Uji normalitas data Uji Kesamaan Dua Varians Uji Hipotesis

Untuk menguji validitas lembar angket, digunakan validasi pakarahli. Lembar pengamatan akan dikatakan valid apabila telah divalidasi oleh pakarahli. Para ahli yang memvalidasi instrumen angket dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing I, dosen pembimbing II, dan guru pengampu. 3.6.3.3.2 Reliabilitas Angket Reliabilitas angket dapat dihitung menggunakan rumus α- Cronbach sebagai berikut: { ∑ } Keterangan: r 11 = reliabilitas ≥ 0,70 n = jumlah pertanyaan Si 2 = varian butir pertanyaan St 2 = varian total Instrumen dikatakan reliabel jika r 11 ≥ 0,7

3.6.4 Analisis Tahap Akhir

Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis faktor yaitu bila antara faktor yang satu dengan yang lain terdapat kesamaan, kesinambungan atau tumpang tindih. Apabila antara faktor-faktor tersebut berkorelasi rendah maka dapat dikatakan bahwa butir-butir tersebut hal yang khusus, tidak mengukur hal yang sama atau hampir sama dengan yang ada pada faktor lain Arikunto, 2009.

3.6.4.1 Uji normalitas data

Sebelum kita melakukan pengujian terhadap kedua hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan data hasil belajar kognitif. Uji ini menggunakan rumus Chi-Kuadrat sama dengan rumus yang digunakan pada tahap awal.

3.6.4.2 Uji Kesamaan Dua Varians

Uji ini digunakan untuk mengetahui kesamaan dua varians data hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji ini menggunakan uji anava satu arah, rumus yang digunakan sama dengan rumus yang digunakan pada tahap awal.

3.6.4.3 Uji Hipotesis

3.6.4.3.1 Uji t Analisis data dengan uji t digunakan untuk menguji perbedaan dua rata-rata pos tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk uji t menggunakan rumus sebagai berikut: 2 1 2 1 1 1 n n s X X t    Untuk mencari S digunakan rumus : 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n S n S n S Keterangan: = Nilai rata-rata kelompok eksperimen = Nilai rata-rata kelompok kontrol = Banyaknya subyek kelompok eksperimen = Banyaknya subyek kelompok kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol S 2 = varians gabungan Sudjana, 2005. Rata- rata data kelompok eksperimen ≥ rata-rata data kelompok kontrol dengan derajat kebebasan dk = + 2. 3.6.4.3.2 Uji Ketuntasan Belajar Uji Ketuntasan Belajar bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat mencapai ketuntasan belajar atau tidak, untuk mengetahui ketuntasan belajar individu dapat dilihat dari data hasil belajar siswa dan dikatakan tuntas belajar jika hasil belajarnya mendapat nilai 76 atau lebih. Rumus uji ketuntasan belajar dengan uji t adalah sebagai berikut: ̅ √ Kriteria yang digunakan untuk mencapai ketuntasan belajar apabila t hitung t n-11- α. Keterangan : ̅= rata-rata hasil belajar s = simpangan baku n = banyaknya siswa Sudjana, 2005 Kelas eksperimen dan kelas kontrol juga dihitung ketuntasan belajar klasikal. Keberhasilan kelas dapat dilihat dari sekurang-kurangnya 75 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu. Uji ketuntasan klasikal digunakan rumus: KK = ∑ Keterangan: KK = ketuntasan klasikal ∑st = jumlah siswa tuntas N = jumlah siswa 3.6.4.3.5 Uji Normalized Gain Uji normalized gain digunakan untuk mengetahui besar peningkatan nilai pretes dan postes. Rumus untuk menghitung N –gain rata-rata yaitu : g = ̅ – ̅ – ̅ Keterangan : ̅ = rata - rata Kriteria: jika nilai N-gain diantara 0,00 – 0,29 maka peningkatan nilai postes dalam kategori rendah. Jika 0,30 – 0,69 maka peningkatan nilai postes dalam kategori sedang. Jika 0,70 – 1,00 maka peningkatan nilai postes dalam kategori tinggi.

3.6.5 Analisis data hasil belajar afektif dan psikomotorik

Dokumen yang terkait

Pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis keterampilan proses sains pada konsep larutan penyangga

1 3 126

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

EFEKTIVITAS MODEL INQUIRY BASED LEARNING (IBL) BERBANTUAN MODUL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA

0 32 245

PENGARUH PRAKTIKUM LAJU REAKSI BERBASIS PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMK.

5 13 37

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TOPIK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 1 46

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5E.

0 4 23

Metode praktikum berbasis guided inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada materi sistem indra kelas XI IPA SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 5 256

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA.

3 4 17

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA

0 0 12

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN KERJASAMA DALAM KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI MIPA - UNS Institutional Repository

0 0 19