Tanah Kondisi Fisik dan Biofisik

dan sifat fisik batuannya, kawasan ini tergolong daerah rawan gerakan tanah AMDAL Bukit Sentul, 2000.

4.2.6 Tanah

Berdasarkan AMDAL Bukit Sentul tahun 2000, pada kawasan Sentul City terdapat lima jenis tanah. Kelima jenis tanah itu adalah Typic Hapluduit, Typic Distropept, Oxic Dystropept, Typic Hamitnopept dan Aquic Dystropept. Penilaian status kesuburan tanah di kawasan Sentul City menunjukkan bahwa tanah di daerah studi mempunyai tingkat kesuburan tanah yang rendah kecuali pada jenis Aquic Dystrotept yang mempunyai kesuburan sedang. Secara umum kelima jenis tanah tersebut memiliki kapasitas tukar kation KTK dan kejenuhan basa KB serta kandungan P 2 O 5 dalam tanah yang rendah dan sangat rendah, serta kandungan bahan organik yang tergolong rendah sampai sedang. Kondisi ini menyebabkan tanah di kawasan ini sangat miskin hara, sehingga kesuburan tanah rendah. Status kesuburan tanah pada kelima jenis tanah ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 7 Status kesuburan tanah No. Klasifikasi KTK KB P 2 O 5 Organik Kesuburan 1. Typic Hapluduit S R SR-R S R 2. Typic Dystropept S SR-R SR-R S R 3. Oxic Dystropept R-S SR-R SR R-S R 4. Typic Hamitnopept R SR SR S-T R 5. Aquic Dystropept S S S S S Sumber : AMDAL Bukit Sentul, 2000 Keterangan: KTK = kapasitas tukar kation SR = sangat rendah S = sedang KB = Kejenuhan basa R = rendah T = tinggi Tanah Typic Hapluduit mempunyai kecepatan infiltrasi yang rendah dengan kapasitas memegang air yang cukup baik sehingga tanah cenderung basah, aliran permukaan run off tinggi dan tanah sulit diolah pada lokasi yang berlereng. Kandungan P 2 O 5 sangat rendah akibat adanya fiksasi fosfor yang tinggi sedangkan kandungan bahan organiknya sedang dan ditemukan pada kedalaman lebih dari 130 cm. Tanah Typic Distropept mempunyai laju infiltrasi air dari rendah sampai tinggi, ketersediaan kalium K rendah, kemampuan tukar kation KTK rendah, kejenuhan basa sangat rendah sedangkan kandungan bahan organiknya baru ditemukan pada kedalaman lebih dari 130 cm di bawah permukaan. Sementara itu, tanah Oxic Dystropept memiliki karakter yang sama dengan Typic Hapludult dan mengandung 15 liat sehingga struktur tanah menjadi berpasir atau berdebu. Kondisi ini mengakibatkan air cepat meresap atau sebaliknya menggenang. Demikian pula Aquic Dystropept yang memiliki sifat sering jenuh air, kandungan air tanah cukup namun terkadang tergenang. Sifat tanah Typic Hemitropept hampir sama dengan tanah Typic Dystropept karena termasuk pada ordo inceptisol dan berasal dari great group trop dengan tingkat dekomposisi tanah sedang hemis. Jenis dan klasifikasi kelima tanah tersebut sebagian besar memiliki struktur bongkah, kekah, berpasir atau berlempung. Secara umum, kondisi tanah kawasan miskin hara sehingga akan berpengaruh pada aspek pemupukan dan pengolahan tanah. Usaha penanaman lahan dilakukan melalui pelapisan tanah baru dengan tanah merah yang diambil dari daerah lain sebagai media tanam dengan ketebalan 30-50 cm. Kondisi yang demikian juga terlihat pada lokasi penelitian. Tanah pada jalan MH Thamrin cenderung kurang menyerap air. Gambar 9 Kondisi tanah pada jalan MH Thamrin

4.2.7 Hidrologi