• Peningkatan kualitas usaha pariwisata
• Pengembangan atraksi wisata
4.5 Sarana dan Prasarana
Di Kabupaten Ciamis jumlah prasarana fisik yang diperuntukkan bagi kegiatan sosial tersedia dari prasarana pendidikan, ibadah, dan pelayanan
kesehatan. Sebagian besar prasarana sosial ini diperuntukkan untuk bidang pendidikan. Sedangkan prasarana fisik yang digunakan untuk umum adalah jalan
sebagai prasarana transportasi, penyediaan air bersih, listrik dan telekomunikasi,
serta prasarana pendukung lain seperti terminal angkutan darat, pelabuhan laut.
•
Transportasi
Prasarana transportasi di Kabupaten Ciamis sebagian besar menggunakan prasarana transportasi darat berupa jalan dan rel kereta api. Panjang jalan
Kabupaten Ciamis 970 km. Informasi selengkapnya mengenai panjang jalan menurut status dan kondisi jalan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Panjang Jalan Menurut Satus dan Kondisi Jalan km
2
Status Pengawasan
Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan Baik
Sedang Rusak
Rusak Berat Jalan Nasional
18,50 27,54
Jalan Kabupaten 75,10
528,70 367,20
Sumber : BPS Kabupaten Ciamis Ciamis dalam Angka 2003
a. Transportasi Darat 1. Jaringan Jalan
Berdasarkan hirarki fungsi jalan RTRW Propinsi Jawa Barat dan usulan pengembangan tata ruang alternatif II, pengembangan sistem jaringan jalan yang
ada di wilayah Kabupaten Ciamis dibagi menjadi:
•
Arteri utama
Sistem jaringan jalan utama adalah jalan yang berfungsi melayani perhubungan antar kota dalam propinsi dan antar propinsi. Pengelolaan jalan ini
adalah negara. Pola jaringan ini melayani pergerakan Barat-Timur, yaitu ruas
jalan Cikoneng–Ciamis–Cijeungjing–Cisaga–Banjar-Propinsi Jawa Tengah.
•
Kolektor Utama
Fungsi jalan ini melayani perhubungan antar kota dalam propinsi, pengelolaannya merupakan jalan propinsi, yang melayani pergerakan utara-
selatan, yaitu ruas jalan Ciamis–Cipaku–Kawali-Panawangan-Kabupaten Kuningan, dan ruas jalan Banjar–Pataruman–Banjarsari–Padaherang–Kalipucang–
Pangandaran–Parigi–Cijulang–Cimerak–Kabupaten Tasikmalaya.
•
Lokal utama
Fungsi jalan ini melayani daerah kutub pertumbuhan dengan pusat pertumbuhan, dan pengelolaan jalan ini merupakan jalan kabupaten.
2. Jalan Kereta Api
Pelayanan transportasi menggunakan kereta api di wilayah Kabupaten Ciamis merupakan pelayanan transit bagi pergerakan regional antar propinsi.
Sedangkan rute angkutan lokal dilayani Banjar-Cijulang, namun pada saat ini
tidak difungsikan lagi. Stasiun sebagai terminal atau tempat menaikkan dan
menurunkan penumpang dan barang melalui jasa angkutan kereta api yang ada di Kabupaten Ciamis terdiri dari: stasiun cabang besar di Kota Ciamis, stasiun
cabang kecil di Kota Kecamatan Cijeungjing stasiun Bojong, Banjarsari,
Langensari, Padaherang, Pangandaran, Parigi dan Cijulang. Jaringan jalan
kereta api yang ada di Wilayah Kabupaten Ciamis terdiri dari jaringan lintas raya
dan lintas cabang. Jaringan lintas raya jalur menghubungkan kota-kota pusat kegiatan ekonomi di Wilayah Kabupaten Ciamis dengan kota-kota besar di di
Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti kota Bandung–Tasikmalaya–Purwokerto– Yogyakarta-Surabaya.
b. Transportasi Air
Pada saat ini di Wilayah Kabupaten Ciamis memiliki dua pelabuhan, yaitu pelabuhan Santolo di Kecamatan Kalipucang, yang berfungsi sebagai angkutan
penumpang dan barang yang menghubungkan Kalipucang dengan Kota Cilacap Jawa Tengah. Dan pelabuhan Majingklak di Desa Pamotan, Kecamatan
Kalipucang, untuk pelayanan komersial dan rute angkutan pariwisata.
c. Transportasi Udara
Kabupaten Ciamis mempunyai satu bandar udara, yaitu pelabuhan udara Nusawiru yang berlokasi di Desa Nusawiru, Kecamatan Cijulang, yang berjarak
15 km dari objek wisata Batu Karas. Panjang landasan pacu sekitar 14000 meter dan lebar 30 meter. Taxiway untuk landasan keluar masuk parkir selebar 20
meter dan diperkirakan jenis pesawat yang dapat mendarat di pelabuhan ini adalah
CN-235. Dibangunnya bandara ini dimaksudkan untuk mempermudah dan
mempersingkat waktu perjalanan ke obyek wisata di Kawasan Selatan Kabupaten Ciamis seperti di Kecamatan Pangandaran, Kecamatan Cijulang dan Kecamatan
Cimerak.
