Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas dan nilai Tolerance
0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas.
4.2.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Persamaan regresi dapat dilihat
dari tabel hasil uji coefficients terhadap kelima variabel independen yaitu Return on Asset ROA, Earning per Share EPS, Employee Productivity EP, Umur
Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.996
.924 -1.077
.283 LN_ROA
.062 .045
.181 1.391
.167 LN_EPS
.010 .015
.062 .677
.500 LN_EP
-.010 .050
-.027 -.191
.848 LN_UMUR
.241 .111
.183 2.181
.031 LN_UKURAN
1.107 .471
.200 2.349
.020 a. Dependent Variable: LN_VAIC
Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.7 pada kolom Understandardized Coefficients Beta dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = -0,996 + 0,062 X
1
+ 0,010 X
2
- 0,010 X
3
+ -0,241 X
4
+ 1,107 X
5
+ e
Universitas Sumatera Utara
Dari persamaan regresi linier berganda dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta persamaan di atas adalah sebesar -0,996 yang menunjukkan
bahwa apabila semua variabel independen yaitu ROA X
1
, EPS X
2
, EP X
3
, UMUR X
4
, dan UKURAN X
5
dianggap konstan, maka nilai VAIC Y Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia -0,996.
2. Return on Asset X
1
memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu 0,062. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa CAR berpengaruh
positif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan ROA sebesar 1, maka VAIC akan mengalami
peningkatan sebesar 0,062 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
3. Earning per Share X
2
memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu 0,010. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa EPS berpengaruh
positif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan EPS sebesar 1, maka VAIC akan mengalami
peningkatan sebesar 0,010 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
4. Employee Productivity X
3
memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu -0,010. Nilai koefisien yang negatif menunjukkan bahwa EP
berpengaruh negatif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan EP sebesar 1, maka VAIC
akan mengalami penurunan sebesar -0,010 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
Universitas Sumatera Utara
5. Umur Perusahaan X
4
memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu 0,010. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa Umur Perusahaan
berpengaruh positif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan Umur Perusahaan sebesar 1,
maka VAIC akan mengalami peningkatan sebesar 0,010 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
6. Ukuran Perusahaan X
5
memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu 1,107. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan
berpengaruh positif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan Ukuran Perusahaan sebesar 1,
maka VAIC akan mengalami peningkatan sebesar 1,107 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji F Secara Simultan