Faktor-faktor Penentu Daya Tarik Wisata

sebagai alternatif objek wisata yang bernuansa alam dan sosial budaya yang unik, karena hal ini dapat membuat wisatawan untuk tinggal lebih lama. Hal ini dapat diartikan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang paling penting karena berpengaruh terhadap sektor lain dan keberadaannya harus dipertahankan. Akan tetapi adanya kecenderungan pemanfaatan sumberdaya alam dengan berorientasi peningkatan PAD tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan alam. Oleh sebab itu, diperlukan adanya kebijakan dan kerangka aturan yang jelas dari pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dari industri pariwisata secara nasional untuk melindungi sumberdaya yang ada, sehingga pengembangan pariwisata akan berjalan secara optimal dan berkelanjutan.

5.4 Faktor-faktor Penentu Daya Tarik Wisata

Variabel-variabel yang diduga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kunjungan wisata adalah Jenis objek wisata, fasilitas, atraksi wisata, transportasi, jarak, satus pengelola, dan jenis wisatawan Lampiran 9. Untuk melihat pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap kunjungan wisata digunakan analisis kuantifikasi hayashi I. Secara rinci hasil analisis kuantifikasi hayashi I dapat dilihat pada Tabel 11. Dari tabel tersebut, bahwa faktor yang paling berpengaruh nyata terhadap kunjungan wisata : 1 Jenis objek wisata nyata pada taraf 0.05, khususnya wisata alam; 2 Atraksi wisata nyata pada taraf 0.1, khususnya konservasi alam; dan 3 jarak lokasi objek wisata ke pusat kota nyata pada taraf 0.1, yakni tidak terlalu jauh dengan pusat kota. Koefisien determinasi model R 2 sebesar 0.99. Hal ini menunjukkan bahwa model tersebut dapat menjelaskan keragaman data sebesar 99. Tabel 11. Hasil Analisis Kuantifikasi Hayashi I : Faktor-faktor Penentu Daya Tarik Wisata Variabel Kategori Frekuensi .Kategori skor Nilai Kisaran Korelasi parsia l X1 : Jenis Objek Wisata Alam 8 4370566 9466579 0.653 Budaya 4 -3645118 Minat Khusus 4 -5096014 X2 : Fasilitas Restoran 7 -0.00200 0.00300 -0.000 Restoran Hotel 9 0.00100 X3 : Atraksi Wisata Pantai 10 -3488190 10152458 0.693 konservasi alam 4 6664269 peninggalan sejarah 2 4112413 X4 : Transportasi Khusus 12 0.00400 0.01500 0.000 Umum 4 -0.01100 X5 : Jarak Dekat 4 -2299550 9198198 0.997 Sedang 4 6898649 Jauh 8 -2299549 X6 : Status Pengelola Pemda 12 0.00100 0.00900 0.000 Desa 2 0.00200 Perhutani 2 -0.00700 X7 : Jenis Wisatawan Nusantara 6 -1479727 2367563 0.040 Nusantara Mancanegara 10 887836 Koefisien Korelasi R = 0.9984 R-Square = 0.9968 Taraf nyata 0.01 : Taraf nyata 0.05 : Sumber : Hasil Analisis Kuantifikasi Hayashi I Pada umumnya jenis objek wisata akan berpengaruh nyata terhadap kunjungan wisata, dimana objek wisata alam mempunyai nilai kategori skor yang paling tinggi. Jenis objek wisata ini dapat dijadikan pilihan berwisata bagi para wisatawan. Semakin banyak pilihan objek wisata maka akan menyebabkan semakin banyaknya wisatawan yang akan datang. Variabel atraksi wisata memiliki nilai kisaran yang tertinggi 10152458 dari variabel lainnya. Hal ini dapat diartikan bahwa atraksi wisata alam memiliki tingkat elastisitas yang tinggi. Tingkat elastisitas ini menggambarkan bahwa dengan sedikit saja faktor ini berubah akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisata. Kualitas atraksi wisata merupakan faktor ya ng menentukan dalam menarik minat wisatawan. Semakin baik kondisi lingkungan wisata maka wisatawan akan lebih lama tinggal dan tertarik kembali untuk datang ke lokasi wisata tersebut. Akses menuju objek wisata merupakan salah satu dimensi yang menjadi perhatian wisatawan. Kualitas jalan umum maupun khusus serta transportasi adalah bagian daripada produk wisata. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa jarak yang tidak terlalu jauh atau dekat sedang dari pusat kota mempunyai nilai kategori skor paling tinggi. Fenomena ini menunjukkan bahwa kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Ciamis memilih lokasi yang relatif mudah dijangkau dengan waktu tempuh yang tidak terlalu lama Tabel 12. Tabel 12. Jarak dan Waktu Tempuh dari Pusat Kota ke Lokasi Objek Wisata Kabupaten Ciamis Tahun 2003 Objek Wisata Jarak km Waktu jam Jumlah Wisatawan jiwa Objek Wisata Jarak km Waktu jam Jumlah Wisatawan jiwa Pangandaran 92 2.5 972540 Cagar Alam Pananjung 92 2.5 tidak ada data Batuhiu 106 3 84790 Astana Gede 21 0.45 tidak ada data Batukaras 126 3.5 52720 Kampung Kuta 30 0.45 tidak ada data Karangkamulyan 16 0.5 11212 Situs Gunung Susuru 16 0.5 tidak ada data Green Canyon 123 4 121308 Museum Fosil 30 0.5 tidak ada data Karang Tirtawinaya 100 3 15915 Lembah Putri 85 2 tidak ada data Goa Donan 72 1.5 tidak ada data Karapyak 87 2 tidak ada data Situ Lengkong 41 1 264030 Palatar Agung 85 2 tidak ada data Karang Nini 83 1.5 25882 Majingklak 79 1.45 tidak ada data Curug Tujuh 35 0.45 tidak ada data Madasari 131 4 tidak ada data Citumang 105 3 tidak ada data Keusik Luhur 137 4 tidak ada data Sumber : Disparbud Kabupaten Ciamis Pesona Wisata Untuk memudahkan mengetahui lokasi-lokasi objek wisata yang terdapat di Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar dibawah ini menunjukkan jarak lokasi objek wisata dari pusat kota. Gambar 12. Peta lokasi Objek Wisata di kabupaten Ciamis Sumber : Disparbud Kabupaten Ciamis Pesona Wisata Keterangan : 1. Tanda panah Putih menunjukkan lokasi menuju objek wisata alam dari pusat kota. 2. Tanda panah Kuning menunjukkan lokasi menuju objek wisata budaya dari pusat kota. 3. Tanda panah Hijau menunjukkan lokasi menuju objek wisata minat khusus dari pusat kota.

5.5 Keterkaitan Perkembangan Wilayah dengan Kunjungan Wisata