Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inquiry

Membimbing siswa menganalisis tahap-tahap inkuiri yang telah dilaksanakan Menganalisis tahap-tahap inkuiri yang telah dilakukan Membimbing siswa melihat kelemahan- kelemahan yang mungkin terjadi Menganalisis kelemahan yang mungkin terjadi dalam proses eksperimen

2.1.2.3 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inquiry

Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, memberi penuturan dan penjelasan materi secara lisan Sriyono, 1992. Jadi, guru lebih aktif memberi pengetahuan bagi siswa, sedangkan siswa hanya sebagai subjek yang harus menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan model pembelajaran inquiry-based learning dalam kegiatan pembelajaran. Adapun kelebihan model pembelajaran inquiry-based learning menurut Roestiyah yang dikutip oleh Rosyda 2006 yaitu: 1. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide- ide lebih baik. 2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. 3. Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka. 4. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. 5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. 6. Situasi proses belajar menjadi merangsang. 7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. 8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. 9. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional. 10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. Keunggulan model pembelajaran inquiry menurut Suartini 2007 antara lain: 1. Pembelajaran menjadi berpusat pada siswa. 2. Mengembangkan konsep diri siswa. 3. Mengembangkan bakat kemampuan individu siswa. 4. Pembelajaran inquiry menghindarkan siswa dari cara-cara belajar menghafal. 5. Pembelajaran inquiry memberikan waktu bagi siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. Selain itu, model pembelajaran inquiry-based learning juga memiliki kelemahan yaitu: 1. Siswa diharuskan mempunyai kesiapan mental. 2. Perlu adanya proses adaptasipenyesuaian dari metode tradisional ke pendekatan inquiry. 2.1.3 Praktikum 2.1.3.1 Pengertian Praktikum Kimia merupakan salah satu materi pelajaran yang termasuk ke dalam ilmu sains. Dalam ilmu sains, peranan praktikum sudah menjadi bagian yang sangat penting. Untuk menjelaskan berbagai sifat-sifat benda sehubungan dengan berbagai interaksi yang terjadi dibuat teori dengan menggunakan badan pengetahuan analitis maupun model-model yang telah diuji kebenarannya melalui observasi eksperimental Sutrisno, 2000. Pengujian kebenaran teori, konsep dan prinsip melalui observasi eksperimental dalam kegiatan pembelajaran, diimplementasikan dalam bentuk praktikum. Sehingga praktikum dapat didefinisikan sebagai strategi pembelajaran yang menekankan proses observasi secara ilmiah sehingga siswa dapat menguji dan melakukan apa yang diperoleh dalam teori di keadaan yang nyata.

2.1.3.2 Metode Praktikum Berbasis Inquiry-Based Learning IBL

Menurut Sanjaya 2006 model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Melatih kemampuan berpikir siswa dapat dilakukan melalui pendekatan ilmiah. Salah satu cara agar siswa belajar pendekatan ilmiah yaitu dengan menjadikan mereka sebagai

Dokumen yang terkait

Pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis keterampilan proses sains pada konsep larutan penyangga

1 3 126

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

EFEKTIVITAS MODEL INQUIRY BASED LEARNING (IBL) BERBANTUAN MODUL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA

0 32 245

PENGARUH PRAKTIKUM LAJU REAKSI BERBASIS PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMK.

5 13 37

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TOPIK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 1 46

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5E.

0 4 23

Metode praktikum berbasis guided inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada materi sistem indra kelas XI IPA SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 5 256

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA.

3 4 17

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA

0 0 12

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN KERJASAMA DALAM KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI MIPA - UNS Institutional Repository

0 0 19