Subjek Penelitian Variebel Penelitian

3.1.3.4 Refleksi Siklus II

Refleksi pada Siklus II ini dapat dikatakan sebagai evaluasi akhir dari seluruh pembelajaran yang berlangsung. Evaluasi ini untuk mengetahui dan menentukan kemajuan-kemajuan siswa dalam proses pembelajaran serta untuk mencari kelemahan-kelemahan yang muncul dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui hasil tes, wawanacara, jurnal, dan observasi. Kemajuan-kemajuan yang muncul pada Siklus II menunjukkan peningkatan keterampilan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan teknik latihan terbimbing berbantuan media foto pribadi dan perubahan perilaku siswa setelah dilaksanakan pembelajaran.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu keterampilan menulis cerita pendek dengan teknik latihan terbimbing pada siswa kelas X-4 SMA Negeri 1 Cepiring. Sedangkan sumber datanya yaitu kelas X-4 SMA Negeri 1 Cepiring dengan jumlah siswa 31 siswa. Penentuan siswa kelas X-4 SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal didasarkan pada 1 berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X-4 SMA N 1 Cepiring mengenai keterampilan menulis cerita pendek yang masih rendah; 2 siswa kurang antusias dan cenderung pasif terhadap pembelajaran menulis cerpen; 3 siswa masih kesulitan untuk memulai menulis khususnya menulis cerpen, karena siswa kurang menggali ide dan mencari gagasan; 4 kurangnya latihan yang diberikan guru dalam menulis cerpen; serta 5 sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan standar isi yang menyatakan bahwa salah satu kompetensi mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen. Siswa harus bisa menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri atau orang lain dalam cerpen pelaku, peristiwa, latar. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X-4 SMA Negeri 1 Cepiring berbentuk penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran menulis cerpen. Dalam penelitian tindakan kelas ini hanya dilakukan dalam dua siklus karena siswa sudah menunjukkan peningkatannya dalam menulis cerpen pada pelaksanaan siklus II.

3.3 Variebel Penelitian

Variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis cerpen melalui teknik latihan terbimbing berbantuan media foto pribadi. `3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Cerpen Keterampilan menulis cerpen yang akan dicapai dan menjadi variabel penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam menulis cerpen sebagai salah satu pembelajaran sastra yaitu menulis cerpen.

3.3.2 Variabel Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Teknik Latihan

Terbimbing Berbantuan Media Foto Pribadi Variabel Keterampilan Menulis Cerpen dengan Teknik Latihan Terbimbing berbantuan Media Foto Pribadi adalah keterampilan siswa menulis cerpen dengan memanfaatkan pengalaman pribadi berbantuan media foto pribadi yang pernah dialami untuk menentukan tema dan alur. Untuk memudahkan siswa, peranan guru dalam pembelajaran ini menjadi sangat penting dan esensial guna melaksanakan pembelajaran dengan teknik latihan terbimbing agar siswa dapat menulis cerpen dengan baik. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam pembelajaran menulis cerpen yaitu menjelaskan tentang unsur-unsur pembangun cerpen yang meliputi: alur atau plot, tokoh dan penokohan, latar setting, sudut pandang point of fiew, gaya bahasa, tema. Langkah yang kedua yaitu guru mengarahkan siswa untuk dapat menemukan ide cerita. Ide cerita dapat diperoleh dari pengalaman pribadi berbantuan media foto pribadi, dalam hal ini siswa dapat menentukan tema dari pengalaman pribadi berbantuan media foto pribadi. Lankgkah Ketiga, membuat kerangka karangan, kerangka karangan berfungsi untuk menyusuri jalan cerita, sehingga tidak banyak yang menyimpang. Keempat, setelah garis besar dibuat dalam kerangka cerpen siswa mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah cerpen yang utuh. Biarkan siswa bermain dengan imajinasinya untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, kemudian siswa diarahkan untuk menentukan siapa tokoh utamanya, apa masalahnya, bagaimana latar belakang ceritanya, bagaimana watak tokohnya, bagaimana plotnya, dimana klimaksnya, sudut pandang yang digunakan, darimana cerita awal dan bagaimana cerita penutupnya. Dalam hal ini diperlukan keterampilan berpikir yang penuh konsentrasi, logika yang tajam, dan nalar yang kritis untuk berkreasi secara produktif menciptakan sebuah cerpen. Karena tema yang diambil berdasarkan pengalaman pribadi siswa, maka seharusnya siswa tidak mengalami kesulitan dalam menentukan tokoh utama, apa latar belakang ceritanya, bagaimana watak tokohnya, bagaimana plotnya, di mana klimaksnya, sudut pandang yang digunakan, darimana cerita awal dan bagaimana cerita penutupnya. Pada tahap-tahap tersebut di atas, guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan cara berkeliling dan mengamati pekerjaan siswa satu per satu dan memberi pengarahan. Dalam hal ini guru harus mampu mencakup 31 siswa tersbut. Bila kesulitan siswa secara menyeluruh yaitu misalnya dalam hal penulisan ejaan dan tanda baca, guru memberi arahan secara menyeluruh dengan menyampaiakan materi tentang ejaan dan tanda baca. Siswa dibantu dengan media foto pribadi siswa untuk menggali ide cerita. Siswa dianggap berhasil dalam menulis cerpen jika secara individu mendapat nilai 75, dan secara klasikal siswa dianggap berhasil jika 80 dari seluruh jumlah siswa di kelas tersebut mendapat nilai 75. Dengan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan teknik latihan terbimbing berbantuan media foto pribadi diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada umumnya dan dapat mengubah perilaku siswa kearah yang lebih baik dalam proses pembelajaran menulis cerpen.

3.4 Indikator Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA FEATURE PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA

0 3 194

Peningkatan keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Media Foto dengan Menggunakan Metode Peta Pikiran pada Siswa Kelas VIIH SMP Negeri 3 Kudus

0 11 178

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Kata Kunci melalui Media Foto Siswa Kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara

0 9 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGER

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK MENULIS TERBIMBING Peningkatan Ketrampilan Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Teknik Menulis Terbimbing Dengan Media Reka Gambar Album Kenangan Pada Siswa Kelas VII A SMP N 3 Sawit Tahu

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

5 19 145

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MEDIA ANGKA SISWA KELAS X SMA DIAN KARTIKA SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010.

1 2 198

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN PADA SISWA KELAS X SMA.

0 2 155