55
tersusunlah  suatu  komposisi  gerak  yang  baru.  Proses  improvisasi  gerak  yang dilakukan  Bapak  Purwono  dimulai  ketika  Bapak  Purwono  secara  tidak  sengaja
atau  spontan  menemukan  ragam  gerak  baru.  Proses  penemuan  ragam  gerak tersebut  dilakukan  Bapak  Purwono  tanpa  sengaja  disaat  Bapak  Purwono  sedang
tidak  menari  atau  melakukan  aktivitas  lain.Contoh  ragam  gerak  tersebut  ragam gerak  silat  yaitu  ragam  gerak  yang  dilakukan  oleh  para  penari  pria  di  awal  tari
Gandaria sebelum penari pria menjemput para penari putri. Hal  tersebut  sesuai  dengan  wawancara  terhadap  Bapak  Purwono
wawancara, 2 Agustus 2011 yang menyatakan : “Pada  saat  proses  pencarian  gerak  ya  saya  tiba-tiba  juga
mendapatkan  gerak  baru.  Gerak  tersebut  juga  kebetulan  dapat digunakan sebagai gerak tari Gandaria
”
4.4.3 Tema Literer dan Non Literer
Suatu  penataan  komposisi  tari  dapat  menggunakan  tema  literer  dan  non literer.  Komposisi  yang  menggunakan  tema  literer  adalah  komposisi  tari  yang
digarap  dengan  tujuan  untuk  menyampaikan  pesan-pesan  seperti  dongeng,  cerita rakyat,  sejarah.  Sedangkan  komposisi  tari  non  literer  adalah  komposisi  tari  yang
semata-mata  diolah  berdasarkan  penjelajahan  dan  penggarapan  keindahan  unsur gerak, ruang, waktu, dan tenaga. Tema yang  digunakan dalam tarian Gandaria ini
adalah tema literer dimana tari Gandaria ini adalah tari lambang kesuburan antara sepasang  manusia.  Di  dalam  tarian  ini  menceritakan  tentang  hubungan  sepasang
manusia  yang  dilambangkan  dalam  gerak-gerak  tertentu.  Walaupun  proses rekonstruksi  dilakukan  akan  tetapi  cerita  serta  esensi  yang  terkandung  di  dalam
56
Tari Gandaria versi asli sama sekali tidak dirubah, hanya terdapat penyederhanaan gerak.
4.5 Hasil Rekonstruksi Tari Gandaria
Penelitian  yang  dilakukan  selama  1  bulan  bulan  Juli  sampai  bulan Agustus  dilakukan  penulis,  menghasilkan  sebuah  gambaran  Tari  Gandaria  hasil
rekonstruksi Bapak Purwono Hasil dari proses Rekonstruksi  yang dilakukan oleh Bapak Purwono dapat dipaparkan sebagai berikut
4.5.1 Aspek-aspek Rekonstruksi Tari Gandaria
.
4.5.1.1 Gerak
Gerak  Tari  Gandaria  versi  Bapak  Purwono  direkonstruksi  berdasarkan proses  koreografi  yang  meliputi  berbagai  macam  proses  antara  lain  a  Mencari
gerak  eksplorasi  yaitu  Bapak  Purwono  secara  sadar  mencoba  mencari  kembali motif-motif  gerak  yang  telah  ada  serta  tetap  memberi  sentuhan  motif  gerak  Tari
Gandaria  versi Bapak Rusdiyanto, b Mencoba mengumpulkan  motif  gerak  yang telah  ada  dengan  penyederhanaan  gerak  improvisasi,  c  Menggabungkan  motif
gerak  yang  telah  ada,  kemudian  terbentuklah  suatu  karya  tari  yang  telah  mealui proses rekonstruksi gerak komposing. Di dalam tahapan ini Bapak Purwono juga
memperhatikan  aspek-aspek  yang  terkandung  di  dalam  gerak  yaitu  aspek  ruang, tenaga, waktu.