e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dulu sehingga lebih jelas.
2.4.4 Analisis Rasio Keuangan
Harahap 2009, rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan, misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total aset,
antara harga pokok produksi dan total penjualan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, rasio keuangan atau financial ratio sangat penting gunanya untuk melakukan analisa
terhadap kondisi keuangan perusahaan. Menurut Fahmi 2014, perhitungan rasio keuangan akan menjadi lebih jelas jika
dihubungkan dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilihat dari perhitungan pada sejumlah tahun guna menentukan apakah perusahaan membaik
atau memburuk, atau melakukan perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Sjahrial dan Purba 2013 membagi rasio keuangan menjadi lima kelompok. Lima
kelompok rasio keuangan tersebut adalah:
a. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
Menurut Sjahrial dan Purba 2013, rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek hutang lancar pada saat jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva lancar. Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa dasar perhitungan rasio diperoleh dari aktiva lancar dibandingkan dengan
kewajiban lancar. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin baik aktiva lancar dapat memenuhi kewajiban lancar. Akan tetapi jika rasio likuiditas terlalu tinggi
juga tidak baik, karena perusahaan tidak dapat mengelola aktiva lancar dengan efektif.
Terdapat tiga rasio likuiditas yang umum digunakan, antara lain:
1. Rasio lancar Current ratio
Rasio lancar merupakan rasio yang menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas
dalam jangka pendek. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan margin of safety suatu perusahaan.
Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah dapat dikatakan bahwa
perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini
dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin. Rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio lancar
yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.