Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan RAN

Oleh Mulyadi. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2009. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus diperoleh hasil bahwa rerata hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I sebesar 58,75 pada siklus II sebesar 72,5 dan pada siklus III meningkat menjadi 85. Rerata tes kemampuan membaca permulaan siswa pada kondisi awal 59,06 tingkat ketuntasan klasikal 25. Pada siklus I nilai rerata 67,81 tingkat ketuntasan klasikal 43,75. Pada siklus II, nilai rerata 71,71, tingkat ketuntasan klasikal 68,75. pada siklus III, nilai rerata 76,87 tingkat ketuntasan klasikal 87,5. Berdasarkan tindakan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif, guru dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca permulaan dan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali semester I tahun pelajaran 20092010. Dari ketiga hasil penelitian tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan peneliti untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran IPA kelas V.

2.3. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung memerlukan suatu model pembelajaran sebagai sarana untuk meningkatkan hasil belajar yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT. Berdasarkan teoritik yang telah diuraikan diatas, maka skema kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.2. Bagan Kerangka Berpikir Pada kondisi awal, kualitas pembelajaran keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa masih rendah karena menggunakan pendekatan tradisional. Untuk meningkatkannya maka guru menerapkan model pembelajaran inovatif yang salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT karena dengan turnamen, siswa lebih termotivasi untuk memperdalam pengetahuan agar selalu dapat dan berani menjawab pertanyaan agar memperoleh penghargaan. Sehingga siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Adapun pelaksanaannya dilakukan dalam tiga siklus. Masing-masing siklus dua kali pertemuan yang disertai dengan kegiatan observasi. Kondisi Awal Guru belum menerapkan model Kooperatif tipe TGT Keterampilan guru, aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar siswa rendah. Tindakan Guru menerapkan model Kooperatif tipe tipe TGT Siklus I Siklus II Siklus III Keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa meningkat. Kondisi akhir

2.4. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan penelitian ini “jika pembelajaran IPA kelas V SD Negeri 2 Bategede dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, maka keterampilan guru, aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar siswa meningkat.” 3 y m a P b u t s k

3.1. RAN

Jenis yang termas meningkatka aktivitas sis Pelaksanaan bersama unt Ranc ulang dalam tindakan ac observation sampai per keberhasilan Gamba M NCANGA s penelitian uk dalam pe an kualitas swa, dan ha n penelitian tuk mewujud cangan dala m PTK diaw ction, meng n and evalua rbaikan ata nDi bawah i ar 3.1: Baga B METODE AN PENEL yang peneli enelitian kua pembelajar asil belajar bersifat ko dkan perbaik m penelitia wali dengan gobservasi d ation, dan m au peningk ini gambar ta an Langkah- 56

BAB III E PENEL

LITIAN iti gunakan alitatif deskri ran IPA ya pada siswa olaboratif be kan yang diin an ini adala perencanaa dan mengev melakukan re katan yang ahapan dalam langkah PTK LITIAN adalah Pene iptif. Penelit ang meliput a kelas V ersama guru nginkan. ah penelitian an tindakan valuasi pros efleksi refle g diharapka m PTK: K dari Suhar elitian Tinda tian ini bertu ti keteramp SD Negeri2 u kelas seba n tindaan k planning, ses dan hasi ecting, dan an tercapai rsimi 2009 akan Kelas ujuan untuk pilan guru, 2Bategede. agai upaya kelas. Daur penerapan il tindakan seterusnya i kriteria

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SD KALIWIRU SEMARANG

0 45 235

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI GEBUGAN 03 BERGAS KAB. SEMARANG

0 7 267

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara Tahu

0 2 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournaments) Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara

0 0 16

Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V SDN Bringin 02 Ngaliyan Semarang dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT).

0 0 1

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN BRONGGANG, CANGKRINGAN SLEMAN.

0 0 260

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS V SDN PATRAKOMALA KOTA BANDUNG

0 0 7