BAB III BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2007 sampai Oktober 2007, bertempat di Laboratorium Produk Majemuk serta Laboratorium Penggergajian
dan Pengerjaan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah balok kayu Merbau Intsia bijuga dan Keruing Dipterocarpus sp. Perekat yang digunakan yaitu
jenis Tanin Resorsinol Formaldehida TRF. Bahan kimia yang digunakan antara lain alkohol, benzena, air destilata dan parafin cair.
Alat yang digunakan antara lain, hammer mill, mesin gergaji, mesin serut, mesin ampelas,
hand router, mesin bor, mesin bubut, lup, drum, termometer, kompor minyak, alat kempa dingin, mesin uji universal UTM
merek Simadzu, mesin uji Instron, mesin vakum tekan, gelas piala, erlenmeyer, water bath, oven, desikator, kertas saring, timbangan, kaliper, meteran, moisture
meter dan alat tulis.
3.3. Rancangan Percobaan
Model rancangan yang digunakan dalam penelitian ini hanya digunakan pada kayu lamina, sedangkan pada moulding digunakan
klasifikasi kelas pemesinan. Model rancangan yang digunakan adalah rancangan faktorial 3 faktor
2×2×3 dengan 3 kali ulangan. Faktor yang diberikan pada perlakuan ini berupa jenis kayu, jenis
perlakuan awal dan jumlah lapisan. Jenis kayu terdiri dari 2 taraf yaitu : kayu Merbau dan kayu Keruing. Jumlah lapisan memiliki dua taraf yaitu : 3 lapis dan 5
lapis sedangkan jenis perlakuan awal memiliki 3 taraf yaitu : tanpa perlakuan kontrol, perebusan dengan air dan vakum tekan dengan parafin cair.
Model umum rancangan percobaan yang digunakan adalah : Y
ijkl
= µ + A
i
+ B
j
+ C
k
+ AB
ij
+ BC
jk
+ AC
ik
+ ABC
ijk
+
ε
ijkl
Y
ijkl
: Nilai respon dari unit percobaan yang mendapatkan perlakuan jenis kayu ke-i, jumlah lapisan ke-j, jenis perlakuan awal ke-k, dan pada ulangan ke-
l µ
: Nilai rata-rata umum A
i
: Pengaruh jenis kayu ke-i B
j
: Pengaruh jumlah lapisan ke-j C
k
: Pengaruh jenis perlakuan awal ke-k AB
ij
: Pengaruh interaksi dari unit percobaan yang mendapatkan kombinasi perlakuan jenis kayu ke-i dan jumlah lapisan ke-j
BC
jk
: Pengaruh interaksi dari unit percobaan yang mendapatkan kombinasi perlakuan jumlah lapisan ke-j dan jenis perlakuan awal ke-k
AC
ik
: Pengaruh interaksi dari unit percobaan yang mendapatkan kombinasi perlakuan jenis kayu ke-i dan jenis perlakuan awal ke-k
ABC
ijk
: Pengaruh interaksi dari unit percobaan yang mendapat kombinasi
perlakuan jenis kayu ke-i, jumlah lapisan ke-j dan jenis perlakuan awal ke-k.
ε
ijkl
: Nilai galat dari unit percobaan yang mendapatkan perlakuan jenis kayu ke-i, jumlah lapisan ke-j, jenis perlakuan awal ke-k dan pada ulangan ke-
l Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam, dan apabila hasilnya
berbeda nyata, dilakukan uji lanjut DMRT Duncan Multiple Range Test pada taraf nyata 5 dan 1. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software
SAS System for Windows v6.12.
3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Pengujian zat ekstraktif kayu