BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan kayu terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Saat ini industri pengolahan kayu dituntut untuk lebih efisien dalam
menggunakan bahan baku kayu serta dituntut untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Ada lebih dari 4000 jenis kayu di Indonesia yang memiliki
keragaman sifat maupun ciri-cirinya. Banyak diantara jenis kayu tersebut memiliki kandungan zat ekstraktif tinggi. Beberapa jenis kayu yang memiliki
kandungan zat ekstraktif tinggi yaitu jenis kayu Merbau Intsia spp dan Keruing Dypterocarpus spp. Suatu jenis kayu dikategorikan mempunyai kadar zat
ekstraktif tinggi jika kandungannya lebih dari 4 Anonim 1976 diacu dalam Pari et al 2001. Zat ekstraktif dalam kayu dapat mempengaruhi sifat perekatan
dan mengeluarkan warna setelah pengolahan. Untuk itu diperlukan suatu upaya agar kayu-kayu yang memiliki zat ekstraktif tinggi dapat dimanfaatkan untuk
produk-produk kayu komposit dan kayu pertukangan dengan kualitas yang baik. Mutu produk kayu komposit seperti kayu lamina serta produk kayu
pertukangan seperti moulding dari kayu yang mengandung zat ekstraktif tinggi umumnya masih rendah, serta diversifikasi produk masih terbatas, sehingga perlu
dicari teknologi yang sesuai dan memadai. Metode yang dapat dilakukan yaitu dengan mengurangi kadar zat ekstraktif kayu atau dengan cara mencegah agar zat
ekstraktif tidak keluar. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengurangi kadar zat ekstraktif dalam kayu yaitu perebusan dengan air sedangkan untuk mencegah
agar zat ekstraktif tidak keluar dilakukan dengan memasukkan parafin ke dalam sel kayu.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji mutu produk kayu lamina 3 lapis dan 5 lapis dengan menggunakan perekat Tanin Resorsinol Formaldehida serta
menguji mutu produk moulding dari kayu Merbau dan Keruing setelah diberi perlakuan perebusan dengan air dan perlakuan vakum tekan dengan parafin.
1.3. Hipotesis
Kayu Merbau dan Keruing setelah diberi perlakuan perebusan dengan air dan perlakuan vakum tekan dengan parafin diharapkan dapat dibuat produk kayu
lamina dan moulding dengan kualitas yang lebih baik sesuai standar yang berlaku.
1.4. Manfaat