•
Pos dan Jaringan Telekomunikasi
Untuk memperlancar arus informasi dan memperluas jangkauan jasa telekomunikasi ke seluruh pelosok wilayah Kabupaten Ciamis, pemerintah
melalui PT. Telekomunikasi Indonesia telah membangun jaringan telekomunikasi
sampai ke kecamatan-kecamatan. Disamping itu untuk meningkatkan kemampuan, efisiensi, dan keandalan dalam melayani jasa telekomunikasi dan
informasi kepada masyarakat, bersama mitra kerja swastanya PT. TELKOM telah membangun pula Wartel-Wartel warung telepon di daerah pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi termasuk daerah wisata. Selain melalui telepon, informasi dapat juga disampaikan melalui jasa pos. Di Wilayah Kabupaten Ciamis juga
tersedia kantor pelayanan jasa pos dan giro di setiap kecamatan. •
Penyediaan Air
Sebagian besar sumber air bersih yang ada berasal dari air sungai 234.051.693 m
3
, mata air 7.892.797 m
3
, artesis 24.524.931 m
3
dan danau 20.108.251 m
3
. Penyediaan air untuk konsumsi masyarakat pada umumnya disediakan oleh pemerintah. Jumlah perusahaan air minum yang dikelola
pemerintah ada 50, dengan jumlah produksi 328.682.001 m
3
. •
Listrik
Kebutuhan akan energi listrik dewasa ini semakin meningkat dengan semakin berkembangnya pembangunan sektor industri pengolahan. Sebagian
besar dari kebutuhan listrik baik untuk industri maupun rumah tangga di Kabupaten Ciamis dilayani oleh PT. Perusahaan Li strik Negara PLN dan
sebagian lainnya diluar PLN. Sumber tenaga listrik PLN berasal dari PLTA dan PLTD. Jumlah pelanggan listrik tahun 2003 sebesar 306.439 keluarga.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Penggunaan Lahan dan Perubahannya
5.1.1 Penggunaan Lahan
Luas Penggunaan lahan pada tahun 2000 di Kabupaten Ciamis terdiri dari sawah 23.9; ladang, huma, dan tegalan 34.7; perkebunan 15.8; hutan rakyat
6.5; pemukiman dan perumahan 10.4; industri, perdagangan, dan jasa 0.8; penggunaan lahan lainnya 6.1; lahan sementara tidak diusahakan 1.7; dan
lahan pariwisata 0.3. Luas penggunaan lahan di Kabupaten Ciamis pada tahun 2003 yaitu sawah 24.8; ladang, huma, dan tegalan 33.7; perkebunan 14.3;
hutan rakyat 8.4; pemukiman dan perumahan 10.9; industri, perdagangan, dan jasa 0.8; penggunaan lahan lainnya 5.8; lahan sementara tidak diusahakan
1.1; dan lahan pariwisata 0.3 Gambar 3.
54384 78997
35980 14912
23724
1783 13814
3825 576
56517 76664
32661 19153
24958
1884 13208
2373 576
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
Luas Penggunaan Lahan ha
2000 2003
Tahun
L_Swh Ldg_Hm_Tgl
Kbn Htn
Rmh Ind_Dgg_Js
Lain Smtr_Td
Par
Gambar 3 . Grafik Penggunaan Lahan Tahun 2000 2003
Sumber : Hasil Olah Luas Penggunaan Lahan Lampiran 3
L_Swh : Lahan Sawah Htn : Lahan Kehutanan Ldg_Hm_Tgl : Lahan Ladang, huma, dan tegal Kbn : Lahan Perkebunan
Ind_Dgg_Js : Lahan Industri, perdagangan, dan jasa Smtr_Td : Lahan sementara yang tidak Rmh : Lahan perumahan dan pemukiman diusahakan
Lain : Penggunaan lahan lainnya tidak termasuk Par : Lahan pariwisata hutan negara