Uji Statistik Uji Parsial Uji t Uji F Koefisien Determinan Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas

6. Uji Statistik

Uji statistik dilakukan guna untuk mengetahui pengaruh antara variaabel independen produksi beras, konsumsi beras, cadangan beras dengan variabel dependen impor beras berdasarkan hasil regresi dengan model ARIMA.

7. Uji Parsial Uji t

Uji t merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel penduga atau variabel bebas. Koefisien penduga perlu berbeda dari nol secara signifikan atau р-value sangat kecil. Uji t dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai hasil uji statistik pada hasil regresi dengan t-tabel, jika t-stat t-tabel maka H ditolak dan H 1 diterima dengan kata lain terdapat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

8. Uji F

Uji F merupakan uji model secara keseluruhan dilakukan untuk melihat apakah semua koefisien regresi berbeda dengan nol atau model diterima, uji F dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai hasil uji F-statistik pada regresi dengan F-tabel. Jika nilai F-statistik F-tabel maka H ditolak dan H 1 diterima dengan kata lain terdapat hubungan positif antara variabel independen dengan variabel dependen.

9. Koefisien Determinan

Koefisien determinasi ini menunjukkan kemampuan garis regresi menerangkan variasi variabel terikat dalam persen, variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas dan apabila nilai adjusted R 2 berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati 1 maka nilainya semakin baik.

10. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik dari hasil penelitian dalam regresi yang meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas, uji autokorelasi dan uji linieritas.

11. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan uji yang digunakan untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat di dalam suatu penelitian Gujarati, 2009. Indikasi awalnya adalah dengan standard error yang tinggi sementara nilai t statistiknya rendah. Selain indikasi awal tersebut, multikolinieritas dapat dilihat dari nilai yang tinggi dan nilai F hitungnya tinggi, sedangkan nilai t statistiknya banyak yang tidak signifikan. Dalam penelitian ini cara melakukan uji multikolinieritas adalah dengan melakukan pendekatan menggunakan Uji Klein adapun langkah langkahnya adalah sebagai berikut: a. Menghitung nilai koefisien determinasi utama R 2 dan koefisien determinasi R 2 regresi auxilary. b. Menentukan hipotesa Ho : jika R 2 utama lebih kecil daripada R 2 regresi auxiliary maka ada multikolinieritas : jika R 2 utama lebih besar daripada R 2 regresi auxiliary maka tidak ada multikolinieritas c. Membandingkan nilai koefisien determinasi utama dengan koefisien determinasi regresi auxilary.

12. Heteroskedastisitas