Pengertian Belajar Pengertian Pembelajaran

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.1. Pengertian Belajar

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of behavior thriygh experiencing,dari pengertian tersebut, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil melainkan mengubah kelakuan Hamalik, 2008:27. Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain Pidarta, 2000:197 dalam Warsita, 2008:62. Gagne dalam Anni, 2007: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Konsep belajar menurut UNESCO dalam Warsita 2008: 63 menuntut setiap satuan pendidikan untuk dapat mengembangkan empat pilar pendidikan baik untuk sekarang dan masa depan yaitu: 1 Learning to know belajar mengetahui, 2 Learning to do belajar untuk melakukan sesuatu dalam hal ini dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu, 3 Learning to be belajar menjadi seseorang, 4 Learning to live together belajar untuk menjalani kehidupan bersama. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang relative menetap dan disertai usaha. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan, tetapi juga terbentuk kecakapan ketrampilan, sikap pengertian dan menyangkut segala aspek tingkah laku pribadi seseorang. Dengan demikian belajar menyangkut unsur cipta,rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

2.1.2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa kearah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Pembelajaran adalah adanya interaksi. Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 20 mendefinisikan pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi interaksi merupakan faktor terpenting dalam pembelajaran. Menurut Gagne 1992:3 dalam Sanjaya 2008:78 menyatakan bahwa instruction is a set of event the effect learners in such a way that learning is facilitated. Dimana menurut Gagne mengajar atau ”teaching” merupakan bagian dari pembelajaran instuction. Dimana guru lebih ditekankan kepada bagian merancang atau mengaransemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu. Pembelajaran adalah separangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperanterhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa Winkel,1991 dalam http: www. Scribd. com doc 50015294 13B-Pengertian-pembelajaran-menurut-beberapa-ahli Menurut Hamalik 2002:57 Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi siswa dan guru, material buku, papan tulis, kapur dan alat belajar, fasilitas ruang, kelas audio visual, dan proses yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Jadi pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk menciptakan iklim dalam pelajaran terhadap kemampuan, potensi, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam.

2.1.3. Pengertian Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SD KALIWIRU SEMARANG

0 45 235

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI GEBUGAN 03 BERGAS KAB. SEMARANG

0 7 267

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara Tahu

0 2 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournaments) Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara

0 0 16

Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V SDN Bringin 02 Ngaliyan Semarang dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT).

0 0 1

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN BRONGGANG, CANGKRINGAN SLEMAN.

0 0 260

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS V SDN PATRAKOMALA KOTA BANDUNG

0 0 7