3.4.1.4. Pengujian kelarutan kayu dalam alkohol-benzena 1 : 2 TAPPI T 204 om- 88
Sebanyak 2 gram serbuk kayu BB ditimbang dalam cawan dan
dimasukkan ke dalam timbel kertas saring yang sudah diketahui beratnya. Timbel tersebut diikat dan diberi pemberat lalu dimasukkan ke dalam
tabung ekstraksi dan diatur hingga cawan terendam dalam pelarut. Ekstraksi dilakukan selama 6
- 8 jam dan setelah selesai timbel dikeluarkan. Kemudian dicuci dengan 50 ml etanol untuk mengeluarkan
benzena, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 ± 3
o
C selama 2 jam atau sampai beratnya konstan. Sampel kemudian didinginkan dalam
desikator dan ditimbang a gram. Berat contoh kering oven – a gram
Kelarutan = × 100
Berat contoh kering oven Berat basah serbuk BB
Berat contoh kering oven gram = Kadar air serbuk + 1
3.4.2. Upaya Mengatasi Zat Ekstraktif
Kedua jenis kayu digergaji membentuk potongan contoh uji. Contoh uji tersebut dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan, yaitu :
a. Kelompok perlakuan pertama dibiarkan tanpa perlakuan kontrol b. Kelompok perlakuan kedua direbus dengan air selama 8 jam pada suhu 80 °C
seperti terlihat pada Gambar 4. c. Kelompok perlakuan ketiga divakum tekan dengan parafin cair konsentasi
5. Vakum awal 600 – 700 mmHg selama 30 menit, kemudian pemberian tekanan sebesar 10 kgcm
2
selama 1 jam dan vakum akhir 600 – 700 mmHg selama 15 menit seperti terlihat pada Gambar 5.
Gambar 4. Perlakuan perebusan Gambar 5. Perlakuan vakum tekan
dengan air dengan parafin cair
3.4.3. Pembuatan dan Pengujian Kayu Lamina
Kayu dipotong berukuran panjang 1 meter, lebar 6 cm dan tebal 0,7 cm. Berdasarkan model rancangan percobaan yang digunakan, maka jumlah satuan
eksperimen SE dalam pembuatan kayu lamina ini adalah 2×3×2×3 = 36 SE. Setelah diberi perlakuan awal, papan kemudian dikeringkan sampai kadar airnya
berkisar antara 8-12 . Papan kemudian diserut dan diampelas lalu dilaburi dengan perekat Tanin Resorsinol Formaldehida TRF dengan bobot labur 170
gramm
2
. Masing-masing contoh uji kayu lamina yang telah dibuat, dikempa pada suhu kamar selama 24 jam. Setelah proses pengempaan, kayu lamina diangkat dan
dirapikan bagian tepinya, dan dibiarkan selama 1 minggu. Pengujian dilakukan 1 minggu setelah penyimpanan pada suhu kamar.
3.4.3.1. Uji kerapatan Contoh uji diukur dimensinya untuk mendapatkan volume, kemudian
ditimbang beratnya pada kondisi kering udara. Berat contoh uji
Kerapatan gramcm
3
= Volume contoh uji
3.4.3.2. Uji kadar air JAS 2003 Contoh uji yang digunakan adalah bekas contoh uji kerapatan. Contoh uji
dalam keadaan kering udara ditimbang beratnya W
1
. Selanjutnya contoh uji dikeringkan dalam oven 100°C - 105°C sampai beratnya konstan,
kemudian dimasukkan ke dalam desikator sampai suhunya konstan. Contoh uji ditimbang kembali W
2
.
W
1
-W
2
Kadar air = × 100
W
2
3.4.3.3. Uji keteguhan geser Contoh uji dengan bentuk seperti Gambar 6 dipersiapkan terlebih dahulu.
Pengujian dibagi menjadi 2 yaitu : a. Uji kering. Kadar air contoh uji tidak melebihi 12 . Pengujian
dilakukan dengan menggunakan mesin uji universal JAS 2003. b.
Uji basah. Contoh uji direbus pada 100 ºC selama 4 jam kemudian dioven pada 75 ºC. Contoh uji kemudian direbus lagi pada 100 ºC
selama 4 jam, kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan mesin uji universal.
Beban maksimum N Kekuatan geser
= Nmm
2
atau MPa Luas bidang rekat mm
2
Luas kerusakan kayu mm
2
Kerusakan kayu = × 100
Luas bidang rekat mm
2
satuan : mm
Gambar 6. Pola contoh uji keteguhan geser
3.4.3.4. Uji keteguhan lentur JAS 2003 Contoh uji dengan bentuk seperti Gambar 7 dipersiapkan terlebih dahulu.
Kadar air contoh uji tidak melebihi 12 . Panjang jarak sangga minimal 14 kali tebal contoh uji.
∆ P – S 2 l
2
+ 2 l S – S
2
MOE = 8bh
3
∆ y 3 P
b
l – S MOR =
2 bh
2
Contoh uji
h
4h
S l2
l2 Gambar 7. Pola contoh uji keteguhan lentur
Dimana, MOE : Modulus elastisitas 10
3
Nmm
2
atau GPa MOR : Modulus patah Nmm
2
atau MPa ∆ P
: Selisih antara beban yang lebih tinggi dan beban yang lebih rendah N
∆ y : Perubahan defleksi pada setiap perubahan beban mm
l : Jarak sangga mm
S : Jarak antar loading points mm
b : Lebar contoh uji mm
h : Tebal contoh uji mm
P
b
: Beban maksimum N
3.4.4. Pembuatan dan Pengujian Moulding