KAPAN PENDAPATAN HARUS DIAKUI? PELAPORAN PENDAPATAN SELAMA PRODUKSI
2. Karena bunga diklasifikasikan sebagai bagian dari total pendapatan, pengaruhnya yang utama adalah ketentuan waktu.
Bunga harus dicatat sesudah pencatatan pendapatan dari transaksi awal. Akan tetapi, jika bunga tidak material
jumlahnya, memasukkannya ke dalam pendapatan penjualan akan mempunyai pengaruh yang kecil pada total pendapatan
untuk periode tersebut.
3. Jika pendapatan tidak didiskontokan, klasifikasi pendapatan yang timbul dari menunggu bunga akan hilang dan termasuk
dalam klasifikasi pendapatan yang timbul dari penjualan produk atau jasa. Namun, jika bunga implisit tidak material
jumlahnya, hanya sedikit informasi berguna yang hilang karena tidak mengklasifikasikannya secara terpisah. Karena
itu, materialitas cenderung mengaburkan ketelitian teoritis.
D. KAPAN PENDAPATAN HARUS DIAKUI?
Peraturan umum untuk pengakuan dalam akuntansi adalah bahwa pos itu harus memenuhi definisi dari unsur itu dan bahwa pas itu dapat
diukur, relevan, dan dapat diandalkan. Dalam konteks sekarang, suatu pos harus diakui sebagai pendapatan dari suatu perusahaan apabila ia
merupakan bagian dari produk organisasi, apabila ia dapat diukur, apabila ia mempunyai nilai peramalan dan umpan balik, dan apabila ia
dapat diuji secara andal. FASB memberikan saran untuk pengakuan pendapatan yang khusus untuk pendapatan. Menurut mereka, pendapatan
tidak boleh diakui sampai ia:
a. Dihasilkan earned b. Direalisasi atau dapat direalisasi
Karena pendapatan merupakan bagian dari laba, peraturan untuk pengakuan pendapatan adalah bagian dari peraturan untuk pengakuan
laba. Karena itu, kunci untuk menentukan laba harus diakui adalah penentuan kapan ia telah dihasilkan dan direalisasi.
1. Pendapatan yang dihasilkan Dari sudut pandang ekonomi, penghasilan adalah suatu proses
berkelanjutan. Produk dari suatu perusahaan tampak secara bertahap sebagai bahan mentah yang dirakit dan diubah,
bentuknya atau diproses dengan memakai tenaga kerja dan peralatan modal. Pendapatan harus diakui secara terus menerus
sepanjang keseluruhan siklus produk.
2. Realisasi Realisasi bukan suatu determinan dalam konsep laba, realisasi
hanya berfungsi sebagai pedoman memutuskan kapan kejadian
yang jika dipecahkan sebagai termasuk dalam laba objektif yaitu apabila ketidakpastian telah sampai tingkat yang dapat diterima.
3. Pengakuan Keuntungan Waktu pengakuan keuntungan , dan khususnya keuntungan yang
berasal dari kenaikan nilai aktiva, harus identik dengan waktu pengakuan pendapatan.