Analisis data hasil belajar afektif dan psikomotorik

tersebut telah mencapai ketuntasan individu. Uji ketuntasan klasikal digunakan rumus: KK = ∑ Keterangan: KK = ketuntasan klasikal ∑st = jumlah siswa tuntas N = jumlah siswa 3.6.4.3.5 Uji Normalized Gain Uji normalized gain digunakan untuk mengetahui besar peningkatan nilai pretes dan postes. Rumus untuk menghitung N –gain rata-rata yaitu : g = ̅ – ̅ – ̅ Keterangan : ̅ = rata - rata Kriteria: jika nilai N-gain diantara 0,00 – 0,29 maka peningkatan nilai postes dalam kategori rendah. Jika 0,30 – 0,69 maka peningkatan nilai postes dalam kategori sedang. Jika 0,70 – 1,00 maka peningkatan nilai postes dalam kategori tinggi.

3.6.5 Analisis data hasil belajar afektif dan psikomotorik

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Rumus yang digunakan adalah: Nilai = Untuk kategorisasi rata-rata nilai afektif dan psikomotorik adalah sebagai berikut: 3,21 X ≤ 4,00 : sangat tinggi 2,41 X ≤ 3,20 : tinggi 1,61 X ≤ 2,40 : cukup 0,81 X ≤ 1,60 : rendah 0,00 X ≤ 0,80 : sangat rendah Keterangan: X = rata-rata nilai afektif dan psikomotorik Nilai afektif dan psikomotorik yang diperoleh, digunakan untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa. Nilai afektif dan psikomotorik diperoleh dari kegiatan siswa saat berdiskusi, presentasi dan praktikum. Berdiskusi dan presentasi merupakan penilaian siswa dalam mengkomunikasikan. Sedangkan praktikum untuk memperoleh penilaian siswa dalam menerapkan keterampilan proses sains yang lain, seperti mengamati, mengklasifikasikan, dan meramalkanmemprediksi. Nilai keterampilan proses sains diperoleh dari akumulasi nilai afektif dan psikomotorik kemudian dicari nilai rata-ratanya. Rumus yang digunakan adalah: Untuk kategori nilai keterampilan proses sains adalah sebagai berikut: N ≤ 40 : sangat kurang 41 ≤ N ≤ 59 : kurang 60 ≤ N ≤ 70 : cukup 71 ≤ N ≤ 79 : baik 80 ≤ N ≤ 100 : sangat baik 90 BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa antara kelas eksperimen dengan metode praktikum berbasis IBL dan kelas kontrol dengan metode praktikum tidak berbasis IBL, hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen sebesar 85,47 dan kelas kontrol sebesar 83,20. 2. Penggunaan metode praktikum berbasis IBL dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, hal ini ditunjukkan oleh nilai N-gain kelas eksperimen sebesar 0,516 dalam kategori sedang dan kelas kontrol sebesar 0,373 dalam kategori sedang. 3. Pembelajaran dengan metode praktikum berbasis IBL efektif digunakan pada kegiatan pembelajaran materi larutan penyangga dengan rata-rata hasil belajar 76 dan 75 siswa pada kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan.

Dokumen yang terkait

Pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis keterampilan proses sains pada konsep larutan penyangga

1 3 126

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

EFEKTIVITAS MODEL INQUIRY BASED LEARNING (IBL) BERBANTUAN MODUL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA

0 32 245

PENGARUH PRAKTIKUM LAJU REAKSI BERBASIS PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMK.

5 13 37

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TOPIK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 1 46

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5E.

0 4 23

Metode praktikum berbasis guided inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada materi sistem indra kelas XI IPA SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 5 256

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA.

3 4 17

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA

0 0 12

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN KERJASAMA DALAM KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI MIPA - UNS Institutional Repository

0 0 19