Linieritas Uji Asumsi Klasik

satu dengan variabel gangguan yang lain, yang dapat dinyatakan dengan pengujian hipotesis autokorelasi sebagai berikut : H :tidak ada autokorelasi Jika р-value ObsR-Square α = 5, maka H diterima H 1 : ada autokorelasi Jika р-value ObsR-Square α = 5, maka H ditolak Dalam uji autokorelasi menggunakan LM diperlukan untuk penentuan lag atau kelambanan. Lag yang dipakai dalam penelitian ini ditentukan dengan metode trial error perbandingan nilai absolut kriteria Akaike dan Schwarz. Prosedur pengujian LM adalah jika nilai ObsR-Squared lebih kecil dari nilai X 2 tabel maka model dapat dikatakan tidak mengandung autokorelasi. Selain itu juga dapat dilihat dari nilai probabilitas chi-squares X 2 , jika nilai probabilitas X 2 lebih besar dari nilai α = 5 yang dipilih maka berarti tidak masalah autokorelasi.

2.9.4 Linieritas

Uji linieritas adalah uji yang digunakan untuk melihat apakah model yang digunakan mempunyai hubungan linear atau tidak. Dalam penenlitian ini peneliti menggunakan uji Ramsey Reset yang berasumsi jika nilai F-hitung lebih besar dari nilai F- kritisnya pada α tertentu berarti signifikan, maka hipotesis bahwa model kurang tepat. F- tabel dengan α = 5 5;27 yaitu 2,56. Berdasarkan uji linieritas diperoleh F-hitung untuk lag 1 sebesar 1.378116, maka F-hitung lebih kecil dari F-tabel disimpulkan bahwa model yang digunakan linier.

B. Pembahasan

1. Pengaruh produksi beras dengan impor beras

Berdasarkan teori produksi yang dikemukakan oleh Cobb Douglas bahwa suatu fungsi produksi yang ingin memperlihatkan pengaruh input yang digunakan dengan output yang diinginkan, jadi pada dasarnya tingkat input akan berpengaruh terhadap output yang dihasilkan. Bila hal ini dikaitkan dengan tingkat produksi beras yang ada di Indonesia pada kenyataannya tingkat input yang digunakan masih menggunakan cara tradisional seperti pengeringan gabah menggunakan tenaga surya, pemisahan biji padi dengan batang padi dengan alat roda bergigi sehingga hasilnya kurang maksimal, dan juga pengetahuan dalam pertanian yang dimiliki petani masih rendah jadi secara tidak langsung beberapa masalah tersebut akan mempengaruhi produksi beras sehingga pada akhirnya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri masih kurang dan hal inilah yang nantinya pemerintah akan mengambil kebijakan dalam mengimpor beras. Berdasarkan pada teori perdagangan internasional yang dikemukakan oleh Adam Smith bahwa produksi suatu negara dipusatkan pada tenaga kerja, jadi pada intinya nilai suatu barang ditentukan oleh tenaga kerja yang digunakan, maka dari hal inilah yang mengindikasi bahwa adanya beras impor yang datang membanjiri pasar beras dalam negeri karena produksi beras dalam negeri sendiri masih memiliki nilai ekonomis yang tinggi bila dibandingkan dengan beras impor sebab pengolahan padi menjadi beras di Indonesia masih menggunakan cara cara tradisional.