Lokasi dan Sasaran Penelitian

27 Purwono sebagai salah seorang seniman di Kabupaten Rembang tepatnya di Desa Mondoteka Kabupaten Rembang. Berhubungan dengan permasalahan yang akan dikaji mengenai hasil rekonstruksi tari Gandaria maka berkaitan erat dengan sejarah tari Gandaria, bentuk pertunjukan tari Gandaria meliputi gerak, pelaku, iringanmusik, tata busana kostum, tata rias.

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian

a Lokasi Penelitian Peneliti melakukan penelitian langsung di objek penelitian yaitu di Desa Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang dan di Desa Mondoteka Kabupaten Rembang dimulai pada bulan Juli hingga bulan Agustus dengan mengamati secara langsung objek penelitian yaitu tari Gandaria hasil proses kreatif Bapak Purwono. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Mondoteka Kabupaten Rembang. Lokasi penelitian meliputi Desa Mondoteka tempat tinggal Bapak Purwono selaku narasumber, sanggar tari Galuh Ajeng tempat latihan tari Gandaria. Tempat ini menjadi objek sasaran penelitian karena Bapak Purwono selaku narasumber serta sekaligus sebagai objek penelitian bertempat tinggal di Desa Mondoteka Kabupaten Rembang, serta sanggar tari Galuh Ajeng yang berlokasi di pendapa lama Kabupaten Rembang dimana di sanggar tari Galuh Ajeng Bapak Purwono menjadi pemilik serta sekaligus pengajar di sanggar tari Galuh Ajeng. Di sanggar tari Galuh ajeng dipilih sebagai lokasi penelitian karena peneliti juga mengamati 28 bagaimana proses pelatihan tari Gandaria yang diberikan oleh Bapak Purwono selaku orang yang mempunyai ide serta daya kreatif menggarap kembali tari Gandaria sebagai upaya untuk pelestarian budaya di Kabupaten Rembang khususnya dalam bidang seni tari. b Sasaran Penelitian Sasaran penelitian ini adalah mengetahui proses rekonstruksi tari Gandaria oleh Bapak Purwono serta mengetahui hasil rekonstruksi tari Gandaria oleh Bapak Purwono tari Gandaria yang memiliki ciri khas pada gerakannya yang atraktif, seingga dapat menarik minat peneliti untuk menjadikan tari Gandaria sebagai objek penelitian. Tari Gandaria yang telah direkonstruksi oleh Bapak Purwono dikemas secara lebih menarik sehingga menambah minat peneliti untuk meneliti lebih lanjut karena peneliti merasa dengan direkonstruksinya tari Gandaria, menjadi lebih mudah untuk dipelajari dan tampilan tari Gandaria yang lebih menarik dan terkesan tidak monoton.

3.3 Teknik Pengumpulan Data