Hasil Uji Akar Unit Hasil Uji Derajat Integrasi Integration Test

2.2. Uji Stasioneritas Data

Dalam analisis time series sangat penting dilihat stasioneritas data, apabila tidak melalui uji stasioneritas mungkin akan terjadi hubungan yang semu. Selain itu kestasioneran data merupakan kondisi yang diperlukan dalam analisis regresi deret waktu karena dapat memperkecil kekeliruan model, sehingga jika data tidak stasioner, maka harus dilakukan transformasi stasioneritas melalui proses diferensi, jika trendnya linier sedangkan jika tidak linier, maka transformasinya harus dilakukan dulu transformasi linieritas trend melalui proses logaritma natural jika trendnya eksponensial, dan proses pembobotan penghalusan eksponensial sederhana jika bentuknya yang lain, yang selanjutnya proses diferensi pada data hasil proses linieritas.

2.2.1. Hasil Uji Akar Unit

Uji akar unit penting digunakan untuk menguji adanya anggapan bahwa sebuah data time series tidak stasioner dan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Augmented Dickey-Fuller ADF. Aturan dari penggunaan Uji ADF ini adalah data dinilai stasioner jika nilai t-statistik lebih besar dari nilai t- critical values maka data dianggap stasioner, berikut merupakan hasil dari uji akar unit : Tabel 4.5 Nilai Uji Akar unit dengan Metode ADF Variabel t-statistik Test critical values 1 5 10 Impor 2,283018 3,661661 2,960411 2,619160 Produksi 0,066254 3,639407 2,951125 2,614300 Konsumsi 1,666023 3,626784 2,945842 2,611531 Cadangan 2,741791 3,626784 2,945842 2,611531 Sumber : Data Olahan Keterangan: Signifikan pada level 5 Berdasarkan hasil olah data dari uji akar unit dengan metode uji ADF pada tingkat level tersebut, nilai test critical values pada masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan nilai t-statistik pada masing-masing variabel, maka data belum stasioner pada tingkat uji akar unit.

2.2.2. Hasil Uji Derajat Integrasi Integration Test

Uji derajat integrasi merupakan uji langkah selanjutnya setelah data yang diolah pada uji akar unit tidak stasioner, atau dengan kata lain uji derajat integrasi dilakukan untuk mengukur pada tingkat diferensi pada tingkat berapa semua data telah stasioner, untuk metode yang digunakan sama halnya dengan metode pada uji akar unit, yaitu dengan uji ADF. Data yang tidak stasioner pada tingkat level akan diuji pada tingkat diferensi selanjutnya sampai data signifikan pada tingkat yang bersamaan. Cara menghitung uji derajat integrasi ini pun sama dengan uji akar unit pada tingkat level. Berikut adalah nilai uji derajat integrasi dengan metode ADF pada diferensi pertama. Tabel 4.6 Hasil Uji derajat Integrasi dengan Metode ADF Variabel t-statistik Test critical values 1 5 10 Impor 6,710278 3,670170 2,963972 2,621007 Produksi 7,214913 3,639407 2,951125 2,614300 Konsumsi 6,052309 3,632900 2,948404 2,612874 Cadangan 9,003331 3,632900 2,948404 2,612874 Sumber: Data diolah Kererangan: Signifikan pada level 5 Berdasarkan hasil olah data dari Uji derajat Integrasi dengan metode uji ADF pada tingkat level tersebut, nilai test critical values pada masing-masing variabel lebih kecil dibandingkan dengan nilai t-statistik pada masing-masing variabel, maka data stasioner pada tingkat Uji derajat Integrasi.

2.3. Penentuan Ordo Correlogram