanya dapat dikurangi melalui pembayaran angsuran atau dengan mengadakan
kontrak dengan pihak-pihak yang dipercaya.
2. Pertumbuhan Berhubungan dengan pelaporan pendapatan selama produksi
adalah pengakuan nilai yang meningkat dari pertumbuhan alami atau proses penuaan.
F. PELAPORAN PENDAPATAN PADA PENYELESAIAN PRODUKSI
Pelaporan pendapatan pada saat penyelesaian produksi diizinkan walaupun produk itu tidak diproduksi menurut kontrak.
Kriteria umum untuk pengakuan pendapatan adalah
Adanya harga pasar relatif stabil dan aktif
Tidak ada biaya pemasaran yang besar
Adanya penukaran unit-unit fisik tanpa pengaruh apa-apa terhadap harga jual interchange ability of units.
G. PELAPORAN PENDAPATAN PADA SAAT PENJUALAN
Pelaporan pendapatan pada saat penjualan didasarkan kepada:
Harga jual yang telah ditentukan dengan agak pasti
Produk yang dijual telah meninggalkan perusahaan dan diganti dengan suatu asset lain jadi pertukaran telah terjadi.
Untuk kebanyakan perusahaan, penjualan merupakan peristiwa
keuangan yang paling penting dalam kegiatan ekonominya.
Kebanyakan biaya produksi atau pengadaan produksi tersebut telah dikeluarkan atau dapat ditentukan dengan mudah.
H. PELAPORAN PENDAPATAN SESUDAH PENJUALAN
Penerimaan atau antisipasi mengenai penerimaan tunai sangat penting untuk pengukuran pendapatan, tetapi tidak begitu penting dalam
rangkaian kegiatan meningkatkan asset. Sehingga meskipun penerimaan uang tunai sesudah saat penjualan memberikan pengukuran verifiable,
tetapi sebenarnya tidak ada alasan untuk menunda pengakuan penjualan sampai saat diterima. Menurut Hendriksen diterjemahkan oleh Marianus
Sinaga Akuntansi keuangan 2001 : 182 yaitu : “Beban terjadi apabila barang atau jasa dikonsumsi atau digunakan dalam proses memperoleh
pendapatan. Saat pelaporan beban dilakukan dengan mencatat kegiatan dalam perkiraan atau memasukkannya dalam laporan keuangan.
Berdasarkan konsep nilai yang menyarankan bahwa harga masukan biaya harus ditahan sampai pertambahan nilai dilaporkan dengan
penggantiannya, yaitu harga keluar penjualan. Artinya saat pelaporan pendapatan datang terlebih dahulu, kemudian menyusul pelaporan
bebannya pada periode yang sama.
II. BEBAN DAN KERUGIAN