2.3 Kerangka Berpikir
Upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional menjadi tugas dan tanggung jawab semua tenaga kependidikan. Guru sebagai bagian dari
tenaga kependidikan berupaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan meningkatkan hasil belajar siswa. Sebaik apapun materi yang akan
diajarkan belum tentu akan menjamin tercapainya hasil belajar kimia yang direncanakan. Salah satu faktor yang penting untuk mencapai hasil belajar
kimia yang baik adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Salah satu jenis inovasi dalam pembelajaran ialah metode praktikum
berbasis Inquiry Based Learning. Model pembelajaran inquiry merupakan pendekatan yang berusaha mengembangkan cara berfikir secara ilmiah.
Model pembelajaran ini lebih memberikan ruang bagi peserta didik untuk lebih banyak belajar sendiri, mengeksplorasi sendiri sekreatif mungkin
dalam memecahkan masalah. Model pembelajaran Inquiry ini dilaksanakan dengan metode
praktikum. Karena praktikum merupakan salah satu kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan dasar bereksperimen pada
peserta didik. Peserta didik dapat mencari tahu sendiri apa yang dibutuhkannya dengan melakukan praktikum. Peserta didik juga dapat
mengeksplorasi kreatifitasnya. Kegiatan praktikum memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mencari tahu dan membuktikan sebuah teori
dengan pendekatan ilmiah. Sehingga dengan penggunaan metode praktikum
berbasis Inquiry Based Learning IBL, hasil belajar dan keterampilan proses sains dasar siswa akan meningkat. Gambar 2.1 menunjukkan alur
kerangka berpikir dalam penelitian ini.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan hasil observasi di SMA
N 1 Comal bahwa pembelajaran pada materi larutan penyangga
selama ini masih teoretik, guru masih
menggunakan metode
ceramah sehingga siswa mengalami kesulitan.
SMA N 1 Comal memiliki potensi yang mendukung dalam
pembelajaran, di
antaranya sarana
dan prasarana
laboratorium yang
sudah memadai, guru kimia yang
sudah memiliki kinerja dan keterampilan bagus.
Kelemahan atau kekurangan di SMA N 1 Comal yaitu belum
optimalnya pemanfaatan
sarana dan prasarana yang ada sehingga pemahaman konsep
siswa dan keterampilan proses sains siswa masih rendah
Keadaan ideal yang diharapkan yaitu siswa harus berperan aktif
dalam pembelajaran, tidak hanya menerima informasi dari guru
saja tetapi aktif mencari tahu apa yang dibutuhkan
Dilakukan inovasi pembelajaran melalui
metode praktikum
berbasis IBL
Dilakukan pembelajaran dengan metode praktikum
berbasis IBL
karena IBL
memerlukan proses mencari tahu agar siswa ikut aktif dalam pembelajaran. Salah satu
cara yang memfasilitasi proses mencari tahu yaitu melalui kegiatan praktikum, dengan
memanfaatkan
sarana dan
prasarana laboratorium yang sudah memadai di SMA
N 1 Comal Pembelajaran dengan
metode praktikum
berbasis IBL akan berpengaruh
positif terhadap Pemahaman
Konsep dan
Keterampilan Proses Sains siswa
2.4 Hipotesis