KAJIAN EMPIRIS PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS IV SD ISLAM AL MADINA SEMARANG

materi pembelajaran hari ini 14. Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada setiap siswa Penilaian Sesungguhnya. Rusman, 2011:192 Fase- 6 menganalisis dan mengevaluasi: Guru memberikan soal evaluasi Trianto, 2011: 171 9. Memberi soal evaluasi dan melakukan penilaian.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti dengan menggunakan pembelajaran tematik melalui pendekatan kontekstual berbantuan CD Interaktif dalam pembelajaran.Beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan hasil belajar siswa. Adapun beberapa penelitian tersebut antara lain sebagi berikut: Penelitian tentang pembelajaran tematik telah dilakukan oleh Kadis, Hartono, dan Ahmad sopyan 2012:45 dengan judul “ Model Pembelajaran Tematik Kontekstual untuk Meningkatkan Kepekaan Lingkungan pada Siswa Kelas Awal SD N Karaban ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1 penerapan model pembelajaran tematik kontekstual dapat meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut ditandaidengan aktivitas siswa lebih dominan dengan persentase amatan sebesar 86,875; 2 penerapan model pembelajaran tematik kontekstual dapat meningkatkan aktivitas guru dalam memberikan bimbingan pada siswa. Hal tersebut ditandai dengan ak tivitas guru lebih banyak pada kegiatan pembimbingan dengan persentase amatan sebesar 87,5 ; 3 efektifitas model pembelajaran tematik kontekstual dapat meningkatkan interkasi siswa dalam berbagai pengalaman dengan siswa lain dalam pemb elajaran kooperatif. Hal tersebut ditandai dengan persentase hasil sebesar 93.135. Model tematik kontekstual ini didukung oleh perangkat pembelajaran model tematik kontekstual dengan nilai validasi sebesar 92,95 dan 4 dengan berbagai kegiatan yang bervariasi dalam pembelajaran model tematik kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa berinteraksi dengan lingkungannya dan meningkatkan kepedulian serta kepekaan siswa terhadap lingkungan sebagai sumber pembelajaran yang berlangsung terus menerus. Hal tersebut ditandai dengan kepekaan siswa terhadap lingkungan meningkat, dengan persentase hasil amatan sebesar 91,25. Penelitian yang dilakukan Wanto 2012:83 yang berjudul “Supervisi Pembelajaran Tematik pada Guru di SD N Donorojo 1 Pacitan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 adanya kerjasama yang baik antara supervisor dan guru dalam hal mengamankan peratuaran yang berlaku; 2 supervisor dan guru memberikan pengertian pada anak kelas rendah yang masih belum mengerti dengan keadaan, mereka masih suka bermain-main di kelas; 3 supervisor dan guru memberikan pengertian pada beberapa siswa yang belum bisa mengontrol emosi diwaktu ada perselisihan dengan temannya; 4 supervisor memberikan pengertian dan pemahaman kepada guru yang belum mengerti tentang supervisi pembelajaran tematik yang benar. Penelitian yang dilakukan oleh Jiwa 2013:1 yang berjudul “Pengaruh Implementasi Pembelajaran Tematik Terhadap Prestasi Belajar ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas IV Gugus Empat di Kecamatan Gianyar”. Berdasarkan pada hasil penelitian ini, pembelajaran tematik di kelas IV SD memperoleh hasil bahwa prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran tematik lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional pada kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi. Penelitian tentang penerapan pendekatan kontekstual telah dilakukan oleh Maftuhah yang berjudul “Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Pecahan dengan Metode Contextual Teaching and Learning CTL di SD Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Surakarta 2012:86”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 penyusunan RPP telah dilaksanakan rutin di setiap tahun ajaran baru dan sudah sesuai rencana pembelajaran kontekstual, 2 proses pembelajaran matematika dalam materi menjumlahkan bilangan pecahan melalui tiga tahapan, yaitu tahapan prainstruksional pendahuluankegiatan awal, tahapan instruksional kegiatan inti, dan tahapan penilaian; 3 pada saat proses belajar mengajar, sebagian besar peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada karena metode CTL yang digunakan oleh guru menyenangkan. Penelitian yang dilakukan oleh Putu Yuasa yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Contekstual Teaching And Learning Berbantuan Media Animasi Komputer Terhadap Hasil Belajar IPA SD Gugus 1 Tampaksiring” 2014:1. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan CTL berbantuan media animasi computer dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvesional. Penelitian yang dilakukan oleh Kristi 2014:66 dengan judul “ Pengelolan Pembelajaran Berbasis Contextual Teaching and Learning di SD Negeri Boyolali”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mengetahui perkembangan dan daya serap siswa terhadap pembelajaran. Evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran berbasis CTL dilakukan dengan penilaian autentik. Penelitian yang sukses dengan penerapan media CD Interaktif, penelitian tersebut dilakukan oleh Erni suardana, Lasmawan I Wayan, dan Sadina I wayan 2013:1 dengan judul “Pengaruh Media CD Interaktif Berbantuan LKS Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA di SD 1, 2, 5 Banyuasri Singaraja Tahun Pelajaran 2013 2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 motivasi belajar kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan media CD Interakit berbantuan LKS lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvesional; 2 hasil belajar kelompok siswa yang belajar menggunakan media CD Interaktif berbantuan LKS lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvesional; dan 3 terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar menggunakan media CD Interaktif berbantuan LKS dan konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh Kalburan 2011:1555 yang berjudul “The Use of Interactive CD-ROM in Early Childhood Education: T eachers’ Thoughts and Practices ”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan CD interaktif digunakan untuk mengembangkan kognitif dan psikomotorik anak-anak. ` Penelitian yang dilakukan oleh Dikshit 2013:193 yang berjudul “Pedagogic Effectiveness of Print, Interactive Multimedia, and Online”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan multimedia CD Interaktif dalam bidang pedagogis lebih efektif daripada media cetak ataupun secara online. Penelitian Subroto, Waspodo Tjipto, dkk. 2014:275 yang berjudul ‘Deveopment Of Competence Balance-Oriented Integrative Thematic Learning Tools To Foster Critical Thinking Skill And Positive Character Of Elementary School Students’. This study originates new formula to increase quality of learning model in elementary school, for development critical thinking and positive character with balances of student. This model learning can be increase care and activities of student in the classroom. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatkan kualitas model pembelajaran tematik di sekolah dasar dengan mengembangkan cara berpikir kritis dan karakter positif siswa sehingga dapat meningkatkan kegiatan siswa di dalam kelas.

2.3 KERANGKA BERPIKIR