Diagram 3 menggambarkan bahwa hasil tes siklus II menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi dengan teknik latihan terbimbing
berbantuan media foto pribadi yang termasuk kategori sangat baik dengan presentase 25,80, kategori baik dengan presentase 74,20, kategori cukup,
kategori kurang, dan kategori sangat kurang tidak ada siswa yang mendapat nilai yaitu dengan presentase 0 .
Nilai siklus II ini diperoleh dari penjumlahan skor delapan aspek penilaian. Kedelapan aspek tersebut adalah: 1 alur; 2 kesesuaian isi dengan
tema; 3 tokoh dan penokohan; 4 latarsetting; dan 5 bahasa.
4.1.3.2.1 Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Alur atau Plot Siklus II Aspek pertama yaitu aspek alur. Penilaian aspek alur difokuskan pada
permainan alur yang menarik dan sesuai tahapan pengenalan, pertikaian, klimaks, dan penyelesaian. Hasil tes pada aspek alur dapat dilihat pada tabel
4.18 berikut ini.
4.18 Tabel Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Alur atau Plot Siklus II
No Kategori
Rentang Nilai
Frekuensi Bobot
Skor Persen
Skor Rata- rata
1 Sangat Baik
16-20 31
554 100
554 : 31 =
2 Baik
11-15 17,87
Kategori Sangat Baik
3 Cukup Baik
6-10
4 Kurang
Baik 0-5
Jumlah 31
554 100
Data tabel 4.18 menunjukkan bahwa skor rata-rata keterampilan menulis cerita pendek dalam aspek alur atau plot adalah 17,87 termasuk
kategori sangat baik. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dari 31 siswa semuanya mencapai kategori sangat baik dengan nilai antara 16-20 atau
100. Tidak ada siswa yang mencapai kategori baik dengan nilai antara 11- 15. Kategori cukup dengan nilai antara 6-10 dan kategoi kurang dengan skor
0-5 tidak ada siswa yang mendapatkan. Jadi skor rata-rata pada aspek alur dan plot dalam menulis cerita pendek adalah 17,87 dengan demikian sudah dapat
dikatakan bahwa keterampilan siswa dalam menentukan alur atau plot sudah sangat baik.
4.1.3.2.2 Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Kesesuaian Isi dengan Tema Siklus II
Aspek kedua yaitu aspek kesesuaian isi dengan tema. Penilaian aspek kesesuaian isi dengan tema difokuskan pada kesinambungan antara cerita
yang dibuat oleh penulis dengan tema yang terinspirasi dari media foto pribadi
siswa. Hasil tes pada aspek kesesuaian isi dengan tema dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut.
4.19 Tabel Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Kesesuaian Isi dengan Tema Siklus II
No Kategori
Rentang Nilai
Frekuensi Bobot
Skor Persen
Skor Rata- rata
1 Sangat Baik
16-20 31
527 100
527: 31 = 17
Kategori Sangat baik
2 Baik
11-15 3
Cukup Baik 6-10
4 Kurang
Baik 0-5
Jumlah 31
527 100
Data tabel 4.19 menunjukkan bahwa skor rata-rata keterampilan menulis cerita pendek dalam aspek kesesuaian isi dengan tema adalah 17
termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dari 31 siswa semuanya mencapai kategori sangat baik dengan nilai antara 16-
20 atau 100. Tidak ada siswa yang mencapai kategori baik dengan nilai antara 11-15. Kategori cukup dengan nilai antara 6-10 dan kategoi kurang
dengan skor 0-5 tidak ada siswa yang mendapatkan. Jadi skor rata-rata pada
aspek alur dan plot dalam menulis cerita pendek adalah 17 dengan demikian sudah dapat dikatakan bahwa keterampilan siswa dalam menentukan tema
sudah sangat baik.
4.1.3.2.3 Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Tokoh dan Penokohan Siklus II
Aspek ketiga yaitu aspek tokoh dan penokohan. Penilaian aspek tokoh dan penokohan difokuskan pada penampilan tokoh yang mampu membangun
cerita, tokoh ditampilkan sesuai dengan kebutuhan, mendeskripsikan tokoh secara hidup dan nyata, serta tokoh mampu membawa pembaca seolah berada
dalam cerita. Hasil tes pada aspek tokoh dan penokohan dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut.
4.20 Tabel Hasil Tes Menulis Cerita Pendek Aspek Tokoh dan Penokohan Siklus II