intellectual capital menjadi tiga bentuk dasar, yaitu modal manusia human capital, modal struktural structural capital dan modal pelanggan customer
capital. Variabel penelitian yang digunakan adalah ukuran, umur dan kinerja
keuangan perusahaan. Variabel independennya yaitu kinerja keuangan perusahaan, ukuran perusahaan dan umur perusahaan. Sedangkan variabel
dependennya adalah intellectual capital secara agregat value added intellectual capital atau VAIC. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan
proksi return on assets ROA, yaitu ukuran profitabilitas perusahaan, earning per shares EPS yaitu ukuran pendapatan per lembar saham employee productivity
EP, yaitu ukuran produktivitas karyawan dalam perusahaan. Intellectual capital diukur dengan model value added intellectual capital secara agregat VAIC.
Adapun komponen VAIC meliputi value added capital employee VACA, yaitu kalkulasi dari kemampuan mengelola modal perusahaan, value added human
capital VAHU, yaitu kalkulasi dari kemampuan SDM perusahaan, dan structural capital value added STVA, yaitu kalkulasi untuk kemampuan
organisasi dalam perusahaan.
2.9.1 Pengaruh Return on Assets ROA terhadap Kinerja Intellectual
Capital
Return on Asset ROA merupakan rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas menilai kinerja perusahaan.
ROA menunjukan kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola aset yang tersedia untuk mendapatkan net income.
Universitas Sumatera Utara
Rasio ROA ini sering dipakai manajemen untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan menilai kinerja operasional dalam memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki perusahaan, disamping perlu mempertimbangkan masalah pembiayaan terhadap aktiva tersebut. Nilai ROA yang semakin
mendekati 1, berarti semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain semakin tinggi nilai ROA
maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.
2.9.2 Pengaruh Earning Per Shares EPS terhadap Kinerja
Intellectual Capital
Earning per shares menunjukkan besarnya laba yang diperoleh investor dalam penanaman modalnya di suatu perusahaan go public di Bursa Efek
Indonesia. Semakin tinggi intellectual capital yang dimanfaatkan oleh perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai EPS. Jika EPS suatu perusahaan
semakin tinggi, investor akan bersedia menanamkan investasi pada perusahaan tersebut. Pramestiningrum, 2013
2.9.3 Pengaruh Employee Productivity EP terhadap Kinerja
Intellectual Capital
Employee productivity EP, yaitu ukuran produktivitas karyawan dalam perusahaan. Peningkatan profitabilitas perusahaan juga dapat disebabkan oleh
efektifitas kinerja para karyawan perusahaan. Semakin tinggi tingkat produktifitas para karyawan, akan semakin tinggi pula tingkat profit yang diperoleh
perusahaan. Penggunaan rasio tersebut dalam penelitian ini dianggap telah mampu
Universitas Sumatera Utara
menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memanfaatkan aspek kinerja intellectual capital dalam perusahaan yaitu sumber daya manusia dan organisasi.
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual 2.8.2 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu Return on Assets ROA, Earning per Shares EPS, Employee
Productivity EP, umur perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja Intellectual Capital pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Return on Assets X
1
Earning per Shares X
2
Employee Productivity X
3
Umur Perusahaan X
4
Ukuran Perusahaan X
5
Kinerja Intellectual Capital Y
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resources-Based Theory